5|Rembulan

147 27 12
                                    

Yoongi sudah di rumah beberapa menit yang lalu, setelah berganti pakaian ia pergi kedepur berharap ada makanan yang bisa ia makan

Namun entah mengapa Yoongi merasa sangat kesepian, kini Jam menunjukan pukul 12 malam. Ia tau hari ini Ahin menginap di rumah tempat ia bekerja dan tidak pulang. Sedangkan Mingi? Seharus nya anak itu sudah tidur mengingat hari sudah sangat larut.

Biasa nya sepulang ia kerja Yoongi akan mengecek sang adik ke kamar nya namun kali ini ia lupa

Berhubung ia sudah ingat Yoongi pun bergegas pergi ke kamar sang adik.

Apa yang Yoongi lihat saat ini tidak membuat nya cukup terkejut. Mingi tidak ada di kamar saat ini itu hal yang sudah biasa Yoongi temui

Saat ini ia hanya bisa menghela nafas nya, entah lah Yoongi merasa sangat lelah namun ia harus tetap mencari Mingi.

Setelah mencoba mencari kesana kemari akhir nya kini Yoongi menemukan sang adik yang tengah termenung menatap bulan di bangku sana

Melangkah pelan Yoongi mendekat, saat itu juga Mingi sadar sang kakak tengah berada di hadapan nya dengan raut wajah yang ketara lelah nya

"Aku sudah pernah memberitahu mu, Jangan cari aku ketika aku tidak ada di rumah kak"

Begitu lah Mingi, ia selalu bersikap dingin seperti ini kepada semua orang yang ia anggap menjengkelkan. Sebenar nya Mingi akan bersikap hangat kepada sang kakak sebab Yoongi lah orang yang sangat ia sayangi, jika boleh jujur Mingi lebih menyayangi Yoongi dari pada Ahin.

Tapi untuk kali ini Yoongi membuat nya kesal.

"Jadi jika kakak terluka apa kakak tidak boleh mencari mu?" Suara itu Yoongi utarakan di hadapan sang adik, membuat Mingi menatap lekat wajah sang kakak

Dari raut wajah itu Mingi paham bahwa dunia sang kakak kini tengah sedang tidak baik baik saja. Mingi paham, Yoongi tengah lelah oleh pikiran nya sendiri.

Tak ingin menatap manik Yoongi, Minggi mengalihkan pandangan nya.

Tanpa menghiraukan tatapan Mingi terhadapnya kala itu, Yoongi memilih untuk duduk di samping sang adik. Turut serta menatap bulan purnama yang indah.

Mingi sangat menyukai Bulan, Yoongi tau itu.

Itu lah mengapa Yoongi tidak takut saat Mingi tidak ada di rumah di malam hari seperti ini. Yoongi tau Mingi, anak itu pasti akan keluar rumah tengah malam demi menatap indah nya bulan purnama.

Yoongi sangat menyukai Bintang terutama Bulan. Yoongi juga menyukai bulan, setiap kali Yoongi melihat Bulan secara tidak langsung ingatan nya mengacu pada wajah sang adik yang memiliki senyum secerah bulan dan kedua manik mata yang redup bak cahaya bulan

"Maafkan kakak"

Spontan Mingi kembali menoleh, menatap wajah Yoongi yang kini tengah menatap sang rembulan

"Untuk apa meminta maaf" Mingi merotasi kedua bola mata nya malas

Kedua manik Yoongi kini menatap wajah sang adik dengan sendu "Karna golongan darah kita berbeda Kakak jadi tidak bisa mendonorkan jantung kakak untuk mu"

"Maaf" Lanjut nya usai menjeda kalimat yang ia lontarkan

Mingi mengigit bibir nya sebelum menjawab perkataan Yoongi "Sudah ku kata kan jangan membahas soal donor jantung ku! Bahkan jika golongan darah kita sama aku tidak akan pernah mau menerima nya"

Kedua mata Mingi kini kian memanas, siap kapan saja menumpahkan cairan bening di pelupuk mata nya. Mingi lemah jika menyangkut soal sang kakak. Acap kali Yoongi berujar demikian secara tidak langsung otak Mingi memutar memori lama saat sang kakak dengan lantang nya berkata ia rela mengorbankan nyawa nya demi Mingi

Not ℳe [Brothership] PJM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang