--Selamat Membaca--
Sudah hari ketiga, hari di mana Gracia menjalaninya tanpa ada Pedro. Pedro yang kembali ke Medan untuk pulang ke rumah.
Gracia dan Pedro masih saling terhubung satu sama lain, walaupun tidak secara langsung. Pedro tetap memberikan kabarnya pada Gracia dan beberapa kali juga voice call, karena permintaan dari Gracia.
Gracia masih dengan segala kesibukannya di setiap hari, namun dalam 3 hari belakangan ini dia di antar oleh Pak Dito. Pak Dito selalu menemani Gracia kemanapun, tapi hanya sampai siang saja.
Bukan karna Pak Dito tidak bisa, Gracia hanya tidak mau merepotkan Pak Dito yang masih harus berjaga di rumah. Shani pun mengambil peran Pak Dito untuk menemani Gracia dari siang dan seterusnya.
--- Shani POV ---
Ini hari ketiga aku meladeni semua keluh kesah Gracia akan Pedro. Dia benar-benar seperti orang tanpa semangat, bahkan kalau boleh jujur aku seperti tidak mengenal Gracia yang ini.
Sekarang kami sedang menghabiskan waktu di Cafe biasa. Setelah berkegiatan dan menjalani syuting, kami memutuskan untuk bersantai di sini.
"Kapan ya Pedro pulang ci?" tanya Gracia yang sedang membaringkan kepala nya di meja cafe ini.
Ini bukanlah kali pertama aku mendengar kata ini, bahkan 10 menit setelah keberangkatan Pedro, Gracia sudah menanyakan ini. Hingga sekarang, baik itu langsung maupun dari chat atau call. Pertanyaan ini selalu dilontarkan Gracia padaku.
"Gre, kamu ga boleh gini terus. Ntar, kalo Pedro pulang tau kamu kaya gini apa dia ga marah?"
"Dia aja pergi aku ga marah, masa dia marah kalo aku kaya gini?"
Ya, ini adalah template pembicaraan kami setiap Gracia bertanya tentang kepulangan Pedro. Hal yang sama terus berulang, bahkan Gracia sangat-sangat berbeda sekarang.
Aku sangat mengerti bahwa perasaan Gracia pada Pedro sangat berbeda. Tapi, Gracia tidak boleh berlarut seperti ini. Aku tau Pedro adalah laki-laki yang baik, bahkan dia sangat bisa dipercaya. Begitu juga yang aku rasakan dulu pada Nino, saat menjadi pacar Gracia. Ternyata, semua nya berbeda dan jauh dari yang aku bayangkan.
Aku tidak mau hal yang sama terjadi pada Gracia, dia terlalu polos untuk selalu disakitin seperti itu lagi. Bukannya aku tidak percaya pada Pedro, aku hanya harus menjaga Gracia dengan cara apapun.
"Gre, kamu benar-benar se suka itu sama Pedro?"
Tiba-tiba Gracia memperbaiki posisi duduknya, dan memberikan ekspresi wajah bingung ketika mendengar pertanyaanku barusan.
"Suka? kayanya aku sayang banget sama dia ci. Apa dia sayang aku juga ga ya?"
"Sayang? kamu yakin Gre? kamu sama dia baru kenal beberapa bulan lho. Aku ga mau sampai hal yang sama terulang Gre."
"Ci Shani, apaansih. Kamu kan ngedukung aku, kenapa sekarang malah ragu kaya gitu? Emang menurut kamu ci, dia ga baik?"
"Bukan masalah baik atau ga nya Gre, tapi kita tu belum tau banyak tentang Pedro. Kamu juga ga tau kan dia punya berapa mantan? dulunya dia gimana? apa aja yang dia lakuin? kamu ga tau kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Duniaku (END)
عاطفيةIni adalah story pertama yang aku buat, semua karakter yang ada didalamnya juga berdasarkan apa yang aku suka dan aku buat sendiri, mohon buat teman-teman yang membaca jangan membawa karakter yang aku ciptakan ini ke rl yaa. Cerita ini juga menjadik...