"Mamaaa! Ini gimana Zizi bingung." Kally yang mendengar teriakan itu menghembuskan nafas kemudian berjalan menaiki anak tangga menuju kamar anaknya.
"Kenapa lagi?" Tanya Kally sembari membuka pintu kamar yang bertuliskan Lizzie Feya Linette.
Zizi mengacak-acak rambutnya kesal, "Ini, Zizi jadinya kemana?"
"Yang ngejalanin kan kamu, masa nggak ada tujuan?" Kally mengerutkan dahinya.
"Masalahnya tuh Zizi maunya di Jawa Tengah, tapi papa nyaraninnya malah di ujung Jawa Timur, mentang-mentang disana ada Om Putra."
Kally terkekeh mendengar ocehan Zizi, "Mama sih terserah, tapi yaudah ikutin kata papa aja."
"Ah, mama." Zizi mengerucutkan mulutnya.
"Yaudah ngikutin kata papa aja lah," Lanjutnya, kemudian kembali fokus pada laptop, dengan berat hati gadis itu menekan tombol setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, Gadang
Novela JuvenilSemua ini terjadi begitu saja tanpa bisa dikendalikan, tetapi satu kalimat yang pernah didengarnya benar-benar menombak hatinya untuk segera ikhlas melepaskan. 'Lepasin payungnya, sesekali lo harus cobain gimana nikmatnya hujan dan badai. Ntar juga...