Did you love me?

323 15 1
                                    

Jentik-jentik air mulai turun satu persatu dari tebalnya awan dilangit, aku berlari mencari tempat untuk berteduh, padahal perkiraan cuaca dipagi hari ini bilang bahwa seharian ini akan cerah.

Aku terus berlari dan mencari tempat kering, dan pada akhirnya aku mendapatkan tempat berteduh di perpustakaan, aku mengeluarkan ID Card ku dan mulai menggeseknya ke pintu masuk, perlahan aku memasuki perpustakaan yang sepi itu, didalamnya hanya ada penjaga perpustakaan yang sedang duduk di counternya.

"haa.." aku menghela nafas dalam dan mulai berjalan menyusuri perpustakaan tanpa alasan, aku melewati rak-rak buku di setiap bloknya, berpikir untuk dapat bertemu dengan dia..

"ah! Cecilia!"

Aku membalikan badanku ke sumber suara tersebut, ternyata yang memanggilku adalah teman sekelasku yang bernama Charlotte Dunois, murid pindahan dari France.

"Charlotte-san..."

"ada apa Cecilia? Kau tampak murung?"

Charlotte melihatku dengan muka penasarannya, aku menggelengkan kepalaku dengan "tidak apa-apa", kami pun menghabiskan waktu bersama sampai hujan reda.

Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat, aku melihat jam tanganku dan waktu sudah menunjukan jam 7 lewat 10 menit, kami berdua sudah menghabiskan banyak teh disini, dimeja terlihat ada 5 gelas plastik yang isinya sudah kosong, segera saja kami berpamitan dengan penjaga perpustakaan dan langsung berjalan pulang bersama menuju Asrama.

Charlotte tampak Good mood, bukan hal yang biasa melihat Charlotte ceria seperti ini, hanya saja kami berdua memiliki kesamaan yang pahit, orang tua kami sudah tiada, walau untuk Charlotte ia hanya kehilangan ibunya, tapi rasanya pasti sakit, apalagi ayahnya yang sudah tidak peduli dengannya.

Untukku ini adalah hal yang sangat berat, apalagi aku kehilangan orang tuaku saat aku masih kecil, sejak saat itu aku terus belajar dan belajar untuk mempertahankan perusahaan orang tuaku yang ditinggalkan.

"kau tampak ceria Charlotte-san..." pintaku memotong keheningan yang berlangsung panjang itu

"hehe, kau tahu..." Charlotte membalikan badannya seraya berjalan mundur, ia tersenyum lebar kepadaku

"Ichika-Kun tadi membelikanku Crepe kesukaanku!"

"Ichika.."

Orimura Ichika, adalah murid laki satu-satunya disekolah ini, bukan hanya itu ia juga memiliki muka yang tampan dan nilai akademik yang tinggi, membuat seluruh perempuan disekolah ini menyukainya.

Untukku sendiri... Aku berbohong jika bilang tidak menyukainya, tentu saja aku menyukainya, apalagi ia adalah satu-satunya lelaki yang peduli kepadaku dan mengubah pandanganku terhadap laki-laki lainnya.

Tapi akhir-akhir ini aku merasakan sakit pilu dihatiku saat memikirkannya, apakah ini yang namanya Cinta? Tapi kenapa aku baru merasakannya sekarang? Kenapa bukan dari dulu sejak aku menyukainya?

Aku terus bertanya kepada hati kecilku yang tidak dapat menahan semua realita yang ada, apalagi melihat sainganku yang begitu banyak untuk mendapatkan Ichika.

Aku dan Charlotte terus melanjutkan langkah kami menuju asrama, sesampai di pintu masuk, kami mulai mengeluarkan ID Card kami dan menggeseknya, kami masuk kedalam dan mulai berpisah karena kamar kami tidak berada diarah yang sama.

Aku terus berjalan menggunakan kakiku yang sudah tidak tahan karena rasa lelah dan kantuk karena pelajaran olahraga tadi pagi, inilah kehidupanku setiap hari, kehidupan seorang Cecilia Alcott yang menopang hidupnya bersekolah dijepang karena mempunyai perjanjian dengan negaranya sendiri, United Kingdom.

Did he love me? [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang