Hallooo everyone!
Maaf jika banyak kesalahan didalam cerita ini, mohon berikan koreksi dan kritik nya guys.
Jangan lupa Vote, komen, dan follow jika kalian suka sama cerita nya, supaya aku semangat nulis nya.
***
"YEYYYYYY!" Teriak Enora, matanya berkaca kaca, satu ruangan dibuat haru atas pencapaian Enora.
Sang ibu terus memeluk erat tubuh anaknya, ia tahu perjuangan anaknya untuk lulus tes di universitas impian nya. Sesekali ia mengelus lembut pucuk kepala anaknya. Sepintas ia mengingat apa yang telah ia lakukan kepada putrinya beberapa tahun silam.
"Kamu berhasil sayang, kamu berhasil, anak ayah hebat! Terus semangat ya!" Ucap sang ayah, sekilas mencium kening putri nya itu.
Untuk merayakan keberhasilan adiknya, sang kakak mengajak Enora pergi kesebuah kedai Ice cream, dengan pemandangan danau disisi kanan nya.
"Bang, tau darimana tempat ini?" Tutur Enora sembari terus melahap Ice cream ditangan nya.
"Dulu, waktu bunda masih aktif di dunia entertaiment dan kita bertiga masih tinggal disini, setiap hari minggu abang, bunda, ayah selalu family time disini." Ujar sang kakak terayan ayan bagaimana bahagianya keluarga kecil mereka dahulu.
Enora yang mendengar ucapan sang kakak pun ikut membayangkan kehangatan keluarga nya 20 tahun yang lalu. Enora bisa dibilang kurang beruntung, dikarenakan ia lahir saat kondisi psikis sang ibu terganggu. Menyebabkan dirinya selalu menjadi korban luapan emosi sang ibu. Syukur nya beberapa tahun terakhir psikis sang ibu mulai membaik, bahkan sang ibu masih terus menerus meminta maaf atas perlakuannya dimasa lalu.
"Aku beruntung, tapi gak seberuntung abang. Aku harus ngerasain sakit dulu buat dapetin kasih sayang bunda, tapi aku tetap bersyukur." Batin Enora.
Sang kakak yang faham tentang apa yang sedang dipikirkan oleh sang adik bergegas pergi meninggalkan tempat itu. Mereka berdua berpindah ke sebuah taman dengan beraneka ragam permainan.
"Bang, tempat ini ga bikin abang dejavu lagi kan? Kalau abang jadi dejavu lagi mending kita pulang." Tutur Enora. Yoshielo tercengang bagaimana adiknya bisa berkata seperti itu? Harusnya ia yang memperhatikan perasaan sang adik dihari bahagia nya, bukan sebaliknya.
Yoshi menggeleng halus, ia terpaksa berbohong jika ia kembali bercerita besar kemungkinan adiknya akan kembali melamun. Namun mereka berdua punya ikatan batin yang kuat. Walau sang kakak menggeleng, Enora tahu itu hanya penenang yang dilakukan sang kakak untuk menjaga perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Gaduh
Teen FictionEnora Kayleen perempuan berparas cantik, cerdas dan berkareer diusia muda, terpisah dengan sahabat sekaligus lelaki pujaan hati nya setelah 13 tahun bersama. Enora dengan Januar Cellio membuat sebuah janji ya itu bertemu kembali dikampus impian mere...