Suryodiputran

650 138 32
                                    

"Orang bilang sejak sepeninggal Suryodiputran, anak itu tak lagi memiliki apa-apa. Surat wasiat dari kakeknya itu tertulis bahwa Bathara akan menguasai seluruh harta yang terlampir, sisa setelah semuanya dibagi-bagi kepada seluruh anak dan cucu-cucu mereka dengan bagian yang sama besar. Kamu tahu Nakula, apa yang tersisa bagi Bathara?"

Malam ini, Nakula dipanggil untuk menghadap Raja. Ia tak mengerti bahwa Rama akan membuka topik obrolan mengenai hal ini. Bathara sedang melakukan sesi malam Midodareni, dengan begitu ia akan berdiam diri di Sri Manganti hingga tengah malam nanti. Menanti Bidadari memberkati dirinya sebelum malam pernikahan.

"Sebuah rumah yang ditinggali, juga yayasan yang lebih banyak merugi." Rama melepaskan paha ayam dari pangkalnya, kemudian meletakkannya pada cawan perak. "Semua orang berpikir bahwa Bathara akan mendapat bagian yang paling besar, mengingat ia cucu kesayangan Suryodiputran. Satu-satunya cucu yang memiliki hubungan darah dengannya. Dan itu tidak salah."

Nakuka sendiri tak menyangka, bahwa alih-alih memarahinya seperti biasanya, terlebih atas apa yang terjadi sebelumnya, Rama justru mengajaknya bicara. Ia dianggap sebagai teman bercakap, sedang Nakula tahu, Rama jarang berbincang dengan yang selain manusia. Jeep berwarna hijau pupus yang diberi nama Maribaya, mirip nama puisi kekanak-kanakan yang pernah dibuat musik oleh band Belanda, The Cat. Juga tanaman murbei yang ditanam di depan kamarnya, Petruk, Gareng, Semar, dan Bagong, diberi nama sesuai dengan tokoh Punokawan. Ia juga banyak berbicara dengan cawan, gelas arak, juga mungkin tembok di kamarnya. Namun, kali ini Rama berbicara dengan dirinya dan menginisiasi percakapan lebih dulu, tanpa memarahinya.

"Anak dan cucu mereka lebih dulu sibuk membagi kepemilikan pabrik-pabrik yang ditinggalkan. Menyisakan untuk Bathara yayasan yang sepertinya akan bangkrut. Namun, mereka tidak melihat apa yang ada di baliknya, apa yang tidak dituliskan oleh Suryodiputran."

Terakhir yang Nakula tahu, Kakek Bathara seorang pengusaha sukses, kerap berbicara bahasa Indonesia dengan logat Jawa yang kental, juga beberapa kali berbicara dengan bahasa Inggris. Namanya memang tak begitu masyhur di negeri ini, tetapi semua orang mengenalnya. Kakeknya pun telah menimbun kekayaan sejak dahulu, old money never dies.

"Mereka semua menyeka air mata karena banyak tertawa, kamu tahu, Nakula? Karena kekhawatiran terbesar mereka telah terhempas. Padahal, kekayaan yang dibagikan kepada anak dan cucu-cucunya itu hanya sebagian kecil. Suryodiputran disebut dengan Macan Moneter bukan tanpa sebab. Ia monster yang juga jadi tempat bergantungnya perekonomian negara pada waktu itu."

Dahulu Nakula sempat terkejut dengan kenyataan bahwa Bathara-lah satu-satunya garis keturunan Suryodiputran yang tersisa. Suryodiputran Pertama, meninggalkan begitu banyak kekayaan pada anaknya, yang juga diberi nama Suryodiputran, sebab itu banyak orang memanggilnya Suryodiputran Kedua, begitu dengan yang ketiga, dan keempat. Legasi dari Suryodiputran terus turun pada Ibunya, juga satu kakak laki-laki anak pamannya yang memilih mengasingkan diri dan menjadi romo di daerah pelosok Rewulu. Pada masa itu juga, Suryodiputran mengangkat banyak anak asuh. Meninggalkan kini Bathara sebagai satu-satunya Suryodiputran murni yang tersisa.

Anak asuh yang tidak tahu diuntung. Hantublawu, begitu orang-orang memanggilnya. Serakah dan tamak. 

"Bathara juga mungkin akan terkejut mendengar kenyataan ini, bahwa hutang negara kepada Suryodiputran bahkan belum terlunasi separuhnya. Satu fakta yang akan Rama beberkan kepadamu, Nakula, ada dua pulau di perairan Nusa Tenggara, yang milik Suryodiputran untuk hadiah bagi kedaton jika kalian menikah. Bathara punya beribu-ribu hektar ladang tembakau peninggalan kakeknya, yang dibeli atas nama orang lain, orang-orang kepercayaan Suryodiputran yang pada akhirnya akan jatuh pada tangan Bathara. Jangan lupakan deretan gunung gamping yang masih belum ditambang di wilayah Kulon Progo hingga pegunungan Merapi, Nakula. Itu semua milik Bathara."

Gotta Be YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang