Kalo ada typo tolong di koreksi ya, makasih
Pagi ini, rumah keluarga Jeno seperti biasa terasa sedikit sepi sejak 1 tahun lalu. Tawa ceria Nana dan suara melengking Jisung sudah tidak lagi terdengar. Hanya beberapa kali saja dalam sebulan Nana mau tertawa dengan Jisung.
Jisung juga lebih sering mengurung diri di kamar atau bermain dengan saudaranya, Chenle anak dari Haechan dan Mark yang sekarang usianya sudah 2 tahun 3 bulan.
"Ayo jie makan"
Jisung mendongak "jie ingin di antar ke sekolah oleh Buna"
Jaemin tersenyum tipis "baiklah, tapi sarapan dulu"
Jisung langsung duduk dengan tenang dan menyantap makanannya, di depannya ada Jeno yang juga sarapan lalu di sebelah Jeno ada Jaemin.
"Nana? Nanti saat pulang ingin di bawakan apa?" Tanya Jeno
Sudah menjadi kebiasaan Jeno jika pagi sebelum berangkat ke kantor ia akan menanyakan ingin di bawakan apa saat nanti pulang kantor. Berharap Nana akan menyebutkan keinginannya dan membuat moodnya sedikit naik, namun hanya ada gelengan setiap Jeno bertanya
Seperti saat ini, Jaemin hanya menggeleng dengan senyum tipis lalu melanjutkan acara sarapannya. Memang di rumahnya tidak ada maid karena rumah Jaemin dan Jeno tidak besar jadi Jaemin masih mampu untuk membersihkannya sendiri
"Buna sudah" ucap Jisung
Selesai sarapan, Jaemin bersiap-siap untuk mengantarkan anaknya ke sekolah. Jaemin memang jarang mengantarkan Jisung karena biasanya Jisung akan di antar oleh supir dan selalu tidak mau jika di temani.
Jisung bilang ia sudah besar dan ingin mandiri jadi Jeno dan Jaemin meng iyakan kata-kata Jisung sebelum si kecil merajuk.
"Biar Daddy antar" ucap Jeno lalu berjalan ke garasi mengambil mobilnya dan bersiap mengantarkan dua kesayangannya ke sekolah Jisung
Jarang-jarang mereka keluar bertiga jadi Jeno akan menggunakan kesempatan ini untuk memancing mood Jaemin agar sedikit baik
Setelah semuanya masuk ke mobil barulah Jeno menjalankan mobilnya ke sekolah Jisung yang hanya berjarak 15 menit dari rumah. Selama perjalanan, Jisung terus mengajak bicara Buna nya dan di balas oleh Jaemin dengan senyuman atau gumaman
"Buna, kapan Buna akan tersenyum lebar lagi dengan jie?" Pertanyaan Jisung sontak membuat Jaemin membeku tak terkecuali jeno
Jaemin merasa sesak saat pertanyaan itu di lontarkan oleh Jisung kesayangannya. Ia merasa bersalah karena selama ini selalu menghindari Jisung dan sering melamun hingga melupakan keberadaan anaknya.
Jaemin yang duduk di kuris depan langsung menoleh ke belakang di mana anak sulungnya duduk.
"Maafkan Buna" lirihnya
"Tidak apa-apa, Buna jangan terlalu banyak berfikir nanti Buna sakit"
Jaemin memejamkan matanya menahan isakan yang siap keluar kapan saja, Jeno menggenggam tangan mungil istrinya untuk menguatkan Jaemin agar tidak kelepasan menangis di depan Jisung
Sesampainya di sekolah, Jisung turun di ikuti oleh kedua orangtuanya membuat senyum tampan Jisung terlihat. "Terimakasih sudah mengantarkan jie"
Jeno terkekeh dan mengusap Surai Jisung yang sekarang tingginya sudah sepinggang orang dewasa. Tak tau mengapa pertumbuhan Jisung sangat pesat dan Jeno tebak jika Jisung sudah remaja pasti anak itu akan memiliki badan yang tinggi
"Jika jie ingin di antarkan lagi bilang saja hm"
"Oke daddy"
Jaemin hanya tersenyum tipis melihat Jeno dan Jisung.
"Nana? Hyung berangkat dulu. Jika jie sudah pulang hubungi saja hyung oke?"
"Iya Hyung"
Jeno mengecup pelan kening Jaemin dan masuk ke mobil bersiap untuk ke kantor.
"Ayo jie masuk"
--
Jeno mendudukkan dirinya di kuris kantornya memijit pelipisnya dengan pelan. Sejak Jaemin menjadi murung, Jeno juga selalu banyak pikiran di kantor membuat dirinya sering pusing dan sedikit tertekan
Tok tok tok
"Masuk"
Terlihat kakaknya berdiri di ambang pintu memandang Jeno prihatin.
"Jen?"
"Ah Mark Hyung"
"Bagaimana? Nana masih belum mau terbuka?"
Jeno menggelengkan kepalannya lesu "aku harus bagaimana lagi Hyung?"
"Hei? Kau jangan seperti ini. Kau hanya perlu mensupport Jaemin agar ia percaya diri lagi. Lalu kau juga konsultasi ke dokter atau menjalani terapi. Semuanya kau coba siapa tau ada yang berhasil"
"Aku takut membuat Nana tertekan jika aku membahas tentang anak Hyung"
"Kalian tidak bisa diam saja, harus ada yang mengalah untuk menyelesaikan masalah. Kau cobalah bicara dengan Nana pelan-pelan"
"Hm, aku akan membicarakannya nanti"
Mark tersenyum, ia sangat iba dengan Jeno dan Jaemin saat ini. Berbagai upaya Jeno lakukan agar mengembalikan keceriaan istirnya namun semuanya seolah sia-sia.
TBC
Banyak banget yang request happy ending terus jangan ada konflik juga😭😭☝️. Btw kalian penasaran ga sih sama kehidupan masa lalu Jeno sama istri pertamanya alias mamanya Jisung🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
After Married
FanfictionDIHARAP UNTUK MEMBACA "PAK DUDA" TERLEBIH DAHULU!! Kisa Jeno dan Jaemin yang berlanjut usai mereka menikah hingga 2 tahun dan si kecil Jisung yang perlahan tumbuh remaja di Sertai bumbu-bumbu kehidupan dari keluarga tersebut. WARN!! bxb Nominist Ma...