1

1 0 0
                                    

Tepat pada tanggal 17 Agustus waktunya semua orang merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Dimana di setiap tempat mengadakan berbagai kegiatan perlombaan termasuk di SMA Garuda Pelita.

Dua orang murid sedang berjalan di pinggir lapangan setelah hendak buang air kecil.

"Apa kegiatan 17 Agustus kali ini bakal meriah, soalnya tahun-tahun sebelumnya kaya biasa aja?" tanya Celina yang sedang melihat dekorasi di sekolahnya tersebut.

"Tentu tidak, soalnya geng nya Riza pada ikut bahkah ketuanya pun harus ikut, soalnya Riza sebagai ketua OSIS gamau kegiatannya biasa-biasa aja"jawab Melisa yang dibalas anggukan saja.

••••••
Bel pun berbunyi seperti biasa anak-anak SMA Garuda Pelita bergegas membereskan buku dan bersiap untuk pulang.

"Oh ya cel,aku lupa bilang kalau aku ada rapat setelah pulang sekolah, sepertinya kamu harus pulang sendiri" ungkap Melisa.

Sambil menggeleng-gelengkan kepala Celina menjawab " Padahal kemarin udah rapat, masa rapat lagi Mel, memang orang sibuk beda sama orang yang mageran".

"Ya gimana lagi udah terlanjur, lagian kamu bukannya kemarin ikut aja kan lumayan biar ga gabut" ucap Melisa.

" Sorry, aku males di suruh-suruh sebenarnya,mending jadi pelajar biasa aja" jawab penolakan Celina.

"lagian kamu ga ikut juga dah famous juga cel" pengakuan Melisa yang dibalas oleh Celina dengan senyuman.

Tepat di koridor ruang osis sekolah Melisa dan Celina berpisah, Celina harus pulang namun saat keluar gerbang ada Daniel yang memberhentikan langkah kaki Celina.

"Cel kamu sendiri aja?" Tanya Daniel.

"Eh iya kak"ungkap Celina yg dibalas anggukan.

Namun di belakang Daniel terdapat sudut mata yg melihat Celina dengan gerak gerik yang membuat Celina tidak nyaman.

"Kak aku pamit dulu ya, udah sore juga" ucapnya pada Daniel .

"Eh tunggu mending Lo bareng kita aja, noh Xavier sendiri bareng dia aja" ucap Daniel sambil menepuk pundak Xavier.

"Gausah kak aku naik angkutan umum aja..." jawab Celina, yang baru saja ingin menolak tiba-tiba.

" Yaudah ayok" ucap Xavier dengan singkat.
Merasa heran dengan ucapan Xavier karena biasanya dia sangat ketus dengan orang lain.

" Udah cepet cel kapan lagi di anter sama Xavier" ucap Daniel meyakinkan Celina sambil senyum menggoda.

Namun di dalam hatinya tersimpan rasa tidak enak dikarenakan pasti semua
sudut mata akan melihat kearah mereka berdua.

Dengan muka pasrah Celina naik ke motor hitam milik Xavier.

Saat perjalanan baru di depan gerbang sekolah semua sudut mata melihat Celina, mungkin dipikirkan Celina dia pasti akan di gosipkan dengan kak Xavier,bahkan akan menjadi trend topik Garuda Pelita.

Tapi gimana lagi nasi sudah menjadi bubur jadi yasudah lah.

•••
Diperjalanan pulang Celina ingin mampir terlebih dahulu untuk membeli kue untuk adiknya yg sedang berulang tahun.

Dengan berat hati ia bertanya dengan manusia dingin ini.

"Sorry kak, apa bisa kita mampir terlebih dahulu ke toko kue di depan sana, aku ingin membeli sesuatu?" tanya Celina kepada Xavier.

Namun hanya ada keheningan yang ia dapatkan.

Sesampainya di toko kue, Celina segera masuk dan membeli 1 kue dan 1 box donat yang rencananya akan diberikan kepada Xavier sebagai rasa terima kasihnya sudah mengantarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Relationships 365Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang