"SINGTO!!" Teriak pria paruh baya, dari ruang keluarga.
"Ada apa sih Ayah?! Bisa tidak, Ayah memanggilku tidak berteriak sekali saja?" Jawab Singto, sembari menuruni anak tangga. Berjalan menghampiri sang Ayah yang sedang duduk bersama adiknya.
"Kalau kau tidak mau Ayah berteriak padamu, maka rubah sikapmu! Apa kau akan seperti ini terus hah?! Lihat ini nilai ulangan mu, tidak pernah ada perubahan sama sekali. Selalu jelek!!"
"Sudahlah Ayah, kali ini biar aku yang akan urus Phi Sing. Tidak baik kalau Ayah terus marah-marah seperti ini" Ucap sang anak keduanya. Gawin, adik Singto.
"Tidak. Ayah sudah menyewa seorang guru privat, buat kalian berdua. Nanti dia akan datang"
"Ayah.... Singto tidak ingin les, singto hanya ingin bermain game Ayah..."
"Cukup Phi, ikuti saja apa kata Ayah. Itu untuk kebaikan kita"
Singto menyerah, dia tidak bisa menolak ataupun berdebat. Nanti Ayahnya akan kepikiran dan jadi sakit lagi.
Singto Prachaya, siswa kelas 12. Dia memiliki wajah yang sangat menawan. Hanya saja ia sedikit bodoh. Singto selalu mendapatkan nilai yang jelek. Dia bisa lulus karena Ayahnya lah yang bertindak.
Singto memiliki adik, bernama Fluke Gawin. Dia sama dengan Singto, hanya saja sifatnya lebih baik dari Singto. Gawin, lebih baik dalam akademik. Sehingga, Gawin yang harus terus membimbing kakak nya dalam segala hal.
Setelahnya, sang Ayah kembali kedalam kamarnya. Meninggalkan anak-anak nya diruang tamu. Melihat itu, Singto langsung menyalakan handphone nya dan mulai bermain game.
"P'Sing, sebentar lagi guru privat kita akan datang. Ayo bersiap-siap"
"Iya, sebentar lagi. Tolong kamu siapin buku Phi sekalian na~" Suruh Singto tanpa mengalihkan pandangan nya dari game di handphone nya itu.
"Baiklah..." Dengan malas, Gawin menyimpan kan buku miliknya dan Singto.
Singto sudah kecanduan game. Gawin sampai tidak habis pikir, apa untungnya bermain game setiap hari dan sepanjang malam?
Buang-buang waktu saja...
Ting~ Tong~
Gawin mendengar suara bel berbunyi, bergegas menuju pintu dan membukan pintu nya.
"Selamat siang tuan, saya Krist Perawat. Tuan Born, meminta saya untuk mengajarkan anak-anak nya. Apakah ini benar rumahnya?"
"Ohh, iya benar. Ini rumah nya, saya anaknya. Silahkan masuk Khun" Gawin mempersilahkan Krist untuk masuk.
"Terimakasih" Ucap Krist sambil tersenyum, menampilkan lesung pipi miliknya.
"Gemas" gumam Gawin dalam hati.
Gawin menuntun Krist ke ruang tamu, tempat mereka belajar.
"Siapa itu Fluke?" tanya Singto, masih terus bermain game.
"Phi, ini dia guru privat kita. Cepat taruh handphone mu, dan bersiap."
Singto langsung menaruh handphone nya. Dan melihat kearah Krist, betapa kagum nya dia. Melihat Krist yang sangat manis.
"Phi!!" Teriak Gawin
Singto sadar dari lamunannya dan langsung beranjak mengambil buku serta alat tulis nya.
"silahkan Khun, kita bisa mulai sekarang?" Ucap Singto sambil tersenyum.
Gawin yang melihat itu pun terkejut bukan main, sejak kapan kakaknya menjadi lembut dan semangat belajar seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT 🔞 [SingtoKrist x GawinKrist]
FantasíaONE SHOOT COMPLICATIONS SINGTOKRIST x GAWINKRIST Please Vote nyaaa, jangan baca ajaaa ⛔ Warning!! ⛔ Threesome BXB Boyslove 21++ PERAYA PRECIOUS BUDDY Buat yang tidak suka, jangan di paksa. Kalian tidak akan kuat