berubah?

31 24 5
                                    

sinar matahari menembus gorden kamar. yang membuat Jo harus menyesuaikan cahaya  yang menyapa penglihatannya. dengan tangan yang bergerak berniat membangunkan istrinya. namun tangannya merasakan kasur yang disampingnya sudah tidak di tempati yang membuat pergerakannya cepat bangun dan menyelonong keluar kamar.

 sedangkan flo yang baru keluar dari kamar mandi , lengkap dengan handuk yang membungkus tubuhnya menaikkan alisnya melihat Jo sudah tidak ada dikasur. 

mungkin ke kamar mandi satu lagi karna disini kamar mandinya lagi aku pake. itulah yang terlintas dikepalanya lalu melanjutkan langkahnya ke arah lemari mengambil bajunya untuk dia kenakan ke kampus.

sedangkan Jo yang tidak menemukan florin di dapur dan di ruang tv memutuskan kembali kekamar. perasaannya kali ini sungguh bercampur aduk dia memang belum siap untuk jadi ayah tapi dia juga tidak siap dengan kehilangan flo. jika itu sampe terjadi mungkin semangat hidupnya akan hilang. dia tidak lagi memikirkan terlambat kekampus yang dia pikirkan dia mau ambil kunci motor dan pergi mencari istrinya.

belum sempat Jo membuka pintu kamar seutuhnya dia sudah dapat menangkap sosok istrinya yang menutup lemari dan pandangannya menangkap dia yang mematung dipintu.

"kenapa??" 

"emm... aku pikir kamu udah berangkat duluan ay jadi aku buru-buru mau ambil  kunci buat nyusul"

"tanpa mandi?" flo bertanya lagi tidak lupa dengan tautan alisnya

Jo yang melihat itu tersenyum dahulu dan berjalan menghampiri sang istri.

"kukira kamu akan pergi ninggalin aku ay" ingin rasanya jo mengatakan itu namun bibirnya terasa berat mengatakan itu.

"sepertinya iya hehhee" balas jo dengan tanganyang menggaruk tengkuknya.

"yaudah mandi sana" 

"mau mandi bareng lagi gak?" tanya jo yang berniat mengerjain istrinya itu namun sepertinya florin meganggap ucapannya serius dengan menatapnya datar. dan dia memilih memasuki kamar mandi untuk mandi.



***

setelah sampai di kampus keduanya memilih kekantin terlebih dahulu untuk sarapan disana karna memang belum terlambat juga.  tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan sarapannya keduanya berjalan keluar dari kantin. keduanya dengan tidak sengaja berjumpa dengan winda yang ternyata sarapan dikantin juga.

"yaudah kalian masuk duluan yah, aku mau ketemu sama frans dulu" ucap jo yang  sedang memperhatikan ponselnya.

"tumben . lu gak nganter Flo masuk?" tanya winda yang memang biasanya Jo akan mengantar Florin ke kelasnya atau hanya sampe depan fakultasnya  saja

mereka bertiga memang kuliah di fakultas yang berbeda jika Flo dan winda ada di fakultas hukum maka Jo mengambil manejemen dan bisnis. dan mark yang merupakan sahabat Jo juga tidak satu jurusan karena mark mengambil jurusan arsitek.

"iya. gue ada ada yang mau dibahas bareng frans  terkait tugas proyek kita"

" gakpapa kan ay??"

"yaudah sana. nanti kamu telat"

sepeninggalnya Jo, winda dan Flo melanjutkan perjalanan mereka ke kelas. winda yang memperhatikan wajah flo dari tada memutuskan bertanya kepada sahbatnya itu.

"kalian lagi baik-baik aja kan?"

mendengar pertnyaan itu Flo membalas tatapan kawatir winda dengan tatapan yang berusanya menyakinkannya.  " ya pasti Wi. kamu pikir kami lagi kenapa?"

"aku senang dengarnya Flo. semonga memang seperti itu dan selalu seperti itu," jawab Winda dan dibalas  senyuman oleh flo.

***

Lost sheep.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang