Langkah kaki Gina melebar, lebih cepat dalam berjalan dikarenakan anak buahnya memberitahu bahwa si Bu Bos tadi menelfon sementara posisi Gina saat itu sedang berada di lantai 1.
Beriringan dengan langkah demi langkah, Gina berusaha menaiki tangga lebih cepat dari biasanya, tetapi tiba tiba saja Pak Rey memberhentikan nya.
“Eh Gin!” panggil laki laki itu pada Gina
Sontak Gina yang sedang fokus menaiki tangga itu merasa terkejut, segeralah ia menoleh ke arah sumber suara. Dilihatnya Pak Rey disana.
“Kok sekarang kakak lo itu jarang dateng kesini lagi sih? Padahal gue pengen kenalan tau" ujar Pak Rey, membuat hati Gina yang memang sedang sebal itu tambah sebal
Gina mendecak “Ck! Kirain saya ada urusan penting! Saya lagi ditungguin Bu Bos di atas nih. Udah ya” ucap Gina dengan nada tegasnya
Tangan Rey menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal, lalu sesaat langkah Gina menuju ke atas tangga, laki laki itu kembali berucap “Bantuin gue lah Gin! Nanti gue bayarin apapun yang lo mau deh!” ujarnya berteriak karena posisi Gina semakin menjauh
Gina hiraukan teriakan itu, langkahnya tetap maju tidak berhenti selangkah pun. Ia memutar kedua bola matanya malas, siapa juga yang akan mengenalkan Ana dengan orang kantornya?
‘Cih! Ana juga sibuk kali, ga ada waktu buat lo' gumam Gina dalam hatinya
Sudah selama 15 menit Gina berbicara serius dengan Bu Bos via telfon. Sekarang ini barulah Gina melihat bahwa pembicaraannya akan segera selesai. Dengan ucapan kesimpulan yang sedang Bu Bos jelaskan ulang lagi padanya. Gina hanya mengangguk paham dan berkata ‘Iya Baik Bu'
“Paling sekitar jam 12 an. Karna itu jam istirahat, kamu mending makan dulu aja. Abis itu baru jalan buat meeting"
“Baik Bu, ada lagi?” tanya Gina
“Udah sih itu aja, saya titip meeting ini sama kamu ya? Abis ini saya langsung kasih nomor klien ke wa kamu dan juga alamat tempat untuk meeting nya nanti"
“Oh- terus sama itu Gina. Perkiraan di bulan depan saya kayaknya mau dateng ke kantor deh. Ada hal penting juga yang harus saya sampaikan ke kamu nanti sekalian sama saya mau liat liat suasana kantor, udah lama saya ga liat gimana sih sekarang disana"
Lagi lagi Gina mengangguk, “Iya Bu. Saya paham, ditunggu juga kehadiran nya di bulan depan"
“Ya. Itu aja udah. Hati hati ya kamu meetingnya"
“Baik Bu"
“Oke Gina"
Klik!
Gina menghela nafasnya dengan berat, pagi pagi udah dikasih kerjaan baru aja. Dia disuruh meeting katanya? Lah ini jobdesk baru lagi kah?
*
*
*Miaaww!! Miaw!
Ana menoleh lagi pada Abu, kebiasaan kucing ini selalu mendusel pada apapun termasuk padanya. Sekarang ini dirinya berencana membawa Abu ke klinik hewan, sekaligus berencana akan menambahkan mainan Abu agar lebih banyak lagi.
Stok makanan Abu juga sudah menipis, jadilah Ana harus pergi dan ia memilih di sore hari.
Ana berjongkok, ia meraih tas hewan yang baru dibelinya kemarin, lalu ia pun memanggil Abu “Hei, sini masuk yuk! Sini sini...”
Lalu kedua tangannya menggapai tubuh kecil dan lembut Abu untuk dibawanya masuk kedalam tas hewan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙀𝙢𝙤𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙤𝙛 𝙇𝙤𝙫𝙚 : Let Fate Win (GXG)
FanficSeason 1 Seorang budak korporat yang memiliki trauma masa lalu, Gina Andini. Dipaksa oleh sang ibu untuk bertemu dengan seorang psikiater muda yang sukses, Dokter Listiana. Mengapa Dokter Ana begitu sabar dan tulus? "Gina, kamu bilang kamu ga bisa b...