DOPAMINE

2.5K 158 62
                                    


.

.

Peringatan keras, bukan untuk pembaca di bawah umur!
Mature explicit content.
Harap bijak dalam memilih bacaan.
⚠️🔞🔞

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

——××°°××——

.

Kelebat petir menyambar serupa cemeti ganas di langit malam yang kelam. Bersamaan dengan itu, hujan deras masih terus mengguyur tanah. Menebar aroma petrichor menyenangkan bagi sebagian orang.

Beda halnya dengan seorang gadis yang menggigil kedinginan tertimpa tetesan air. Tubuh mungilnya gemetar, kemeja tipis yang ia gunakan menempel lekat pada kulitnya.

Gadis itu bersimpuh terisak di antara butiran hujan. Seorang lelaki paruh baya di sebelahnya, bersujud hingga keningnya menyentuh trotoar.

"Saya mohon Tuan, tolong berikan keringanan."

Di hadapan mereka berdua berdiri menjulang seorang pria berpayung hitam. Tetesan air menetes dari setiap sisi payung yang melindungi sang tuan.

"Sampai kapan?" Suara dingin itu terdengar menjerat. Si lelaki paruh baya hanya bisa memelas.

"Sa--saya. Mohon ampuni saya Tuan!" Ucapnya lagi, kali ini suaranya makin bergetar.

Pria yang sebagian wajahnya tertutupi payung, hanya diam memandang angkuh.

"Saya membawa anak perempuan untuk Tuan." Ujarnya takut. Tak lama suara tawa berderai seolah mendengar lelucon yang sangat lucu di tengah badai. Namun nyali lelaki paruh baya itu semakin menciut.

Tawanya berhenti seketika justru membuat suasana semakin menegangkan. "Teuchi, kau meremehkanku dengan berpikir aku menyukai wanita, hm?"

"Sekali lagi maafkan saya Tuan!" Serunya bernada getir. "Mohon beri saya waktu, sa--saya akan segera melunasi hutang saya."

"Terlambat, hutangmu sudah terlalu banyak. Serahkan saja organ tubuhmu." Perkataan enteng yang keluar dari bibirnya sontak membuat lelaki paruh baya itu merinding.

"Tuan tolong ampuni saya. Biarkan saya hidup. Saya, saya akan melakukan perintah apapun. Tapi Tuan tolong biarkan saya hidup."

Tangisan gadis yang dibawa lelaki itu terdengar sangat menggangu. "Suruh dia diam, tangisannya membuatku muak."

Dopamine [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang