Waktu ini seperti biasa aku menghabisan hujan sore ini ditempat biasa. Tak ada yang istimewa hanya dengan kopi hitam pekat. Tak kusangka aku melamun terlalu lama hingga tak melihat waktu. Bagaimana malaikat kecilku, apakah dia sudah tidur? ya sebagai single parent entah pantas atau tidak aku menyebut diriku seperti itu. karna kenyataannya aku belum cerai hanya dia meninggalkanku dua tahun lalu. Sedih ? jangan harap aku bahkan tak menangis saat dia pergi. " Ar ga pulang udah malem?" eh aku tersadar dari lamunan. " Eh iya Nin ini mau pulang." jawabku pada Nina. Ia adalah pelayan disini ia sudah akrab denganku karna aku sudah langganan di cafe ini. Aku lalu siap-siap untuk pulang, setelah membayar kopi tadi aku keparkiran untuk mengambil mobil biru bututku. Bukan mobil baru memang tapi mobil ini adalah saksi perjuanganku. Sebagai single parent tentu aku harus bekerja keras apalagi harus menghidupi tiga malaikat kecilku. Pekerjaanku sebagai divisi pemasaran dan publik salah satu produk es krim membuatku selalu sibuk, dan bukan pekerjaan yang mendapat banyak uang sekali gajian. Tapi aku bersyukur aku tak pelru mengemis kepada orang tuaku minimal aku sudah punya mobil dan apartement sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain And Coffe
RomanceMasih teringat jelas dalam ingatanku. Mengenai hujan dan kopi dimana saat dinginnya hujan saat itulah kopi menemani untuk menguatkan. Haiss aku jadi inget perpisahan 2 tahun mengakibatkan aku harus membesarkan malaikat kecilku sendiri, akibat dari k...