Episode 18 - Di Kantor

6K 33 0
                                    

Setelah beberapa menit perjalanan, aku sampai juga di kost mba Farah.

"Mba, aku didepan kost mba"

Aku menunggu beberapa menit namun tak ada balasan juga darinya. Akhirnya, aku mencoba untuk menelfonnya namun tak diangkat juga. Yaa mungkin mba Farah sedang tidur, apalagi posisinya saat ini sedang sakit.

"Mba, aku tunggu 5 menit lagi yaa kalo engga ada kabar dari mba aku pulang" ucap ku.

Setelah menunggu selama 5 menit dan tak ada respon apapun dari mba Farah, maka ku putuskan untuk pulang saja. Saat ku ingin beranjak, tiba-tiba ponsel ku berbunyi dan saat ku lihat ternyata dari Mba Farah.

"Halo mba"

"Za, kamu masih didepan ?" tanyanya.

"Masih mba"

"Tunggu bentar"

Hah ku kira mba Farah sudah tidur, padahal sudah jam 9 -_-

Beberapa saat kemudian, mba Farah membukakan gerbang kostnya untuk ku.

"Za, yuk masuk"

Setelah memarkirkan motor, aku dan mba Farah langsung menuju ke kamar kostnya. Saat sampai dan masuk, luar biasa. Kamarnya bersih dan juga sangat wangi.

"Duduk za" ucap mba Farah.

"Iya mba, oia ini aku bawain roti buat mba, abis aku bingung mau bawain apa"

"Hehe iya gapapa, makasih yaa. Kamu mau minum apa ?" ucap mba Farah.

"Gausah repot-repot mba, mba kan lagi sakit, istirahat aja"

"Aku sebenernya cuma butuh tidur aja za hari ini wkwk aku semalem abis begadang"

"Oalah aku kira beneran sakit. Ngapain coba mba begadang ?"

"Nontonin drakor za sama yaa ngerjain beberapa tugas"

"Emang kalo ga begadang gabisa ?"

"Bisa si hehe"

Malam ini, mba Farah hanya mengenakan baju tidur yang mirip mirip lingerie dan tanpa celana, jadi celana dalamnya pun terlihat dengan jelas. Meskipun sebelum kesini aku baru saja 'keluar' karena Andin, namun melihat mba Farah aku jadi merasa terangsang lagi.

"Zaa, kamu cape nggak ?" tanya mba Farah tiba-tiba.

"Emmm lumayan mba, kenapa ?"

"Aku pengen"

Wah ada apa nih ? tumben sekali mba Farah terus terang, biasanya ia langsung tancap gas tanpa aba-aba.

"Mmm hehe boleh mba, yuk"

Langsung saja, mba Farah mendekatiku dan duduk diatas pangkuan ku. Dengan senyuman menggodanya, ia mulai membuka lingerienya dari atas sehingga terlihatlah payudara besarnya yang putih dan mulus Tanpa berlama-lama, langsung saja ku hisap payudaranya.

"Mmmpphhhh" desahnya.

Haahhh payudaranya terasa sangat lembut dan tercium sangat wangi. Dengan hisapan yang dipadukan dengan permainan lidah, membuat tubuh mba Farah bergeliat kenikmatan.

"Ummmmhhhhhh haaaaahhhh aaaaahhhh sssshhhh mmhhhhh"

Setelah selesai pada payudaranya, Mba Farah kemudian menidurkan ku dan membuka celana ku. Penis ku yang sudah sangat tegang pun langsung ia masukan kedalam mulutnya.

"Ummppphhhhh mmmhhhhhh mmmhhhhh mpphhhhh" desahnya.

Sambil terus menghisap penisku, mba Farah menatap kearah ku dengan tatapan yang sangat menggoda. Bahkan, mba Farah juga membalas perbutan ku tadi. Ia menghisap sembari membuat lidahnya menari nari didalam mulutnya.

Love AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang