Prolog

376 50 3
                                    

Hai, aku gak tau cerita ini bakalan rame apa enggak. Tapi aku pastiin tamat wk. Sedangkan cerita kemaren aku tarik unpublish semua karena ideku stuck.

Selamat baca semoga suka. Jangan lupa vote dan komment ya kalau rame lanjut part 1.

Thank you...

Balikpapan, 07 Agustus 2023
07:10 wita.

🌸🌸🌸🌸



Kapal itu berjalan dengan santai, mata Nia menatap kosong hamparan kota Samarinda dari sungai Mahakam. Keluarga yang lain sibuk saling ber baur dan komunikasi, Nia yang seorang introvert memilih duduk menyendiri walaupun para sepupunya datang silih berganti untuk duduk di dekatnya. Tak jarang mereka mengajak Nia mengobrol namun gadis itu memilih untuk tersenyum tipis. Pikirannya sedang kalut, bagaimana tidak ia di jodohkan dengan seorang pria lemah gemulai untuk mengeratkan dua perusahaan ayah dan keluarga pria tersebut. Jujur, Nia tidak tahan dengan lelaki gemulai itu bahkan ketika dia memanggil nama Nia saja sudah membuat yang punya nama Jijik.

"Aku ingin ke toilet." Kata Nia. Ia lekas berdiri dan menuju ke bawah kapal wisata sesampainya disana ia kebelakang kapal. Ini bukan kapal seperti pikiran kalian, ini kapal wisata Samarinda yang pernah liat pasti sudah tau bentuknya gimana. Sambil antri mata Nia menatap sungai itu, ia kepinggir sedikit melihat posisi kapal dan air tidak terlalu jauh apalagi kecepatan kapal tidak terlalu cepat.

Apa dirinya nyebur saja lalu berenang ke arah lain, seperhitungan Nia jarak kapal dan daratan tidak terlalu jauh hingga ia bisa berenang, kebetulan ia pernah meraih juara lomba renang waktu SMP tingkat nasional. Daripada Nia hidup dalam keterpurukan tanpa pikir panjang ia langsung melompat ke arah air dan mencoba berenang. Ketika itu dalam keadaan malam jadi sulit bagi awak kapal melihat apalagi deru mesin kapal yang berisik. Kapal semakin jauh Nia berhenti sejenak sebelum akhirnya berenang menuju daratan Samarinda seberang. Samarinda seberang yang terdapat rumah- rumah kampung. Awalnya Nia berenang dengan santai namun seketika ia terbayang kalau sungai ini adalah rumah bagi buaya mahakam.

A field dandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang