"Sini," panggil Angel yang sudah bersama dengan Bima di ruang Seni Tari.
Ella mengerutkan keningnya heran.
Mengapa ada laki-laki itu disini? Tetapi karena ia tidak ingin di cap sebagai adek kelas yang banyak omong sebaiknya dia diam dan menghampiri Angel.
"Kak?"
"Lo belum kenal dia ya?" Tanya Angel.
"Gue baru dikenalin sama pelatih, dia Bima. Yang bakalan latihan bareng lo." Lanjut Angel.
Ella tetap tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Angel, pasalnya ia sudah mengenal Bima karena Bima seangkatan dengannya.
"Tapi kak-"
"Apa?"
"Itu-"
"Bima bakalan ngajarin lo saat gue sibuk, lo harus nurut, La. Demi nama eskul, oke?" Dengar perkataan Angel itu tentu membuat mulut Ella diam tidak membuka suara lagi.
Detik berikutnya Angel pergi keluar sebelumnya ia menepuk pelan pundak Ella sambil tersenyum.
"Good luck."
"Apa?" Gumam Ella dengan nada kecil lalu menunduk.
Angel menghilang dari hadapan mereka berdua.
Bima perlahan mendekat ke arah Ella, ia yang tidak terbiasa oleh semua ini memundurkan diri beberapa langkah dari hadapan Bima.
"Ayo latihan." Ucap Bima.
"Gue nggak-"
"Lo mau eskul lo jelek gara-gara lo yang nggak mau latihan?" Sepertinya semua orang disini menekankan untuk melakukan hal yang tidak ia sukai.
"Oke."
Bima tersenyum lalu dengan lantangnya dia menarik lengan Ella untuk mendekatkan diri kepada nya.
"Lo apaan sih!" Gadis itu mendorong kuat bidang dada Bima karena risih orang itu terus saja mendekat ke arahnya.
"Cuma mau mastiin lo nggak akan keluar."
"Gue malah bakal keluar kalau lo kayak gini. Jangan sentuh gue."
Bima tersenyum remeh ke arahnya. Ia makin tidak nyaman berada di ruangan ini.
"Oke kalau gitu." Bima menarik dengan kuat lengan Ella sampai Ella menubruk tubuh Bima.
Dengan jahilnya lelaki itu merangkulkan tangannya ke pinggang Ella.
Ella yang kaget langsung menginjak kaki Bima dan berlari keluar ruangan untuk menghindari lelaki gila itu.
"Nggak jelas."
*****
"Ella kemana, sih?" Rades memperhatikan kelas Ella sedaritadi tetapi ia tidak ingin langsung ke depan pintu kelas kekasihnya itu.
Beberapa menit setelah bertanya-tanya kepada diri sendiri. Ponselnya mengeluarkan suara yang berartikan notifikasi.
Segera Rades buka notifikasi dari ponselnya, karena ada nomor tidak dikenal mengirim foto.
Saat ia buka pesan tersebut ternyata itu adalah foto Ella dan Bima yang sedang berpelukan di suatu ruangan. Tentu saja itu ruangan Seni Tari yang tadi.
Hatinya serasa mulai panas sekarang melihat foto itu. Matanya mulai memerah sebelum suara datang dari suatu arah.
"Kak Rades?" Ia melirik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Thought [ GXG ]
Fiksi RemajaHer. Entah sejak kapan aku mulai menyukainya. Entah sampai kapan rasa ini berada dibenakku. Aku mencintainya, tapi aku juga tahu ini tentang dosa. Ellaphyra, gadis cantik dan menggemaskan itu. Aku menyukainya, awalnya aku tidak tahu bahwa cintaku ti...