💚💚💚💚💚
Hi Dear, long time no see3 Tahun kemudian ....
Jaehyun resmi melamar Jaemin ketika sudah siap secara mental, finasial dan hati secara teguh untuk melanjutkan hubungan yang paling serius. Ke jenjang pernikahan.
Sehun pada akhirnya siap melepaskan putra tunggalnya untuk dipinang oleh orang yang telah mencintai putranya dengan tulus.
"Daddy harap Jaemin bisa lebih dewasa lagi, siap melakukan kewajibannya nanti ketika sudah menikah." ucap Sehun kepada Jaemin yang saat ini ada di belakang rumah, duduk berdua dan berbicara dengan santai dari hati ke hati.
Sehun ingin menghabiskan waktu berdua bersama putranya.
Teman-teman Jaemin tidak menyangka jika Jaemin akan ke jenjang yang serius bersama orang yang menjadi cinta pertamanya.
Hubungan tidak semanis yang kalian bayangkan, pasti akan ada pasang surut. Bertengkar, adalah bumbu dari suatu hubungan.
Menjaga perasaan, mau mengerti ada masalah bicarakan berdua dengan kepala dingin bukan dengan ego, emosi yang saling menguasai.
"Anak Daddy sudah besar ternyata."
"Daddy, jangan membuat Nana menangis ya. Jaemin masihlah putra Daddy jangan menganggap Jaemin orang lain meskipun nanti Nana akan menjadi milik orang lain. Tetapi Nana masih putra Na Sehun."
Sehun memeluk Jaemin, menyalurkan rasa sayang dan takut akan kehilangan putranya.
Mereka menangis bersama, malam ini mereka saling menyalurkan pikiran yang telah mengganjal di hati mereka masing-masing.2 minggu kemudian....
"Nana?" panggil Jaehyun.
"Ada apa hyung?" Jaemin menuju Jaehyun yang tengah memilih jas yang akan mereka pakai.
"Menurut daddy ini bagus." sahut Sehun, ya Sehun menggantar mereka berdua ke butik untuk mencari pakaian yang cocok untuk mereka berdua.
"Tapi menurutku yang ini juga bagus." tunjuk Yunho.
"Tidak-tidak ini lebih bagus." tolak Sehun.
Jaemin dan Jaehyun saling mendesah pasrah.
"Daddy tolong ya jangan ribut. Kami malu kalau kalian saling ribut." ucap Jaehyun melerai keduanya.
"Memang paling tepat mengajak Daddy John dan Papa Il-lie saja dari pada mengajak kalian berdua." ucap Jaemin membuat Sehun dan Yunho diam dan saling melirik.
"Baiklah-baiklah kami diam." jawab Yunho dan duduk di kursi pelanggan yang telah disediakan.
🤝🏻🤝🏻🤝🏻🤝🏻🤝🏻
"Temanku akan melepas lajang akhirnya." goda Haechan yang saat ini ada di rumah Jaemin datang untuk merusuh saja.
"Diam ya Haechan." ucap Jaemin yang saat ini tengah merona.
"Percayalah Jaem, aku bersyukur karena kau akhirnya melepas lajangmu."
"Terima kasih juga sudah menjadi temanku hingga saat ini Haechan." ucap Jaemin mengucap terima kasih kepada Haechan karena sudah menjadi teman pertama bahkan sampai sekarang.
"Bagaimana kabar paman Lu, Jaem?"
"Papa bahagia bersama pilihannya, papa mempunyai putri cantik."
"Kau tidak lupa mengabarinyakan?" tanya Haechan kembali.
"Aku sudah memberitahunya melalui surat yang aku kirim, sepertinya suaminya yang sekarang sangat posesif. Semua akses media sosial milikku di blokir." jelas Jaemin dan merasa sedih.
"Jangan terlalu bersedih, maaf mengungkit tentang paman Luhan." ucap Haechan meminta maaf. "Setelah kau harus janji padaku untuk selalu bahagia jika ada yang mengganjal di hatimu katakan saja padaku, pada paman Sehun, kami selalu terbuka untukmu mengerti?" lanjut Haechan menasehati Jaemin.
"Haechan kau yang terbaik." balas Jaemin dan memeluk Haechan erat.
Hari-H..
Semua orang berkumpul di satu ruangan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, cukup menampung untuk para tamu undangan penting.
Hari ini adalah hari yang paling mendebarkan bagi Jaehyun maupun Jaemin, mereka akan mengikat janji suci seumur sehidup.
Suara dentingan piano mengalun indah di seluruh ruangan.
"Anak daddy sebentar lagi akan menjadi milik orang lain." ucap Sehun dan menatap putranya dalam balutan jas yang cantik, make up tipis.
"Daddy tidak boleh begitu, Nana masihlah putra daddy sampai kapanpun itu." Sehun hanya tersenyum dan mengecup kening putranya.
"Permisi paman Sehun, Nana mari segera ke altar karena acara akan dimulai sebentar lagi." intrupsi Haechan bersama Mark.
Jaehyun berdiri tegap di samping pendeta, menunggu sang pujaan hati datang.
Pintu bercat putih itu terbuka menampilkan sosok tegap dan manis berjalan beriringan bersama. Senyum manis mereka tampilkan.
"Tolong jaga putraku dengan baik, aku membesarkannya dengan kasih sayang. Jika kau ingin meninggalkannya bawa pulang putraku kepadaku, jangan kau sakiti." pesan Sehun.
"Saya mengerti."
"Baiklah mari kita mulai, sebelumnya apa ada yang keberatan?" tanya Pendeta dirasa tidak ada jawaban pendeta memulai acara pemberkatan pernikahan, saling mengucap janji suci dihadapan Tuhan.
Jawaban saya bersedia membuat semua tamu undangan bertepuk tangan.
"Kalian telah sah menjadi satu keluarga, sebagai pasangan suami-isteri. Silahkan berciuman." ucap sang pendeta.
"I love you." bisik Jaehyun dan mengecup bibir milik Jaemin.
Suara riuh tepuk tangan terdengar, bahkan suara teriakan dari para sahabat Jaemin dan Jaehyun bersahutan.
"Wowwww!!!"
"Congratulations!!"
Ucapan saling bersahutan, tepuk tangan meriah, alunan lagu bahagia terdengar begitu indah.
Hidup memang harus saling melengkapi satu sama lain, hidup saling bergantung, bergandengan tangan, saling tolong menolong satu sama lain.
The End
Tiba di penghujung chapter, terima kasih kepada para setia reader's nim 🩷
Terima kasih banyak atas cinta yang telah kalian berikan pada karya saya🫶🏻mungkin alurnya kurang pas, aneh, dllnya
Saya minta maaf apabila ada kesalahan dalam menulis, semua murni hasil pemikiran saya sendiri.Sekali lagi terima kasih banyak🤝🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻🫶🏻
Di lain waktu kalau ada kesempatan akan ada next karya lagi✌🏻
Byeee byeee 謝謝 我愛呢
KAMU SEDANG MEMBACA
Hugs and Kisses
RandomBukan karena tidak bisa, tapi karena kau tidak mau melakukannya dengan tulus. Start : 23-12-20 END: 21-07-23