Sebelum baca sebaiknya vote dulu kaka!!!
Udahhh, makasih nihhh aku kasih hiu🦈🦈🦈
Jeno sekarang berkumpul dengan teman-temannya di beskem mereka. Mereka membuat rutinitas untuk berkumpul seminggu sekali.
"Ehh Jeno kenapa suruh Felix jemput, motor lo dimana" Tanya Seungchan
"Aiss ceritanya panjang, gw males buat ceritain" Ujar Jeno lalu menghisap rokoknya
"Dan kenapa lo gk ada apartemen, kemarin gw mau main,tapi kosong" Ujar Bangchan.
Ini pertanyaan yg Jeno takutnya, kalo dia jujur mau ditaruh mana harga dirinya yg berstatus pihak atas berubah menjadi pihak bawah.
"Ouhh gw kemarin pergi jemput sepupu gw di bandara jadi gk ada dirumah" Bohong Jeno
Mereka hanya ber oh-oh saja menanggapi jawaban Jeno.
Semua orang melanjutkan kegiatan masing-masing, mereka tak menyadari bahwa ada seseorang yg mengintai mereka sehari tadi, tatapan tak lepas dari Jeno.
"Nakal sekali"
~🌈🌈~
"Gw balik dulu yaa" Ujar Jeno kepada teman-temannya
"Cepat bener lo, baru aja sebentar main njir" Ujar Felix
"Terserah gw dong" Ujar Jeno sambil berjalan keluar beskem
Jeno berjalan menuju halte bus, tiba-tiba ada yg menariknya dari samping dan masuk kedalam gang kecil yg sepi.
"Lepas" Ujar Jeno memberontak
"Anak kucing satu ini sudah berani berbohong yaa"
Jeno tak familiar dengan suara itu, suara yg sudah ia dengar tapi dia tidak ingat
"Renn Jun" Ujar Jeno terbata-bata
"Yess sayang" Ujar Renjun dengan suara beratnya
Jeno meneguk salivanya kasar, ia takut bila harus berhadapan dengan pria satu ini.
"Ini yg katanya ke supermarket, ke supermarket kok kebablasan sampe kesini hmm" Ujar Renjun membelai pipi Jeno dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya sedang bermain di pinggang Jeno.
"Nghhh"
Tanpa sadar Jeno mendesah saat tangan Renjun meremas pantatnya, remasannya semakin kuat dan membuat Jeno kesakitan.
"Rennn sakitt" Ujar Jeno sambil melepaskan tangan Renjun yg berada di pantatnya.
"Apa yg sakit hmm" Ujar Renjun mendekatkan wajahnya
"Katanya bibir ini sudah tidak suci lagi kan, jadi boleh dong aku mencicipi nya" Bisik Renjun ditelinga Jeno dengan tiupan diakhir ucapannya.
Jeno menggelengkan kepalanya menolak,ia langsung menutup bibir mulutnya rapat-rapat. Renjun yg sudah tidak tahan dengan bibir menggoda Jeno langsung menyambar bibir Jeno.
Renjun geram saat Jeno tak membalas ciumannya, ia menggigit bibir bawah Jeno.
"Ahhkk"
Setelah ada kesempatan Renjun memasukkan lidahnya ke mulut Jeno, mengobrak-abrik isi mulut Jeno, Jeno pasrah saja mungkin saat pulang ia mungkin akan dapat lagi.
Ciuman itu berhenti saat Jeno memukul dada Renjun karna kehabisan napas, dengan berat hati Renjun melepas pungutan mereka.
"Hah hah lo mau bikin gw mati apa" Ujar Jeno sambil mengatur nafasnya
Renjun hanya terkekeh menanggapi ucapan Jeno, ia membersihkan benang saliva entah milik Jeno atau dirinya di dagu Jeno.
Jeno yg mendapat perlakuan seperti itu, membuat kedua pipinya menjadi merah merona.
Renjun menarik Jeno keluar dari gang menuju tempat motornya terparkir. Jeno hanya menurut saja, kalo dia tidak nurut bisa-bisa hukumannya ditambah, ia tidak tahu hukuman ama yg didapatkan nanti saat ia sudah berada di mansion
Apalagi mereka adalah manusia-manusia yg sangat mesum, Jeno tidak bisa membayangkannya apa yg terjadi nanti.
🤔🤔🤔, hmm menurut kalian gimana nasib Jeno nanti yaaa.......
Maaf kalo caption ini pendek, aku akan berusaha lagi dicapture selanjutnya agar sedikit lebih panjang.
Makasih yg udah mau mampir ke ceritaku...
Sampai ketemu di caption selanjutnya
Babay.....Vote and komen!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Crescent Moon||Jeno Harem/Jeno Bottom||
AcakJenoxall/Bottom Jeno *Markno *Jaemjen *Renno *Hyuckno *Chenno *Sungno ⚠warning⚠ mengandung gay, bxb dan byoslove, kalo yg tidak suka tidak usah dibaca... ⚠DOSA DITANGGUNG SENDIRI⚠ Jangan SALPAK!!!