Tujuhbelas

10.4K 697 6
                                    

Spoiler2 dan Visual akan di muat secara Vidio
Di Instagram penulisnya
@widyaarrahma20_

Yg ada _ nya























Acara selesai seperti biasa sebelum dzuhur tadi siang, dan malam ini keluarga gus Manaf kembali menginap di Vila kecuali Ilyas yang menginap dirumah gus Arash

Besok semuanya akan terbang dengan pesawat menuju Jakarta untuk acara Resepsi disana

Kedua pengantin baru itu kini baru selesai melaksanakan Sholat Isya, Ilyas memimpin doa lalu setelahnya berbalik badan istrinya untuk menyalaminya

Ilyas melihat ada yg beda dari wajah istrinya, terlihat lebih murung dari setelah maghrib tadi

"Kamu kenapa ? Ada yang gak enak di hati ?" Tanya Ilyas memegang tangan istrinya

"Besok kita keJakarta dan aku ndak balik lagi kesini yah mas ?"

Situasi ini sudah Ilyas duga dari beberapa hari lalu saat jadwal Farah di Jakarta yg harusnya satu minggu jadi hanya 4 hari saja karna katanya sudah rindu dengan Darul Jannah

"Kata siapa ndak bisa kesini lagi ? Bisa kok, kapan pun bisa sama saya"

"Maksudnya nanti harus tinggalin Pesantren, harus pindah ngajar juga yah mas ?"

"Iyah, kan waktu itu ibu sudah ngomong, Abi juga sudah kan, Fatah keberatan ?"

Farah terdiam menatap tangannya yang digenggam suaminya

"Berat ninggalin Pesantren mas, berat ninggalin Abi sama Bunda"

"Ndak ninggalin Farah, kapanpun kamu bisa kesini, menginap, tapi sama saya, saya antar kapanpun asal sesuai dengan jadwal kamu dan saya"

"Kalau Farah disini aja, Mas Ilyas ke Jakarta gimana mas ? Kaya LDR aja mas"

"Gak bisa Farah, mas gak mau"

Farah menatap wajah suaminya yang sedari tadi menatapnya yg tengah menunduk

"Kenapa mas ndak disini aja ? Kan masih ada Abah disana"

Ilyas membenarkan duduknya, menegakkan tubuh istrinya, pandangan keduanya memyatu saling menatap

Tangannya kembali menggenggam tangan istrinya

"Mas dan Abi sama sama kepala keluarga Farah. Mas punya peraturan sendiri begitupun Abi, gak bisa 2 keluarga jadi satu dalam satu rumah, itu makanya abah buatkan kita rumah agar kamu bisa sesuka hati mengatur keadaan rumah dan mas bisa membuat peraturan yang memang sudah mas rancang. Mas ndak memisahkan Farah dengan keluarga Farah disini, tapi karna Farah sudah memilih mas sebagai suami, Farah harus ikut mas, tanggung jawab kamu sekarang itu mas, selagi mas masih mampu, mas masih bisa membimbing kamu, kamu ikut mas yah" ucap Ilyas yang melembutkan nada bicaranya

Bahkan bisa di cari perbedaan dari ucapannya sebelumnya dimana Ilyas memanggil dirinya dengan Saya sementara tadi memanggil dirinya dengan Mas

Ilyas mengusap lembut kepala istrinya itu berusaha memberikkan pengertian selembut mungkin

Wajar Farah bersikap demikian, dia putri satu satu nya Gus Arash, dari kecil begitu diratukkan oleh Abinya setelah Bundanya. Permata yang begitu dijaga oleh keluarganya, tak boleh tergores sedikitpun

"Mau ikut mas setelah ini ?" Tanya Ilyas dengan tangannya masih dikepala istrinya

Farah tak menjawab, dia mengeratkan genggamannya di tangan suaminya

FAIL ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang