#4

1.8K 154 12
                                    

paginya, kediaman bachira.

bachira sedang guling-guling dikarpet sambil memegang ponselnya. disebelahnya yu sedang menonton acara favoritnya, memasak.

melihat anaknya tidak bisa diam membuat yu sedikit kesal karena dia jadinya tidak fokus pada acara yang ditontonnya, "kamu ini kenapa si? kaya cacing kepanasan gabisa diem banget?"

"mama tuh gatau"

"gatau apa?"

"gatau pokoknya!"

"main aja sana, ke rumah isagi atau siapa kek. lagian ga biasanya kamu diem di rumah" yu kembali mengalihkan perhatiannya pada televisi.

"panasssssss"

"lebay"

"malem masih lama ya ma?"

"ini masih pagi"

"kapan malem deh"

"nanti"

"mau cepet-cepet malem aaaaaAA"

yu kesal. dia menendang kaki bachira, "berisik, mama jadi ga fokus nontonnya"

"dasar ibu-ibu" bachira berlari ke rumah isagi.

yu menggeleng-gelengkan kepalanya, "anak siapa si"

malamnya, pukul 07.00 pm.

terdengar suara motor milik rin. bachira berlari keluar menghampiri pacarnya.

"rin-chan!" rin tersenyum melihatnya

"hallo kecil, aku izin mama dulu ya" bachira mengangguk.

setelah berpamitan dan bersalaman, mereka pergi ke pasar malam. bachira sangat bersemangat, senyumnya terus mengembang.

sesampainya di pasar malam. rin memarkirkan motornya lalu menarik tangan bachira mengajaknya masuk kedalam.

bachira berbinar menatap pemandangan didepannya, banyak makanan dan permainan. suasana pasar malam saat ini belum terlalu ramai, rin menarik bachira berjalan sambil melihat-lihat dagangan.

"mau kemana dulu?" tanyanya.

"naik itu yuk!" bachira menunjuk satu wahana, kora-kora.

"yakin? gamau nyari apa dulu gitu? makan?"

"100% yakin!" mantap bachira

rin hanya bisa pasrah ditarik-tarik bachira. mereka membeli tiketnya lalu menaiki wahana.

turun dari wahana itu, kaki rin sangat lemas dan perutnya seperti dikocok-kocok, "ayo naik itu!" bachira menunjuk wahana yang lebih extreme.

"bentar kak, pusing"

"ah lemah!"

"kak.."

"mau ke toilet?"

rin menggeleng, "cari minum dulu ya?"

"boba milk tea!"

"iya"

rin kembali menggenggam tangan bachira. mereka menghampiri kedai milk tea yang memang dekat dengan wahana sebelumnya.

bachira memesan, "kak mau milk tea 2, yang satu pake boba yang banyak yang satunya enggak"

"yang satunya pake apa kak?" tanya penjual

"milk tea aja" bachira lagi

"ditunggu kak" penjual itu segera membuat pesanan milik mereka.

bachira mendongak menatap rin, "aku mau takoyaki juga"

"boleh"

"ini kak, total 17k"

bachira mengambil pesanannya, rin yang membayar, "terimakasih"

mereka menghampiri pedagang takoyaki, "mas mau dua porsi, lengkap"

"asiap!"

"nanti kita duduk disana ya!" bachira menunjuk bangku kosong didekat penjual mainan. rin hanya mengangguk.

"ini dek pesanannya, 20k"

setelah membayar mereka duduk di bangku yang dimaksud bachira tadi. di bangkunya udah ada meja gitu ya.

"emm... enak" rin hanya tersenyum melihat tingkah lucu bachira.

"abis ini mau ngapain lagi?"

"naik yang tadi!"

"kak.."

"ahahaha enggak-enggak" bachira tertawa, "liat-liat aja dulu- mau itu!" bachira menunjuk balon kelap-kelip.

rin mengikuti arah yang bachira tunjuk, "abisin dulu"

sesuai perkataan rin, setelah menghabiskan makanannya mereka membeli balon untuk bachira. sekarang bachira semakin terlihat imut dengan balon ditangannya.

"mau cium" rin tiba-tiba. bachira menoleh protes.

"tempat umum!"

"abisnya kamu gemes banget"

pipi bachira memerah, dia kemudian menarik rin ke penjual bando-bando lucu. "pegang dulu" bachira menyerahkan balonnya pada rin kemudian memilih-milih bando.

dia mengambil satu bando lalu memakaikannya pada rin "lucu banget panda rin!" bachira tertawa.

rin gemas. dia mengambil satu bando kucing lalu memakainya pada bachira, "meowchira"

"meow?" rin kaget, bachira tiba-tiba mengeong.

"kak???"

"meow?"

rin menutup wajahnya dengan sebelah tangannya yang bebas, ga kuat dia. "AHAHAHA LUCU BANGET" bachira tertawa melihatnya.

"mbak beli ini dua ya!"

setelah membayar mereka memutuskan untuk pulang. rin mengambil motornya diparkiran lalu menghampiri bachira yang sudah siap dengan helmnya. lalu dia melajukan motornya dengan kecepatan sedang terkesan lambat.

sesampainya di rumah bachira. bachira segera turun dari motor rin, terlihat kesusahan dengan barang bawaannya. rin hanya melihat, tidak berniat membantu.

"kak aku mau ngomong sebentar"

bachira melirik rin, "kenapa?"

"kamu ngeongnya ke aku aja, gaboleh ke yang lain" pipi rin memerah, untung saja dia memakai helm full face.

"ahahaha, kamu masih kepikiran?" tanyanya, "lagian ngapain juga aku ngeong ke orang"

rin tersenyum mendengarnya, dia membuka helmnya lalu menarik bachira mendekat dan menciumnya dibibir. hanya sebentar.

melepas ciumannya, rin mengelus kepala pipi bachira, "tidur gih, jangan main game" bachira hanya mengangguk.

"aku pamitan dulu sama mama" sebelum rin turun dari motornya, bachira menahannya.

"mama kayanya udah tidur deh, kamu langsung pulang aja. udah malem juga"

"hm? iya ya. aku pulang ya"

"hati-hati dijalan sayang!" bachira kabur ke rumahnya dengan muka memerah. rin hanya terkekeh kecil. pacarnya memang sangat menggemaskan.

[Rinbachi] Sweet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang