Chapter 4 : Ibu Mertua

312 44 112
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

°°°

Namjoon terus melangkah menuju ke kamar utama dengan tangan Anne yang melingkar di lehernya. Matanya terus menatap Joanne dan tidak melepaskan wajah wanita itu sedikitpun meski hanya untuk sebuah kedipan singkat. Dia seolah ingin memberi tahu istrinya ini jika dia tidak bercanda, dia ingin memberi tahu istrinya ini jika dia juga sangat menginginkan suara anak-anak yang memenuhi apartemen mewah mereka.

"Sayang."

"Hm?"

Anne menggigit bibir bawahnya saat mereka sudah berada di dalam kamar tapi Namjoon belum juga menurunkan Anne dari dekapannya. "Aku belum mengganti bajuku dengan lingerienya."

Namjoon pun tersenyum dan perlahan merebahkan tubuh mereka di atas ranjang luas ini. "Aku lebih suka saat Istriku tidak pakai apa-apa. I don't fucking need that shit to make me high, Love." Namjoon mengecup lembut bibir Anne yang seketika memejamkan matanya dan terbuka kembali saat Namjoon memberi jarak di antara bibir mereka. "I just need you."

Anne tersenyum seraya mengelus lembut rambut suaminya. "Dan aku juga begitu. Cukup dengan membayangkanmu saja, aku bisa bergairah."

"Nakal." Namjoon terkekeh kemudian melumat kuat bibir ranum yang selalu menjadi candunya itu dan semakin intens hingga terdengar suara desahan Anne di sela ciuman mereka. Jemari Namjoon seperti biasa tidak akan tinggal diam, karena saat ini sudah bergerak untuk membuka satu persatu kancing baju Anne dan juga celananya hingga tinggal menyisakan bra dan panties yang masih membalut daerah-daerah sensitifnya.

"Cantik ..." Namjoon menyusuri rahang halus itu dengan bibir lembutnya. "Istriku sangat cantik." Kemudian ciumannya turun untuk menyusuri kulit leher itu dan menyesapnya lembut. "Milikku ..." Dia membenamkan ciumannya lagi di tulang selangka yang sangat indah itu dan kembali berbisik pelan. "Punyaku."

Adegan Eksplisitnya hanya bisa di baca di KaryaKarsa, ya ...

Buka profilku dan klik link karyakarsaku di sana.

"Sayang ..." Suara parau Namjoon membuat Anne merenggangkan pelukannya kemudian mengangkat wajahnya untuk menatap wajah tampan itu dengan senyuman yang perlahan tersungging di wajahnya.

The Mistake KIM NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang