-2-

5.1K 309 13
                                    




Sudah beberapa menit mereka berdua diam di ruang tamu , jimin masih setia berdiri di tempat nya. Sedangkan yoongi masih duduk manis di sofa kebesarannya.

Jujur saja jimin lelah harus berdiri sedari tadi. Di tambah tatapan orang dewasa di depannya itu sangat menakutkan.

" Mau sampai kapan kamu berdiri ?"

Jimin menoleh ke kanan ke kiri mencari siapa yg di ajak bicara pria dewasa itu.

" P-paman bicara dengan ku ?" Tanya jimin polos.

" Kau pikir aku bicara dengan tembok. Duduk."

Jimin duduk berhadapan dengan yoongi.

" Siapa nama mu ?"

" P-park jimin."

" Oke jimin dengarkan aku , aku sudah membeli mu dari ibu tiri mu aku menghabiskan hampir 50juta hanya untuk membeli mu , jadi bersikap lah baik."

" P-paman tolong aku ingin pulang , aku akan mengganti uang yg sudah paman habiskan."

" Sayang nya itu tidak bisa. Siapa pun yg sudah ku beli , tidak boleh diambil kembali."

" P-paman ..."

" Diam !!! Aku tidak suka anak kecil cerewet dan manja. Kau tau itu."

Jimin hanya mengangguk , mencoba mengerti maksud yoongi. Jujur dia takut dia ingin pulang. Tak terasa air mata jimin pun jatuh.

" Aku tidak suka pria cengeng seperti mu."

Yoongi pergi begitu saja meninggalkan jimin di ruang tamu. Setelah yoongi pergi jimin pun menangis sejadi jadi nya.

Dia tidak ingin tinggal di mansion ini , dia ingin pulang walaupun sering di siksa ibu tiri nya.

" Tuan muda .." seorang maid berpakaian rapi , rambut di sanggul dan senyum yg manis menyapa jimin.

Maid itu sekitar umur 50an tahun , namun masih terlihat cantik dan sehat.

" Mari saya antar ke kamar." Tawar sang maid.

" Bibi aku ingin pulang , jimin tidak mau disini. Paman tadi jahat."

" Tuan muda , tuan besar tidak jahat. Tuan besar sebenarnya baik."

" Tidak bibi , paman tadi jahat. Jimin takut."

" Tuan muda , jangan bicara seperti itu. Nanti tuan besar marah."

Tak lama terdengar langkah kaki dari arah tangga , rupanya yoongi turun dari lantai dua.

" Bibi , biarkan aku yg membawa nya ke kamar "

" Baik tuan." Maid pun pergi , kini tinggallah jimin dan yoongi.

Jimin tidak berani menatap yoongi, dia sangat takut.

" Ayo ke kamar mu."

" Tidak mau !"

" Ku bilang ayo ke kamar mu !"

" Tidak , jimin mau pulang. Jimin mau sama eomma."

Plakkkk ....

Tanpa sadar yoongi malah menampar jimin. Jimin tidak bisa untuk tidak menangis tamparan yoongi begitu kuat hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

" A-apa salah ku paman ? Apa salah ke dua orang tua ku ? Aku bahkan tidak pernah bertemu dengan mu." Jimin menangis sejadi nya sambil memegangi pipi nya.

Tidak peduli jika nanti dia akan di bentak atau di tampar lagi oleh yoongi.

Melihat jimin menangis seperti itu membuat yoongi sedikit iba , jujur saja biasanya dia tidak peduli jika ada wanita ataupun pria yg menangis dan memohon di depannya tapi berbeda dengan jimin.

MAFIA MIN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang