part 15

714 32 0
                                    

Bau anyir langsung menguar seiring dengan aliran darah yang

terus merembes keluar dari baju Iqbaal. Iqbaal menegakan

tubuhnya dengan sisa tenaga yang ada. Mata (namakamu)

terbuka, senyuman miring tercetak di bibir tipisnya.

“Selamat tinggal Iqbaal Legolas.”

Selanjutnya Iqbaal tak sadarkan diri, kegelapan dan rasa sakit

menyelimutinya.

**

Iqbaal POV

Aku tak tau berapa lama aku terbaring di sini, saat aku

membuka mata dan mencoba bangun, aku merasa begitu

ringan. Padahal seingatku, saat perperangan itu, (namakamu)

menusuk ku dengan pedang dan rasanya sangat sakit. Tapi

sekarang aku tak merasakan apa-apa.

“Akhirnya kau sadar juga,” itu suara Frodo, dia berdiri di dekat

pintu yang terbuat dari kayu mahoni.

“Apa yang terjadi?” tanyaku setelah menyandarkan punggung

ku ke kepala ranjang, “bagaimana dengan –(na...

(namakamu)?”

“Mungkin akan jauh lebih baik jika aku menceritakannya dari

awal,” aku menghela napas kemudian mengangguk,

“(namakamu) tidak benar-benar berniat membunuhmu.

Tubuhnya sudah dirasuki Necromancer.”

“Sudah ku duga.”

“Setelah menusukmu, (namakamu) pingsan. Gandalf dan

keempat penyihir lainnya datang membantu untuk menyegel

Necromancer kembali, sementara Marcus dan pasukannya

berhasil kita kalahkan.”

“Sekarang katakan padaku bagaimana kondisi (namakamu)?”

Wajah Frodo berubah murung, aku tahu ini bukan pertanda

baik, “Dia hanya manusia biasa, tubuhnya terlalu lemah untuk

bertahan dari luka-luka dan benturan keras itu.”

“Apa maksudmu Frodo!” aku tak bisa menahan nada suara

untuk tidak meninggi.

“Dia sudah meninggal,” dan aku merasakan aliran darahku

seolah berhenti mengalir, aku merasa tak ada lagi udara yang

bisa ku hirup. Semuanya telah sirna.

“Kau pasti tidak bersungguh-sungguh? Bagaimana dengan

keluarganya? Mereka pasti akan merasa kehilangan,” aku

menggigit bibir bawahku, bukan hanya keluarganya yang akan

merasa kehilangan, aku juga. Perlahan rasa sesak memenuhi

rongga dada ku seiring dengan cairan bening dipelupuk

mataku yang mendesak keluar.

“Aku sudah menghapus ingatan orang-orang yang

mengenalnya tentangnya. Dia sudah tidak ada Iqbaal, dia

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

counting starsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang