FOUR

5.7K 273 9
                                    

Vote dulu cantik/ganteng sebelum baca!!!











Udah???, makasih nihh aku kasih hati
❤❤❤❤❤


























Jeno sudah berada di kamar Renjun, ia juga sudah mandi tinggal memilih baju saja.

"Ck kenapa kaos semua sihh, mana besar banget lagi dibadan gw" Oceh Jeno melihat lemari.

Jeno pun memilih kaos putih dan celana pendek warna hitam. Saat dipakai kaos tersebut sampai menutupi celana yg ia pakai.

"Gk tau ahh gw mau tidur"

Jeno langsung merebahkan badannya kekasur,beberapa detik Jeno sudah terlelap, menuju alam mimpinya.

Disisi lain Mark, Haechan, Jaemin, Chenle dan Jisung sudah sampai di mansion.Mereka langsung masuk kekamar masing-masing, menghiraukan Renjun yg sedang berkutik dengan komputer nya.

Jam sudah menunjukkan pukul tengah malam, tapi pria berdarah China itu baru selesai mengerjakan kerjaan nya. Dia langsung berjalan menuju kamarnya, untuk mandi dan lalu tidur.

Sesampainya dikamar, Renjun ditampakkan Jeno yg tertidur dengan posisi yg tidak pakai selimut dan miring. Ia terkekeh, lalu berjalan menuju ranjang yg memindahkan Jeno agar lebih nyaman.

"Good night Nono yaa"

Cup

Renjun mengecup kening Jeno, setelah puas memandang Jeno Renjun beranjak dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Renjun keluar dari kamar mandi, ia mengenakan kaos hitam dan celana panjang hitam.

Renjun berjalan ke kasur dan merebahkan badannya.Saat ingin menutup matanya tiba-tiba ia merasa ada yg memeluknya.

"Uhh jangan pergi" Oceh Jeno dalam tidurnya.

Renjun merasa gemas ia ingin sekali mengecupi pipi tembam Jeno. Renjun pun membalas pelukan Jeno, Jeno menduselkan kepalanya didada Renjun mencari kenyamanan.

~🌈🌈~

Pagi tiba menggantikan malam yg dingin. Jeno menggeliat tidak nyaman, ia merasa berat dibagian pinggang nya. Sebuah tangan memeluk pinggang nya, ingatkan Jeno apa tadi malam ia lakukan.

Tatapan Jeno beralih ke wajah Renjun,hidung mancung kulit putih, bibir tipis rahang tegas uhh membuat jantung Jeno berdetak kencang.

Jeno dengan pelan mengakat tangan Renjun dari pinggang,ia bangun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Jeno selesai dengan urusan kamar mandinya,ia sekarang tengah bingung ingin memakai pakaian mana. Hingga Jeno tak sadar bahwa ada seseorang yg menatapnya lekat.

"Kau cari apa"

"Hah, jangan ngagetin dong" Kaget Jeno mendengar suara Renjun tiba-tiba.

"Kau sedang apa dan cari apa" Tanah Renjun

"Uhh aku sedang memilih pakaian, kenapa pakaian mu besar-besar sekali sihh" Ujar Jeno yg tanpa sadar mengerucut bibirnya.

"Tubuhmu saja yg kecil" Ejek Renjun sambil terkekeh diakhir kalimat nya.

"Ishh menyebalkan, Ngomong-ngomong namamu siapa aku belum tau" Tanya Jeno

"Ouhh sekarang pake aku kamu gk gw lo" Ujar Renjun

"Ishh cepet jangan banyak omong" Kesal Jeno tuh kalo ngadepin orang yg kayak Renjun ini

"Namaku Huang Renjun, panggil saja Renjun" Ujar Renjun lalu beranjak dari duduknya.

"Aku sudah tau namamu" Ujar Renjun saat melihat Jeno yg ingin menyebutkan namanya.

"Ishh pd sekali, udah sana mandi, lo bauu" Ujar Jeno sambil mendorong Renjun.

"Oke aku bakal mandi, tapi dengan satu syaratkalo saat kamu berbicara sama aku harus pake aku-kamu mengerti Nono yaa" Ujar Renjun menekankan kalimat terakhir nya.

"Mandi kok pake syarat-syarat" Ujar Jeno

"Ck,bila kau ingkar hukuman menanti" Ujar Renjun lalu berjalan menuju kamar mandi.

"Haishh bisa-bisa gw stres kalo disini terus" Oceh Jeno lalu melanjutkan memilih-milih baju yg ingin ia pakai.
Disini Jeno bebas mau pake baju siapa aja, yg penting auratnya ketutup semua, nanti kalo gk ketutup jadi khilaf kan kasian Jeno nya...























Hai gaess, gimana ceritanya bagus atau jelek???
Maaf kalo jelek yaa, lagian ini cerita pertama yg aku buat hehehe..









Sampai jumpa di Caption selanjutnya
Babay







Vote and komen!!!

Our Crescent Moon||Jeno Harem/Jeno Bottom||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang