Behind the Dream

50 0 0
                                    

Behind the Dream

                        Oleh : Ucha Ulfah

            Pelangi pun kembali muncul. Ia menepati janjinya, untuk selalu menampakkan keindahannya kala hujan telah reda. Banyak sekali rasanya yang inginku ceritakan padamu, karena aku sempat tidak kunjung mendapatkan guardian angel yang selama ini aku cari. Hi rainbow, welcome to my world!

            Semenjak aku mengetahui apa itu harapan dan angan-angan, aku bermimpi dapat terbang menari menuju langit ke tujuh bersama mimpi yang aku punya. Kala itu, aku belum sadar mimpi apa yang sebenarnya aku punya.

            Rainbow, saat ini aku benar-benar yakin untuk berbagi segala ceritaku selama ini padamu. Ketika memasuki sekolahku yang baru, di sanalah petualanganku dimulai. Kita flashback sejenak yuk..........

            ‘Sya’. Begitulah semua orang memanggilku. Nama kecilku Tasya, yang merupakan hasil sulapan dari Natasha Rezviantha Graylen. Aku suka nama kecilku, namun tidak dengan nama lengkapku. Semua orang selalu salah dalam menyebutnya. Sudahlah, lupakan saja.

            I’m single and very happy. Itulah motto iseng hidupku. Semua teman-temanku berulang kali mencoba memperkenalkanku dengan jutaan lelaki di dunia ini. Namun, aku selalu berhasil menggagalkan mereka, dengan ulah jahilku yang masih belum mereka ketahui hingga akhirnya mereka bosan melakukan hal bodoh itu.

            Aku punya sahabat, namanya Inasya Alouvanomi Selena, dipanggilnya Nasya. Kita berdua terkenal dengan sebutan Tasya-Nasya di sekolah. Kami berdua juga mendapat sebutan khas dari para teman dan guru-guru, ‘The Special Twins’. Karena kami berdua hampir memiliki kesamaan dalam banyak hal, hanya saja orang tua kami berbeda. Di situlah kata special diciptakan untuk kami.

            Sayangnya, Nasya selalu murka ketika para guru sering kali tertukar bila memanggil salah satu dari kami. Dia benci bila disebut kembar denganku, karena ia merasa dirinya lebih. Namun, berkat Nasya, sebuah keajaiban pun akhirnya tiba.........

            Kenourenzo. Sesosok lelaki yang dikenalkan Nasya kepadaku. Awalnya, di situlah mimpi pertamaku. Mimpi pertama yang kurasa gagal dan memang hanya sekedar mimpi belaka. Aku mungkin memang tidak akan pernah bisa meraih hatinya. Namun aku yakin, di luar sana masih banyak mimpi lain yang menungguku. Mimpi yang lebih ajaib tentunya. Mimpi indah yang bukan terukir bersama Kenzo.

            Tetapi aku salah, Kenzo bukan lagi mimpi, setelah Nasya tidak sengaja menemukan buku harianku yang tertinggal di rumahnya saat pesta malam tahun baru kemarin. Karena itu, aku sempat diselimuti rasa heran. Mengapa cowok setenar Kenzo bisa tiba-tiba perlahan mendekatiku yang sama sekali belum pernah melukiskan kisah bersama seorang lelaki? Dan tanpa kusangka, pertanyaan yang kutulis dalam lembar terakhir buku harianku itu terjawab sudah. Lewat selembar kertas putih, tertuliskan. Kamu akan mulai melukiskan kisah itu bersamaku. Dan seketika aku tahu. Bahwa Kenzo yang telah memberikan jawabannya. Jelas saja, Kenzo sepupunya Nasya, dan tidak mustahil apabila ia ikut membuka buku terlarang ini. Sedari pertama pindah ke sekolahku, cowok itu selalu saja berusaha memisahkanku dengan buku harian kesayangan milikku. Dipendam itu tidak baik, terbuka tidak akan menyakitkan, begitulah ujarnya. Aku tersenyum membacanya. Menitikkan setetes air mata manis sore itu.

            Semenjak itulah, aku berhubungan spesial dengan Kenzo. Lebih dari sekedar sahabat, apalagi dari sekedar teman. Jauh sekali menerobos ambang batas itu. Karena kami..... Saling mencintai satu sama lain. Dan Nasya, orang terdekat kami yang paling ikut merasakan kebahagiaan cinta itu. Cinta suci.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Behind the DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang