3 jam dari luar kota Interstate
Markas Persembunyian Pedro
Area Taman
18.00
"Dia datang dengan luka tembak di punggung dan pelipis kepalanya, sedangkan selingkuhannya, seorang anak muda, tertembak di kepala dan dada. Ia membawa keduanya kemari." Ucap Pedro.
"Geoff Clauss sendiri yang menembaknya?" tanya Gilbert.
"Saya dengar begitu, tapi yang membawa kemari adalah anak buahnya, dan ia menelpon agar kedua orang ini diumpankan saja ke kolam buaya saya. Yang mana saya awalnya melempar selingkuhannya, sedangkan saat istrinya hendak diseret dan dilempar ke kolam, ia terbatuk dan bangun. Saat itulah saya menyadari ia masih hidup dan saya melihat ada yang bisa saya manfaatkan dari situasi ini... itu terjadi sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu... dan kini ia di depan anda, duduk di kursi roda, lumpuh dan hilang ingatan."
"Hilang ingatan? karena tembakan itu?"
"Betul... ia kehilangan banyak darah dari pelipisnya, mungkin itu mempengaruhi kemampuan otaknya, tembakan di punggung juga membuat syarafnya lumpuh, namun tidak fatal, kami berhasil mengangkat proyektilnya dan membuatnya hidup walau selama kurang lebih 2 bulan ia harus menggunakan alat bantu pernafasan dan kini ia harus terus menggunakan kursi roda karena kelumpuhannya. Kini hanya itu yang ia lakukan, ia hanya menonton televisi seharian, makan, mandi, lalu kembali menonton televisi. Sepertinya ia mencari sesuatu di televisi itu yang ia tunggu, namun kami tidak pernah tahu apa yang ia cari." ucap Pedro.
"Kamu melakukan perawatan itu semua disini? ada dokter dan peralatan medis?"
"Kami penguasa jalanan interstate, kami bisa dapatkan itu semua. Dan ya, saya juga memiliki dokter yang mampu melakukan itu."
Gilbert berjalan mendekat menghampiri sosok wanita tua itu. Tatapannya kosong dan hanya terdiam.
"Apakah ia bisa diajak bicara?" Tanya Gilbert.
"Panggil saja namanya, ia akan merespon, tapi anggap saja ia seperti anak berumur lima tahun, apa yang kita ucapkan ia akan merespon dengan acak, ia bukan gila, namun benar-benar kehilangan memori motorik dan memori otaknya sekaligus, ia seperti kembali ke masa balita."
"Siapa namanya?"
"Anna-Maria." Jawab Pedro.
Gilbert menghampiri lebih dekat Anna-Maria dan sedikit membungkuk.
Ia melihat tatapan kosong Anna-Maria, dengan rambut panjang terurai dan sebagian sudah memutih, kulit yang sudah keriput karena kurang perawatan dan bibir yang mulai pecah-pecah.
"Hai... bu Anna... bagaimana kabarmu?"
Anna-Maria tidak merespon, ia hanya terdiam dengan tatapan kosong.
Gilbert melambaikan tangannya ke depan mata Anna-Maria, mencoba mendistraksi pandangannya.
"Seperti biasanya... percuma... Mister Gilbert..." Ucap Pedro.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEX and The City 2
RomanceSeason 2 dari SATC 1 yang telah mencapai 200 parts. Ini adalah story lanjutan petualangan cinta, seks dan kehidupan Julia, Vero, Nadine, Louise, Rania, Devan, Alexa, Lucas, Andrew, Takizawa, Thomas, Trevor dan karakter lainnya yang sukses menembus 1...