10. Trauma Zeora

1.5K 66 2
                                    

Ini kayak jadi hari tersial bagi Zeora. Gimana enggak, temen-temennya udah tahu dia nggak bisa masak malah ngadain acara party kecil-kecilan di depan penginapan tapi Zeora ditantang buat masak nasi goreng. Meski masakan itu masakan tersimpel, tetap saja Zeora nggak pernah bisa.

Mau nggak mau dia terpaksa nurutin kemauan teman-temannya bermodalkan video di media sosial, dia mencoba untuk meniru sebaik mungkin apa yang dilakukan seorang chef di dalam video agar hasilnya sama.

Kebetulan ini hari terakhir mereka ada di desa Agabintara, si ketua menyarankan agar mereka mengadakan pesta-pesta ria malam ini untuk menjadi kenang-kenangan. Yaudah pasti semua anggota setuju. Mereka saling ngumpulin uang buat beli bahan-bahan makanan dan minuman yang akan dihidangkan nantinya. Tentunya sudah dalam izin bapak dosen.

“Disini kita bakal lihat Zeora si anak mami masak buat pertama kalinya!” Alesha bertepuk tangan heboh. Dia paling seneng waktu Zeora ditantang masak, ya soalnya dia yang punya ide.

Agar para anggota lain semakin setuju, Alesha berperan sebagai panitia persiapan Zeora memasak. Segala kompor, bahan-bahan nasi goreng, wajan, sendok masak dan antek-anteknya dia yang nyiapin. Yang lainnya mempersiapkan hal lain dan ada juga yang terima jadi.

Seluruh anggota memberi apresiasi semangat buat Zeora. Mereka tahu gadis itu pasti tertekan, dia nggak ngerti caranya masak, dan nggak ngerti cara megang sendok masak.

“Masakin yang enak ya, Ze. Kita mau bakar-bakar dulu.” Nayra mengacungkan jempol. Dia dan beberapa anggota lainnya berkumpul di depan pemanggangan buat bakar-bakar angkringan.

Sedangkan yang nggak kerja duduk di depan teras, dan ada pula yang nontonin Zeora masak. Bahkan dari kejauhan Shaka ikut memperhatikan segala gerak gerik Zeora. Terkadang ia senyum-senyum tipis melihat tingkah istrinya yang kebingungan. Untungnya ada Alma dan Viola yang sedia membantu Zeora.

“Yang sabar ya, Ze.” Viola mengusap-usap punggung Zeora.  Ketawa miris melihat penderitaan Zeora. Temannya itu nggak bisa bedain mana yang garam, mana yang bumbu micin. Bentuknya keliatan hampir sama.

Viola pengen bantuin saking gregetnya Zeora gerak lambat, tapi kata Alesha nggak boleh. Zeora harus kerjain sendiri, sedangkan dia hanya boleh memerintah saja tidak membantu dalam hal masak.

“Always.” Zeora diam-diam merengek. Masak nasi goreng doang susahnya minta ampun. Padahal tinggal masukin nasi, cabe, campur telur, dan kasih toping sosis, selesai. Namun, versi Zeora yang sebentar jadi lama.

Usai bergelut dengan wajan dan para antek-antek sekitar kurang lebih 30 menit, masakan pertama Zeora akhirnya selesai sudah. Walaupun meja yang digunakan buat masak diluar jadi berantakan bagai kapal pecah, yang penting Zeora sudah berusaha.

Zeora membawa mangkok ukuran besar berisikan banyak porsi nasi goreng di depan halaman penginapan cewek yang udah dibentang tikar buat menyantap makanan.

“Udah jadi, Ze?” tanya Nayra yang udah duduk selonjoran di tikar sambil menunggu teman-temannya selesai masak.

“Tadaaa!” Dengan sedikit berbangga hati Zeora membawa hasil karyanya ke tengah-tengah tikar biar temen-temennya mencium aroma sedap dari masakannya.

“Widih, baunya harum banget. Tapi rasanya enak nggak nih?” Alesha datang menghampiri, dari kejauhan udah kecium aroma nasi gorengnya Zeora. Tersenyum bangga melihat temannya bisa masak sekarang. Ya, walaupun dipaksa.

“Ya nggak tahu.”

Alesha udah duluan ambil piring, memindahkan satu sendok nasi ke dalam piringnya kemudian berlagak menjadi seorang juri yang sedang fokus mencicipi masakan seorang kontestan.

Lecturer secret wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang