Eps 1
Seorang ibu yang berparas cantik dan bermata teduh terus memandangi putranya, ia bersama suaminya, ketika itu mereka sedang melepas keberangkatan sang putra, untuk pertama kalinya mereka akan berpisah. Lalu, dengan suaranya yang lembut sang ibu pun berkata,
"Ngger.. putraku, tunaikanlah kewajibanmu dengan benar, pesan ibu tetaplah menjadi dirimu sendiri, pangeran yang baik hati dan tidak sombong, teruslah berbagi pada sesama, ingat disini ibu dan Ayahhandamu akan menunggumu hingga kembali, bawalah dia menjadi menantu ibu"
"Sendiko ibu.. pesan ibu akan selalu hamba ingat"
Putranya itu pun menjawab sambil menudukkan kepalanya dan berlutut dihadapan ayah dan ibunya, ia pun menyembah dan mencium kaki dan tangan ibunya. Sang ibu terlihat menitikkan air matanya, kemudian sang ibu itupun mencabut
TUSUK KONDE-nya dari sanggulnya sendiri dan memasang tusuk konde tersebut disanggul sang putra sambil berkata,"Bawalah pusaka ini ngger.. suatu saat nanti dirimu akan membutuhkannya"
"Sendiko.. ibu"
Sang putra itupun menjawab kembali, dan kemudian berdiri dihadapan ibundanya yang masih memegang pundaknya, sang ibu pun mencium kening putranya.
Dan berangkatlah sang Pangeran tersebut dengan sejumlah pasukan prajurit-prajurit pengawalnya.
Dialah ibunda; RATU GAYATRI
sang permaisuri, dan seorang pangeran yang gagah perkasa itu adalah putranya yang bernama;RADEN BAGOS ASMORO NDARUNG KADARUNG.
Dialah putra mahkota pewaris tahta dan singgasana kerajaan, yang juga penerus kekuasaan dari ayahandanya sendiri yaitu;
GUSTI PRABU WICAKSANA JAGAT WANA TIRTA.
Sang Raja dari kerajaan Wanatirta,
Yang tersohor pada masa kejayaanya.
Gusti Prabu Wicaksana adalah seorang raja yang sangat dicintai rakyatnya, karena jujur adil dan bijaksana. Wilayah kekuasaannya pun sangat luas hingga keseberang samudera.
Pada suatu hari Gusti Prabu mengutus putranya yaitu pangeran muda Raden Bagos untuk menghadiri undangan sahabatnya yang akan mengadakan sayembara pemilihan menantu raja.
Karena pangeran muda telah terpilih menjadi peserta sayembara. Seperti juga para pangeran-pangeran yang lain. Sayembara tersebut akan diadakan sahabatnya di kerajaannya.Pada masanya, ya itu jaman kerajaan dahulu sayembara atau kompetisi/beradu kekuatan sudah biasa dilakukan, biasanya untuk mendapatkan pasangan, istri/suami, atau selir bahkan permaisuri. Hal itu sudah menjadi tradisi.
Antara kerajaan yang satu dan yang lainya saling berbagi kabar dan berita-berita perkembangan dikerajaannya baik itu suatu kegiatan yang sedang berlangsung maupun yang baru akan diselenggarakan.
Mereka menjalin hubungan sesama raja-raja dan kerajaanya, baik itu dalam hal kesejahteraan pangan dan perdagangan, hingga persenjataan dan keamanan negerinya.
Antar kerajaan akan saling bahu membahu.
Akan tetapi dari semua itu juga tak luput dari persengketaan, akibat kesalah pahaman yang bisa berujung pada peperangan.Pada waktu yang sama, kabar akan digelarnya sayembara tersebut telah menyebar keseluruh pelosok negeri
dan kerajaan-kerajaan di seluruh penjuru dunia.
Para pangeran, putra bangsawan, pendekar, bahkan para jawara semua telah siaga, mereka tidak mau ketinggalan dan akan mengikuti kompetisi tersebut untuk bisa memboyong sang putri yaitu,RADEN AYU PUTRI GAGAT MAYANG SERUNI.
yang konon sangatlah cantik dan baik budi pekertinya bahkan bukan hanya itu saja dia merupakan putri mahkota putri tunggal pewaris tahta kebanggaan rakyat dikerajaanya.
Adalah;
PADUKA RAJA GOEPALASang ayahanda yang hendak menggelar sayembara untuk pemilihan menantu jadi pendamping putri tercintanya.
Raja Goepala adalah penguasa dari kerajaan besar yaitu;KERAJAAN RANDUINGTAWANG
Kerajaan yang tersohor karena sangat kaya raya, Raja Goepala juga terkenal karena kesaktianya.
Tetapi dalam kehidupan pribadinya Raja Goepala tidaklah terlalu bahagia, karena sang pendamping yaitu permaisurinya sudah tiada. Dan raja Goepala hanya memiliki seorang putri yang sangat disayanginya.
Untuk itu Raja tidak akan gegabah dalam menentukan siapa nanti yang jadi calon menantunya.Sementara rombongan Raden Bagos sudah memulai perjalananya, sesekali mereka berhenti untuk beristirahat.
Sang pangeran muda sepertinya sudah tak sabar lagi ingin cepat-cepat sampai di kerajaan tujuan.
Disepanjang perjalanan ia sering bertanya kepada pengawalnya," paman, masih lamakah perjalanan kita ini?"
"Iya den bagos, kira-kira purnama dihari ketiga nanti kita akan sampai"
Begitulah jawab sipengawal.
(1 purnama = 1 bulan)"Sangat jauh Raden, kita harus melewati dua bukit dan beberapa perkampungan, melintasi gunung dan kemudian menyeberangi lautan"
Sipengawal itu menambahkan lagi keterangannya."Tidaklah mengapa paman, demi cintaku yang tulus dan suci, apapun itu akan kita lalui"
Demikian ucapan raden Bagos.
Rupanya sang pangeran muda tersebut mulai jatuh cinta.
Sipengawalpun tersenyum dan menganggukkan kepalanya langsung mengiyakan."Iya den Bagos kami sanggup.."
Jawab pengawlnya itu kemudian.
Hari berganti hari, malampun berganti siang sampailah rombongan raden Bagos dipinggir pantai.Singkat cerita merekapun berlayar karena para pengawal tersebut adalah prajurit-prajurit pilihan dan sudah terlatih, sehingga tidaklah sulit bagi mereka untuk menyiapkan segala sesuatunya yang diperlukan selama dalam perjalanan, dan juga segala macam yang nantinya akan dibutuhkan oleh sang pangeran muda junjungan mereka.
Ketika gelap merayap hembusan angin lautpun menerpa, betapa dinginya, Raden Bagos berdiri dipinggiran geladak kapal, tatapan matanya begitu sendu, padahal malam itu rembulan ramah memancarkan sinar keseluruh permukaan laut sehingga tampak indah berkilau, diiringi ayunan ombak yang lembut bergelombang. Ikan-ikan dibawah airpun ikut riang, mereka berenang hilir mudik dan sesekali meloncat kecil kepermukaan, seperti hendak mengintip sang pangeran seolah ikan-ikan tersebut tau isi hati sang pangeran yang kini sedang kasmaran. Atau mungkin juga ikan-ikan itupun terpesona oleh ketampanan sang pangeran.
Raden Bagos masih terus berdiri dipinggiran geladak kapalnya hingga Raden Bagos tidak menyadari kalau sipengawalnya telah menghampirinya,
"Deen.. den Bagos.. lebih baik raden masuk saja, malam semakin larut dan udaranya semakin dingin, raden beristirahatlah supaya esok hari den Bagos bisa lebih segar"
Sipengawal menyapa dengan hati-hati memperingatkan tuanya karena itu sudah menjadi kewajibanya.
Rupanya sang pangeran muda itu tidak mendengar panggilan pengawalnya, ia masih saja berdiri dipinggir geladak sambil menatap jauh kelautan.
Sang pengawalpun berlalu dari sebelah raden Bagos walaupun tidak tega meninggalkan tuanya sendirian.Raden Bagos masih melamun, dimatanya hanya ada putri Seruni yang cantik mempesona.
"Oh dewi..
Kaukah diajeng Seruni... calon permaisuriku..
Apa mungkin dirimu bidadari dari kahyangan
yang sengaja dewa turunkan untuk menjadi rebutan kami para kesatria bumi?
Kecantikanmu sungguh tak tertandingi..
Jangankan kemegahan istanaku, jiwa dan ragaku-pun akan kupertaruhkan agar bisa memboyongmu oh.. diajeng.. tunggulah..
kakang akan datang menyuntingmu.. "Seperti itulah ungkapan-ungkapan hati Raden Bagos yang tak terucapkan.
Malam semakin larut para prajuritpun mulai beristirahat secara bergantian,
tetapi sang pangeran masih belum beranjak dari tempatnya, deburan ombak yang terdengar bergemuruh disertai hembusan angin malam yang dingin tak mampu menggoyahkan lamunan sang pangeran.
Begitu kokoh cintanya melebihi kokohnya batu karang.Disaksikan ombak dan rembulan
Sang pangeran telah larut dalam lamunannya, ia terus terlena dengan ucapan-ucapanya.
Hingga tanpa disadari pikiranpun mulai tak terkendali, berjuta rasa telah berkecamuk didalam dadanya, kecantikan Putri Seruni telah memikat hati pangeran muda.
Kini putra mahkota sedang jatuh cinta.Bersambung,
🙏terimakasih sdh beri ☆Catatan;
~Ngger = panggilan anak laki-laki
~Sendiko = iya
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA PANGERAN DENGAN GADIS BIASA (Dalam Sejarah Putri Duyung)
Historical Fiction(Awas 👉Dewasa) Ia menarik tangannya hingga gadis itu berbalik seketika, dadanya yang padat menonjol hampir menyentuh wajahnya, Roro Suci masih terdiam terasa ada sentuhan diujung dadanya, Raden Bagos berdiri perlahan hingga tubuhnya bergesekan deng...