EIGHT

3.8K 212 2
                                    





Sebelum baca vote dulu yaa!!









































Udah???, makasihh nihh aku kasih hati❤💖💓








































Haechan menurunkan Jeno ke kasur dari gendongannya d,sebelum kekamar mandi ia meluangkan waktu untuk mencium pipi Jeno.

Cup

Pipi Jeno bersemu merah, wajahnya seperti udah rebus, Haechan terkekeh melihat reaksi Jeno.

"Gw mandi dulu, disini aja jangan kemana-mana" Ujar Haechan lalu berjalan menuju kamar mandi.

Setelah memastikan Haechan masuk ke kamar mandi, Jeno langsung memukul-mukul bantal kesal, bisa-bisanya ia bersikap seperti itu di depan Haechan tadi, mau ditaruh mana muka Jeno huhu.

"Ishh gara-gara mbak kunti ama petir" Oceh Jeno sambil melanjutkan memukul-mukul bantal.

Cklek

Pintu terbuka,menampakkan Haechan yg hanya memakai handuk di bagian bawah saja,memperlihatkan enam kotak abs yg berada di perutnya.

Jeno terdiam melihat Haechan, uhh dia iri, kenapa Haechan punya yg lebih jelas, dia juga punya tapi tidak terlihat jelas seperti yg Haechan punya.

"Puas melihatnya"

Jeno langsung menolehkan kepalanya kesamping, pd sekali pria satu ini.

"Ck, cepat pakai baju lho" Ujar Jeno sambil mengibaskan tangannya.

"Gk mau lihat lebih lama apa" Tanya Haechan menggoda

"Mau kemana lho" Lanjut Haechan saat melihat Jeno yg beranjak dari duduknya dan berjalan kearah pintu

"Mau kekamar Jaemin aja, gw males satu kamar sama lho" Ujar Jeno dengan wajah datar

"Ck, lagian si Jamilah itu belum pulang, lho mau ditakutin mbak kunti lagi" Ujar Haechan.

Benar juga apa kata Haechan, nanti kalo ada suara mbak kunti lagi gimana kan Jeno takut.

Dengan kesal Jeno berjalan menuju ke kasur, dan menubrukkan badannya ke kasur king size tersebut.
Haechan hanya tertawa diam dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Setelah selesai memakai pakaian, Haechan berjalan menuju kasur, dan merebahkan badannya disisi Jeno, posisi Jeno membelakangi Haechan.

"Gak mau madep ke Pangeran Genteng ini apa" Ujar Haechan

"Gk sudi gw" Ujar Jeno ketus.

Haechan pun membalikkan badannya Jeno, tentu saja membuat sang empu kaget saat pria satu ini membalikkan badannya.

"Udah madep sini aja" Ujar Haechan

Jeno hanya berdecak malas menanggapi ucapan Haechan.

"Cantik" Ujar Haechan sambil merapikan rambut Jeno yg menutupi matanya

"Hah, bilang apa lho"

Jeno tidak salah dengar kanHaechan tadi mengatakan bahwa dirinya cantik, sepertinya rona merah di pipi Jeno datang lagi sampai telinga Jeno juga ikut memerah.

"Gak ada, lupain aja" Ujar Haechan

"Ck aneh"

Setelah adu mulut tadi, perlahan mata Jeno menutup.
Haechan belum tertidur, ia masih setia memandang wajah cantik sekaligus tampan milik Jeno.

Setelah puas memandang wajah Jeno,Haechan juga menyusul Jeno ke alam mimpi.

~🌈🌈~

Malam telah digantikan dengan pagi, Jeno masih setia berada di alam mimpinya,Haechan sudah terbangun sepuluh menit yg lalu,ia sekarang berada dikamar mandi.

Setelah selesai dengan acaranya mandinya dan mengganti pakaiannya, Haechan berjalan menuju keranjang untuk membangunkan Jeno.

"Baby Cat bangun" Ujar Haechan sambil menepuk-nepuk pipi tembam Jeno

"Nghhh" Jeno hanya menggeliatkan badannya sebagai respon bahwa ia masih ingin tidur.

"Heyy bangun"

Cup

Haechan mengecup pipi Jeno, tentu saja sangat empu bangun karna kaget.

"Ishh jangan cium-cium pipiku sudah tidak suci lagi" Oceh Jeno sambil mengelus pipinya.

"Kenapa kau gemes sekali sihh, udah sana mandi lalu sarapan" Ujar Haechan memerintah Jeno

"Lho siapanya gw ngatur-ngatur aja" Ujar Jeno

"Gw kekasih lho, ngerti" Ujar Haechan

"Siapa bilang lho pacar lho njir" Ujar Jeno, Jeno langsung menutup mulutnya, sial kenapa ia sampai keceplosan sihh, kan hukuman Jeno ditambah.

"Masih berkata kotor Baby Cat" Ujar Haechan sedikit menekankan kalimat belakangnya.

"Ishh tadikan gk sengaja" Ujar Jeno kesal

"Aku maafkan bila kau memohon kepadaku, tidak ada penolakan"

Hiss Jeno tuh sebenernya benci kalo di situasi seperti ini, dengan pasrah Jeno melakukan apa yg Haechan katakan tadi.

"Eung.. Haechani.. mau kan..memafkan Jeno..." Ujar Jeno dengan wajah memelas selayak kucing yg memohon kepada tuannya untuk memberikannya makan.

Haechan tak tahan dengan yg berada di depannya, pasti kalo yg lain melihat ini pasti ngereog.

"Baiklah aku maafkanmu Baby Cat" Ujar Haechan sambil mengusap rambut Jeno lembut

Jeno bernafas lega, tak sia-sia ia membuat wajah sangarnya menjadi lucu.

"Baiklah aku akan keluar dulu,kau mandilah dulu" Ujar Haechan sambil berjalan menuju arah pintu dan meninggal Jeno yg masih setia di posisi duduknya.

Jeno berdecak kesal, ia pun beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi.Ishh semoga Haechan tidak menyebarkannya kepada yg lain tentang yg tadi ia lakukan, kalo sampe disebarkan Jeno akan buat Haechan jadi manusia geprek.
































Halo gaes,maaf kalo caption ini pendek hehe, aku juga mau kasih tau kalo nama geng dari MARXIOKS aku ganti dengan DREAM TEAM hehe..
Makasih yg udah baca sampe bab ini,mohon komen dan votenya dong nanti aku lebih semangat lagi buat ceritanya...



















Sampai ketemu di caption selanjutnya
Babay



















Vote and Komen!!!

Our Crescent Moon||Jeno Harem/Jeno Bottom||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang