CHAPTER 9

40 27 5
                                    

SELAMAT MEMBACA!!

**

  "Eh bentar sejak kapan dah gue gabung sama Lo?"

Rafa mengendihkan bahu acuh, yang terpenting ia bisa perlahan-lahan dekat pada gadis ini, itu tidak akan jadi masalah selagi teman-temannya tidak tahu, bukan? "Entah

"Gue pamit yah," Lanjutnya mengedipkan sebelah mata genit.

Akhia bergidik ngeri seketika bulu kuduk nya merinding.

Rafa terbahak, "motor lo nanti gue anterin kesini."

"Yodah sih makasih Btw."

"Gue juga makasih."

"Makasih Napa?"

"Makasih ajah."

"Yodah sama-sama."

"Makasih."

"Hm sama-sama."

"Makasih."

"Apa dah lu iya sama-sama," Ucapnya ngegas sebab cowok ini sedari tadi berterimakasih padahal ia tak melakukan apa-apa.

Rafa terkekeh sambil menatap intens mata khia, "makasih."

"Anjir iya cok sama-sama, dari tadi lo makasih Mulu."

"Gapapa biar sama-sama terus," Ucapnya pelan namun masih bisa di dengar oleh akhia, cowok itu menatap wajah akhia dengan pandangan sulit diartikan.

"Anying fvck."

"Dari tadi lo gombalin gue Mulu, lo pikir gue bakal baper salting gitu terus suka sama lu abis itu nembak luuu? ohhhh tidakkk!"

"Pede banget lu."

Jleb!

Ohh tidak, hilang sudah harga dirinya!

"Udah Lo pulang sana huss, motor gue jan lupa lo bawa awas ajah kalo lo gak bawa itu motor gue tebas pala lo."

"Anjir ngeri amat neng, yodah gue pulang dah,"
Ucapnya terkekeh sembari menancapkan gas motornya.

"BYEE LETTAA KU TERCINTA MUCHH!"

"JIYJIIKKKK!"

Akhia berjalan masuk ke dalam mansion bersiap untuk bersih-bersih sebab seragam nya sudah basah kuyup. Ia juga berniat mencuci Hoodie Rafa yang cowok itu pinjamkan padanya.

Ia yakin cowok itu akan di marahi abis abisan oleh teman-temannya karena mengantar nya pulang dan membolos karena dirinya.

Akhia berdecak sebal, ini akan menjadi masalah baru ia yakin, kenapa juga cowok itu ingin menemaninya padahal cowok itu tahu abang-abang dan teman-temannya tidak menyukai dirinya, tetapi sudah lah selagi mereka tidak tahu semuanya aman-aman saja, bukan?

"Sayang kamu dari mana Kenapa bisa basah begitu?"

"Biasa anak laki."

Oma yunda geleng-geleng tak habis pikir dengan cucunya ini "Sudah cepat kamu mandi, nanti kamu bisa sakit."

"Siapp!" Tegas gadis itu mengangkat tangannya memberi hormat.

Setelah selesai dalam mandi permandian, akhia membaringkan tubuhnya pada kasur king size miliknya.

Gadis itu melirik jam yang sudah menunjukkan pukul dua lewat tetapi langit belum juga menyelesaikan tangisnya, kan kasihan.

Akhia menghela nafas panjang lantas membuka ponselnya yang sedari tadi tidak ia buka.

49 DAYS TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang