#2

2.4K 179 2
                                    

acara tv yang ditonton rin baru selesai beberapa menit yang lalu. sesuai janjinya, rin memasak untuk bachira dan dirinya.

bachira datang menghampiri rin, dia penasaran apa yang dimasak rin. rin melirik bachira.

"nasi goreng sosis, gapapa?" tanya rin. bachira menganggukkan kepalanya.

"aku mau nyoba ngaduk nasinya dong"

rin berpikir sebentar. dia ragu.

"gaboleh ya?" bachira lagi

"boleh" rin buru-buru menjawab

"sini" lanjutnya

dengan semangat bachira mengambil spatula yang dipegang rin dan mendorong rin kesamping, bachira mulai mengaduk-aduk nasi goreng yang sebenarnya sudah bisa disajikan.

"pelan-pelan" intrupsi rin melihat bachira ngaduknya agak brutal sampai beberapa butir nasi ada yang jatuh.

"aku mau kaya abang-abang nasgor diangkat-angkat gitu wajannya"

"gausah macem-macem, katanya laper"

"ish pelit, siniin piringnya"

rin mengambil 2 piring dan sendok dari lemari, dan memberikannya pada bachira. bachira mulai menaruh nasi gorengnya ke piring.

"ini buat rin-chan" satu piring diberikan pada rin.

"ini buat aku, ayo makan"

mereka duduk berdampingan di meja makan, sebelum itu, rin sudah menyiapkan minuman untuknya dan bachira.

"kok punyaku sosisnya dikit" tanya rin

"kamu tuh udah tinggi, ntar kalo makan sosis bisa jadi setinggi tiang listrik tau" celoteh bachira

"???" apa hubungannya, pikir rin. yaudah lah, suka-suka meguru aja.

"eh iya rin, kemarin reo ngajakin ke pasar malam—"

"aku ikut" potong rin

"aku belum selesai ngomong!"

"aku ikut" ulangnya

"ish, dia ngajaknya malem ini tapi aku gabisa ikut, mama minta anter beli cat sama kanvas buat lukisannya"

"oh— aku ikut kamu anter tante Yu, abis itu kita ke pasar malam"

"tapi tempatnya jauh, trus mama kalo udh kesana pasti lama" bachira menunduk sedih.

rin berpikir sebentar, kelihatannya bachira ingin sekali pergi ke pasar malam. namun, dia juga tidak bisa menolak permintaan mamanya.

"kalo besok ke pasar malamnya mau? berdua"

"beneran?" bachira menoleh ke arah rin dengan mata yang berbinar dan senyum yang ugh—sangat manis.

"kalo kakak mau" rin mengalihkan pandangannya, dia ga kuat liat keimutan bachira.

"MAU!! AKU MAU!!" rin sedikit kaget, bachira tiba-tiba berteriak

"oke, kalo gitu aku mandi dulu, abis itu kita ke rumah kamu" rin berdiri dari duduknya lalu mengelus rambut bachira

"aku cuci piring"

"gausah, nanti aja" cegah rin, fyi cuci piring hari ini bagian sae. kemarin rin mencuci banyak piring karena sae mengajak teman-temannya ke rumah, enak aja sae cuma nyuci sedikit. rin rasanya mau ngotorin semua piring yang ada di rumah biar sae ngerasain juga!

"gapapa kok" bachira menumpuk piringnya di atas piring rin

"gausah kak, sekarang bagian sae"

"adek durhaka"

"udah kamu ikut aku aja ke kamar, main game di komputer"

"OKE" sedikit berlari, bachira pergi mendahului rin

rin menyimpan piring bekas makan mereka berdua di wastafel lalu pergi menyusul bachira.

[Rinbachi] Sweet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang