Bau anyir langsung menguar seiring dengan aliran darah yang
terus merembes keluar dari baju Iqbaal. Iqbaal menegakan
tubuhnya dengan sisa tenaga yang ada. Mata (namakamu)
terbuka, senyuman miring tercetak di bibir tipisnya.
“Selamat tinggal Iqbaal Legolas.”
Selanjutnya Iqbaal tak sadarkan diri, kegelapan dan rasa sakit
menyelimutinya.
**
Iqbaal POV
Aku tak tau berapa lama aku terbaring di sini, saat aku
membuka mata dan mencoba bangun, aku merasa begitu
ringan. Padahal seingatku, saat perperangan itu, (namakamu)
menusuk ku dengan pedang dan rasanya sangat sakit. Tapi
sekarang aku tak merasakan apa-apa.
“Akhirnya kau sadar juga,” itu suara Frodo, dia berdiri di dekat
pintu yang terbuat dari kayu mahoni.
“Apa yang terjadi?” tanyaku setelah menyandarkan punggung
ku ke kepala ranjang, “bagaimana dengan –(na...
(namakamu)?”
“Mungkin akan jauh lebih baik jika aku menceritakannya dari
awal,” aku menghela napas kemudian mengangguk,
“(namakamu) tidak benar-benar berniat membunuhmu.
Tubuhnya sudah dirasuki Necromancer.”
“Sudah ku duga.”
“Setelah menusukmu, (namakamu) pingsan. Gandalf dan
keempat penyihir lainnya datang membantu untuk menyegel
Necromancer kembali, sementara Marcus dan pasukannya
berhasil kita kalahkan.”
“Sekarang katakan padaku bagaimana kondisi (namakamu)?”
Wajah Frodo berubah murung, aku tahu ini bukan pertanda
baik, “Dia hanya manusia biasa, tubuhnya terlalu lemah untuk
bertahan dari luka-luka dan benturan keras itu.”
“Apa maksudmu Frodo!” aku tak bisa menahan nada suara
untuk tidak meninggi.
“Dia sudah meninggal,” dan aku merasakan aliran darahku
seolah berhenti mengalir, aku merasa tak ada lagi udara yang
bisa ku hirup. Semuanya telah sirna.
“Kau pasti tidak bersungguh-sungguh? Bagaimana dengan
keluarganya? Mereka pasti akan merasa kehilangan,” aku
menggigit bibir bawahku, bukan hanya keluarganya yang akan
merasa kehilangan, aku juga. Perlahan rasa sesak memenuhi
rongga dada ku seiring dengan cairan bening dipelupuk
mataku yang mendesak keluar.
“Aku sudah menghapus ingatan orang-orang yang
mengenalnya tentangnya. Dia sudah tidak ada Iqbaal, dia