Akhirnya jam mata kelas kuliahnya sudah selesai, mata kuliah yang baru saja ia pelajari adalah Bahasa Inggris. Kemampuannya masih belum terlihat fasih tetapi ia mempunyai rasa semangat yang tinggi untuk belajar Bahasa Inggris sekaligus mengasah pengucapan lafalnya agar mudah ditangkap bahasanya kepada orang lain.
Ia menarik hoodie hitam di tangan kanannya hingga ke setengah lengannya karena ia memakai sebuah jam tangan yang melekat di pergelangan tangannya. Lalu atensinya menatap ke arah detik jarum panjang jam tangannya menandakan sekarang pukul jam 12.00 siang.
Kini kedua langkah kakinya membawa gadis itu menuju ke tempat kantin yang biasa ia pesan disana. Tempat kantin di kampusnya cukup luas sehingga para mahasiswa dan mahasiswi menikmati waktu istirahatnya dengan nyaman, karena kantin tersebut memiliki fasilitas yang sangat terjaga dengan baik.
Winanda seperti biasa memesan makanan kesukaannya yaitu Tiramisu Pancake ditambah dengan rasa Ice Cream Vanilla sebagai topping tambahannya, sedangkan minumannya ia memilih untuk memesan Cappuccino Latte tidak terlalu manis kepada Ibu penjaga kantin tersebut.
"Bu, makanannya seperti biasa ya terus minumnya Cappuccino Latte aja tapi jangan terlalu manis." Ujar Winanda membuat Ibu penjaga kantin itu mengangguk kecil.
"Oke Nak Winanda, siap! Ditunggu dulu ya nanti biar Ibu yang anterin pesanan kamu." Senyum Ibu itu, lalu Winanda mengeluarkan beberapa uang lembar yang di rasa pas dengan harga yang sudah ia pesan dan memberikannya kepada Ibu kantin sambil tersenyum dengan ramah.
"Ini uangnya, saya tunggu di meja ditempat biasanya saya duduk ya, Bu." Jawabnya sopan kepada orang yang lebih tua darinya.
Ibu kantin itu tersenyum dan kembali mengangguk sembari mulai menyiapkan pesanan miliknya. Kemudian Winanda mencari tempat duduk yang biasa ia duduki ketika waktu menjadi seorang MABA di kampusnya.
Tempatnya ada dipojok dekat dengan jendela sekaligus ia bisa melihat ke arah luar jendela yang ada di sampingnya, juga terdapat pohon-pohon tidak terlalu besar atau tinggi tengah berjajar rapi disana serta terhubung langsung pada area lapangan kampusnya yang berukuran luas. Tentu ia merasa sangat nyaman saat menduduki tempat itu.
Setelah duduk ditempat biasanya, ia mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya sekaligus mengambil earphone untuk mendengarkan sebuah lagu yang membuatnya merasa lebih tenang dan santai ketika beberapa menit yang lalu ia mendapat jadwal mata kuliah Bahasa Inggris, hal itu sedikit menguras pikirannya.
Jangan lupakan bahwa siang nanti masih ada satu jadwal untuknya.
Pesanan pun datang dengan cepat dari yang biasanya, mungkin karena area kantin sedang lumayan tidak ramai orang dikarenakan sedang masuk jadwal mata kuliahnya masing-masing di siang ini.
"Nak Winanda ini pesanannya." Ibu kantin telah meletakkan beberapa pesanan milik Winanda diatas mejanya, tidak lupa gadis itu memberikan senyuman kepada Ibu yang ada di hadapannya.
Perlu diketahui bahwa Winanda memiliki kepribadian yang sangat ramah sehingga Ibu kantin menyukai kepribadian dari gadis itu sehingga mereka terlihat sangat akrab satu sama lain.
"Makasih banyak, Bu!" Ia kembali tersenyum kepada Ibu kantin, setelahnya dibalas dengan anggukan.
"Sama-sama, Nak. Ibu permisi dulu ya." Ucapnya membuat Winanda mengangguk kecil lalu meninggalkan gadis itu masih terduduk disana.
Tidak sabar untuk mencicipi Tiramisu Pancake yang ada di depannya, ia mengulurkan kedua tangannya untuk mengambil sepasang garpu dan pisau pada tempatnya.
Setelah di potong menjadi beberapa bagian ia langsung memakan pancake tersebut dengan perasaan yang begitu senang ketika pancake itu baru saja masuk ke dalam indra pengecapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Story of Jogja
Teen Fiction"Hanya seorang pengagum seni dan fotografer. Juga menyukai langit biru dan rintik hujan di setiap malamnya." - Start : 7 Juli 2023. ©aedrethias