Duo Alien

31 2 3
                                    

Matahari telah bersinar cukup teriknya. Diluar mulai gaduh dengan suara orang orang yang bergegas untuk memulai aktivitas harian. Namun dalam sebuah kamar yang cukup luas masih nampak remaja yang bergelung ketat dengan selimutnya.

"Mana Ananda... kenapa dia belum turun untuk sarapan?" Tuntut lelaki yang mulai nampak gusar.

"Maaf den... saya sudah mencoba memanggil dan membangunkan namun mas Ananda tidak juga bangun..."ucap wanita itu takut takut

"Apa... jam segini dia belum juga bangun?!" Lelaki terdebut bangkit dengan murka

== ANANDA POV ==

BUMMMM !!!
GUBRAKKKK

"AHH...Shit... "makiku sambil memegang kepala yang menghantam lantai dari ketinggian ranjangku.

"Ananda cepat bangun, mandi dan berangkat kesekolah barumu sekarang !" Raung ayahku

"Biarkan aku mengumpulkan nyawaku dulu ayah" sahutku dengan sebal

"Segera atau ku dobrak pintu dan kuseret kau kesekolah" ancamnya

"Baiklahhhhh" teriakku

Aku tak mau ambil resiko kamarku tanpa daun pintu. Segera aku bergegas bersiap ke sekolah baruku.

Mataku seperti tertempeli lem yang begitu banyak. Setelah aku bertengkar hebat semalam dengan orang tuaku hingga suaraku serak, namun keputusan aku pindah sekolah sudah tak bisa ditawar lagi.

Kulalui perjalanan ku dengan diam. Aku masih ingin menunjukan protesku kepada orang tuaku.

Ku jejakkan langkahku dengan malas memasuki kawasan SMA 3 DARTA ini. Setelah percakapan ayahku dan kepala sekolahku, seorang guru piket menggiringku ke kelas XI IPA 3.

Ketika ku jejakan sepatuku dilantai ini, sekilas kutatap berpasang pasang mata menatapku dengan penasaran.

"Ehm.... anak-anak minta perhatianya. Kita kedatangan seorang siswa baru disini. Oh ya nak silahkan perkenalkan dirimu" jelas guru wanita disampingku ini

"Well, perkenalkan saya Ananda murid baru disini. Mohon bantuanya" kataku singkat

"Apa namamu hanya Ananda saja?" Celetuk beberapa siswa

"Yah kalian cukup panggil Ananda saja" ucapku mulai malas

"Haaha... anak-anak ternyata nak Ananda Wiseno ini masih malu" celetuk guru piket itu

"Silahkan nak Ananda duduk bersama nak Farid Darmawan" imbuhnya sambil menunjukan bangku yang masih kosong

Kuhempaskan pantatku dengan malas.

"Apa Wiseno katanya..."

"Apakah dia anak dari  Darius Wiseno?"

Bisik bisik mulai terdengar disana sini. Aku sudah mulai malas.

"Apa iya seh.."

"Iya pasti dari keluarga itu"

"Kalau dilihat dari tampangnya seh sepertinya iya"

Well kesabaranku benar benar telah jatuh ke limitnya.

"Well... aku memang anak dari Darius Wiseno. Cukup kalian berbisik-bisik disekitarku. Aku masih bisa mendengar. Dan cukup kalian bertingkah seperti itu" Interupsiku dengan panas

Tiba-tiba kusadari tatapan mereka yang mulai jengah dan menghina kepadaku.

"Apakah kau juga terganggu denganku?" Desisku pada makhluk disebelahku ini yang dia balas hanya dengan mengangkat bahu cuek.

"Ah kelas kita memiliki dua alien sekarang"

"Ya duet makhluk paling mengerikan akan menggocang kelas kita"

What the heck with them. Duo alien kepala mereka. Bila satu alien adalah aku maka siapakah kiranya alien lainya? Persetan. Ku senderkan kepalaku ke bangku. what the fuck day.

Haaha akhirnya muncul dengan cerita lain. Jariku serasa mati  untuk menggores ide gila ini melalui ponselku. Jika suka please vomentnya

Dlam waktu dekat rencana post untuk chapi 2 my shadow yg dah rapi di leppi 4 bulan lalu

Hold My Heart TightlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang