Bab 4: Quest baru!(DaL)

195 20 25
                                    

Beberapa hari telah berlalu setelah penyerangan Kokabiel. Seluruh pasukan pertahanan beristirahat total dan meliburkan diri.

Pertarungan tersebut sempat diviralkan, namun reaksi netizen tidak heboh. Mereka menganggap pertarungan itu editan. Namun beberapa diantara mereka menganggap pertarungan itu nyata dan bertanya dimana lokasi pertarungan tersebut.

Kuoh Academy juga meliburkan diri untuk menghindari para wartawan. Mereka sepakat untuk merahasiakan pertarungan itu supaya tidak ada masalah pelik.

"Issei, bagaimana keadaan Sasuke... Eh maksudku Naruto?" Tanya Kiryuu pada Issei. Dia mengunjungi rumah Issei karena penasaran akan keadaan Naruto.

Issei juga bingung mau jawab apa. Dia hanya menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Aku tidak tahu bagaimana keadaan nya."

Kiryuu menghembuskan nafas panjang. Dia mengunjungi rumah Naruto berdasarkan data sekolah tetapi dia mendatangi tanah kosong. Informasi tentang Naruto di publik juga sangat minim.

"Oh ya, Issei. Kasih tau kawan mesummu, jangan melecehkannya secara Verbal." Ujar Kiryuu menatap tajam Issei.

"Nanti aku sampaikan." Ujar Issei menganggukkan kepalanya. Dia juga tidak mau kepalanya putus Karena perkataannya.

*rumah Naruto*

Naruto hanya berbaring di kamarnya malas-malasan. Dia menatap ponsel miliknya dan melihat isi grup chat yang ramai.

Kuroneko: bagaimana pengalamanmu melawan Kokabiel, Rias? Pasti kalah, kan?

Rias: Kalah masih mending, kami hampir mati melawannya

Kuroneko: Lah? Kok bisa kau hampir mati melawan Kokabiel seorang?😜

Rias: Siapa bilang lawannya Kokabiel sendirian? Kami lawan satu pasukan besar!👽

Kuroneko: HAH? Jangan berdusta, Rias.😨

Rias: Seriusan. Tanya Naruto tuh.

Naruto: Dia beneran sekarat. Masa turu duluan. Dah gitu musuhnya masih ada puluhan pula😅

Rias: Ngomong-ngomong, Sona patah hati karena kau, Naruto.

Kushina: Patah hati karena apa?

Rias: Masa dia ke sekolah dengan menggunakan sihir ilusi untuk menyembunyikan gender aslinya. Nah, dia ditantang Sona main catur dan Sona yang kalah.

Aku tidak tahu detailnya kenapa dia suka Naruto versi nyamar, tapi dia shock parah ketika mendengarnya.

Kushina: NARUTO! JIKA KAU KESINI, AKAN KU CERAMAHI KAU! BISA-BISANYA MEMPERMAINKAN HATI PEREMPUAN!

Naruto: Mana mau aku kena ceramah no jutsu! Lagian aku sekarang kan perempuan!

[Naruto log out]

Smart phone Naruto langsung mati. Sang pemilik barang menghela nafas dan Bergumam, "Hadeh. Aku lupa charger."

Bel rumahnya berbunyi. Naruto bergegas ke lantai pertama untuk membuka pintu.

Saat pintu dibuka, Naruto melihat managernya mengunjunginya. Dia sontak menyuruh masuk dulu.

"Silahkan duduk dulu, Azazel Ossan." Ujar Naruto sembari ke dapur untuk menyajikan kopi dan cemilan.

Azazel mengangguk dan melihat sekitar rumah Naruto yang minimalis dan tidak banyak perabotan. Dia juga tidak melihat satupun lukisan keluarga Naruto.

Tak lama kemudian, Naruto kembali ke ruang tamu sembari membawa dua cangkir minuman dan cemilan diatas nampan.

"Tumben Ossan mengunjungiku?" Tanya Naruto yang selesai menaruh dua cangkir dan sepiring cemilan diatas meja.

Naruto DXD: Group DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang