Jisu dibuat kesal, sudah dua hari ini pesannya tak kunjung dibalas sang suami. Jika saja ia sudah menerima transferan uang sesuai dengan permintaannya mungkin saja ia tidak akan sekesal ini. Ditambah lagi ia harus menahan malu di depan temannya ketika mereka tengah belanja bersama di salah satu departemen store brand ternama. Entah mengapa secara tiba-tiba kartu yang biasa ia gunakan mendadak diblokir. Tentu saja ia tahu jika itu pelakunya adalah Jeno, sang suami.
"Sialan, angkat Jeno..Haishh !" Umpat Jisu ketika sambungan telepon ke suaminya tak kunjung mendapat jawaban.
"Jadi bagaimana Nyonya untuk pembayarannya ?" Kasir di depannya mengulang kembali pertanyaan.
"Ah sudahlah lupakan, taruh kembali semua !" Jisu yang sudah kepalang kesal pun membatalkan transaksi belanjaannya. Perlu diketahui, semenjak menikah Jisu memang tak lagi mendapat uang dari kedua orang tuanya. Sementara untuk gajinya sudah ia habiskan untuk gaya hidup yang terlalu berfoya-foya.
"Loh, kau tidak jadi belanja ?" Ucap Yeji, salah satu teman Jisu yang tadi berada di store sebelah.
"Tidak ada yang bagus di sini. Kau sendiri sudah selesai ?" Tanya balik Jisu. Ia tidak ingin Yeji tahu bahwa ia tidak jadi belanja lantaran tak dapat membayar. Bisa malu habis-habisan ia di hadapan Yeji.
"Ini, lihatlah, baguskan !" Yeji memamerkan tas yang baru saja ia beli.
"Yang begini aku sudah punya dua di rumah." Sahut Jisu. Beginilah lingkaran pertemanan Jisu. Meski terlihat akur, namun sebenarnya dalam diri mereka masing-masing timbul rasa selalu ingin menyaingi. Jisu lalu berjalan dengan angkuh meninggalkan Yeji yang tengah menahan marah.
"Menyebalkan !"
~~~
Tok Tok Tok !
Pagi-pagi sekali suara ketukan pintu terdengar dari rumah Haechan. Ia yang tengah memasak dibuat heran. "Tumben sekali..Iya sebentar !" Haechan buru-buru melepas apronnya.
"Ibu, Nono saja yang buka."
"Nono sudah bangun Nak.." Junho mengangguk.
Tok Tok Tok !
Lagi terdegar. Setelah mendapat izin dari Haechan, Junho pun berjalan membukakan pintu. Sementara Haechan kembali ke dapurnya. Menyelesaikan masakannya yang sebentar lagi jadi. Lalu ia segera menyusul putranya.
"Nono, siapa yang datang. Tamunya di suruh masuk Nak.."
Cklek !
Junho membuka pintu.
"Paman pilot.."
Haechan terdiam di tempatnya. Seseorang yang selalu berusaha dengan keras ia lupakan kini muncul di hadapannya. Jeno pun demikian, ia terdiam. Mengamati Haechan, dilihat dari dekat seperti ini Jeno menyadari sudah banyak yang berubah dari mantan istrinya itu. Haechan yang berdiri di depannya kini bukan lagi Haechan si imut yang ia temukan bersama neneknya lima tahun yang lalu. Haechan benar-benar tumbuh dengan baik, aura keibuannya jelas terpancar. Dan Jeno mengakui bahwa Haechan terlihat semakin cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA NONO [NOHYUCK] ✔️
RomanceUntuk Haechan yang dunianya sudah runtuh-Nono Cast : Nohyuck (GS)