Chapter 1: a happy life

841 76 137
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9


°°°

Mata indah yang dihiasi bulu mata lentik yang membingkai sempurna itu masih terpejam nyaman. Tubuh pemiliknya tengah di dekap erat oleh sebuah tubuh besar yang menyandarkan dagunya dengan nyaman di puncak kepala sang wanita. Suasana pagi yang hangat membuat keduanya enggan untuk beranjak dari atas ranjang dan malah semakin mengeratkan pelukan satu sama lain. Sampai bunyi nyaring dari alarm yang tergeletak di atas meja nakas membuat salah satunya bergerak dengan terpaksa untuk mematikan benda berbentuk persegi itu.

"Oh, Gosh! Aku masih mengantuk sekali." Erangnya dengan mata yang masih terpejam.

"Come in, jangan kemana-mana dulu." Sang pria kembali menarik wanita itu dengan mata setengah terbuka untuk kembali masuk ke dalam dekapannya. "Kau baru pulang dari rumah sakit pukul tiga pagi, Sayang. Telat sedikit tidak masalah. Tidak akan ada yang berani memarahimu."

Wanita itu terkekeh dengan jemarinya yang menyentuh dan mengelus surai tebal itu. "Aku harus praktek pagi ini, Sayang."

"Dan meninggalkan suamimu begitu saja?"

"You always teach me to be professional, right?"

Dan pria ini pun menggeram frustasi. Istrinya ini memang sangat penurut. Apapun hal baik yang diajarkan olehnya akan diserap dengan sangat baik, sampai ada kala dia menyesal karena pernah mengatakan sesuatu pada wanita berambut indah ini.

"Terlambat sedikit tidak bisa, ya? Tidak boleh, ya?" rajuknya. Memang setiap pria jika sudah bersama wanita yang dicintainya akan berubah menjadi anak kecil. Sangat manja dan banyak maunya.

"Baiklah ..." Wanita bernama Joanne ini pun kembali berbaring padahal dia sudah hendak beranjak dari ranjang, dan memeluk pria besar yang sudah meletakkan kepalanya lagi di atas dada sang istri dengan nyaman.

"Oh, begini jauh lebih baik." Desahnya dengan mata terpejam dan tangan yang mulai meraba perut rata Anne. "Nak, Daddy menahan Mommy seperti ini, adik lebih suka, kan? Hm? Suka sekali, ya?"

Anne tertawa geli saat Namjoon sudah mulai kembali berbicara dengan perut ratanya.

"Jangan tertawa, Sayang. Adik bilang dia suka sekali kalau orangtuanya seperti ini," Namjoon semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Anne dan kembali mengelus perut sang istri. "Apa? Daddy harus tetap menempel seharian seperti ini? Oh, Buddy, Ibumu harus bekerja. Tapi jika kau sedikit memaksa, tentu saja Daddy tidak akan bisa menolaknya."

The Mistake KIM NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang