24. batalnya perjodohan

3K 299 48
                                    

______________________
____________________
______________
"Kamu apa-apaan sih Mas. Maksud kamu aku pantes diperlakukan seperti ini?!" Yanti tentu kesal lantaran Rahman tidak membelanya.

"Apa menurut kamu, kamu pantas memperlakukan Farhan dan Farzan seperti waktu itu? cepet minta maaf sama mereka!" Titah Rahman dengan penuh penegasan.

Yanti berjalan menghampiri sepasang saudara kembar itu. Wanita berbaju merah itu duduk bersimpuh di hadapan mereka sembari merapatkan tangannya.

"Maafin ibu nak. Ibu sadar kalau tidak sepantasnya ibu memperlakukan kalian seperti itu. Ibu menyesal,Mas Rahman benar. Farzan adalah calon menantu yang baik, tidak seharusnya ibu menolak  Farzan waktu itu." Tanti mulai meneteskan air mata saat meminta maaf kepada mereka berdua.

"Cih! dasar matre," batin Gus Farhan.

Gus Farzan tersenyum tipis, "tidak apa-apa Bu. Saya sudah memaafkan ibu."

"Oh ya Bu, sekarang saya sudah memenuhi syarat yang diajukan oleh ibu. Saya sudah mendapatkan pekerjaan sebagai direktur keuangan di Shequeen group." Gus Farzan memberikan secarik kertas yang berisi pernyataan tentang pekerjaannya. Di situ juga terdapat jumlah gaji yang akan diterimanya setiap bulan. Gaji Gus Farzan perbulan mencapai seluruh juta.

Yanti mengambil kertas itu, "nak, gaji kamu besar banget?" Tanya Yanti setelah melihat jumlah gaji yang terdapat di dalam kertas itu.

"Itu tidak seberapa kok Bu. Jadi bagaimana? apa ibu merestui hubungan saya dengan Nazira?"

"Ya jelas lah. Udah anak CEO, gajinya gede lagi. Mending ini sih daripada si Azam," batin Yanti.

Yanti menatap tidak enak ke arah Gus Farzan, "sebenarnya ibu setuju tapi ibu kelilit hutang, jadi ibu terpaksa menjodohkan Nazira dengan laki-laki lain. Sebenernya nih ya, ibu itu suka sama kamu nak Farzan. Udah baik, paham agama, sopan lagi." Ucapan Yanti itu berbanding terbalik dengan ucapannya waktu itu. Dulu ia seolah sangat tidak suka kepada Gus Farzan. Tapi sekarang ia malah menyanjung Gus Farzan seperti ini.

"Nyenyemye, bilang aja lo suka duitnya," batin Gus Farhan. Lelaki itu seakan-akan tahu isi pikiran Yanti.

"Memangnya berapa hutangnya,?" Tanya Gus Farzan.

"Gak usah sok jagoan kamu Farzan! sok-sokan mau bayarin utang orang. Mending kamu relain aja Nazira buat saya." Suara seseorang berhasil membuat semua orang memusatkan perhatian mereka pada satu titik.

Gus Farzan terkejut setengah mati saat melihat sosok yang begitu dikenalnya, "A-azam?"

"Jadi kamu yang akan menikah dengan Nazira?" Tanya Gus Farzan memastikan.

"Iya, saya adalah laki-laki yang akan merebut cinta pertama kamu, Farzan," jawab Azam.

Gus Farzan berjalan menghampiri Azam yang berdiri di ambang pintu.

"Tega Kamu Zam, saya ini adalah sahabat kamu. Kenapa kamu melakukan hal ini?" Gus Farzan benar-benar tak menyangka, bisa-bisanya sahabatnya ini merebut cinta pertamanya.

Azam terkekeh, "sahabat? itu dulu, tapi sekarang kamu sudah bukan lagi sahabat saya."

Azam berdecak, "Farzan Farzan, kamu itu terlalu naif, polos dan lugu sampai-sampai kamu mau bersahabat dengan saya, padahal saudara kembar kamu itu sudah mengingatkan kamu kalau saya bukanlah teman yang baik. Tapi sayangnya kamu lebih percaya kepada saya." Dulu Gus Farhan memang sudah mengingatkan saudara kembarnya agar tidak bergaul dengan orang seperti Azam. Tapi lelaki itu malah membantah dan tetap berteman dengan Azam.

Gus Farhan melangkah mendekati Azam dan saudara kembarnya, "ternyata bener ya dugaan gue selama ini. LO emang gak pantes temenan sama adek gue."

Gus Farhan beralih menatap saudara kembarnya, "lo liat kan? gue udah bilang berkali-kali supaya jangan berteman sama dia. Tapi apa?lo gak pernah dengerin gue, sekarang rasain akibatnya."

Diantara Gus Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang