KARINA POV
Pulang sekolah, niat hati mau langsung istirahat di kamar,
Eh buka pintu udah ada Jihan yang lagi duduk di depan meja riasku."Hai Kak!" Sapanya, sok asik.
"Kak tadi Papa yang suruh aku langsung masuk aja. Aku abis renang, lupa bawa baju ganti jadi Papa bilang aku boleh pakai baju kakak." Ucapnya sambil nunjukin bajuku yang dia pakai sesuka hati.
Kenapa harus baju itu?
Aku bahkan belum pernah pakai sama sekali.
Abis beli, aku cuci, dan maunya aku pakai untuk jogging bareng Jeno nanti sore. 😔Kenapa sih orang-orang ini suka seenaknya?
Padahal Jihan punya kok nomor aku, chat dulu harusnya kan bisa.
Izin dulu.. atau minimal tanya boleh pakai baju aku yang mana.
Bukannya malah nyelonong masuk kamar orang seenaknya lalu buka-buka lemari dan pilih baju semaunya udah kaya' punya dia sendiri."Oh ya kak, dari tadi aku liat ini." Dia lagi pegang jepit rambut punyaku.
Hadiah satu-satunya hasil aku merengek ke Jeno waktu kita lagi di mall hari itu. 🥲
"Jepitannya lucu, boleh buat aku?"
Aku menghela nafas. "Jangan, itu pemberian. Pilih yang lain aja."
Dan dia langsung manyun gitu, "Ih padahal gemes yang ini."
Ya bodo' amat anjing, itu kan punyaku.
Aku menyibak rambutku sendiri dengan jari.
Muak banget sama anak kedua Papa sama istri barunya ini."Jihan bisa keluar? Aku mau ganti baju."
"It's okay Kak.. ganti baju aja.. nggak usah malu sama aku, kita kan sama-sama perempuan."
"Tapi aku nggak suka diliatin kalau lagi ganti baju Jihan."
"Aku nggak liat kok Kak."
Duh.
"Keluar please." Jawabku dengan nada kesal bukan main.
"O-okay."
.
Hal-hal menyebalkan ternyata nggak cuma sebatas pakai baju seenaknya dan mau ambil jepitan rambut pemberian Jeno satu-satunya itu.
Tapi... waktu aku ke kamar mandi, aku liat skincare aku abis dipakein juga sama dia.
Lalu aku bisa liat dalemannya yang basah bekas renang ada disana juga bikin mata aku pedes banget liatnya.
Ditambah dengan dia yang ternyata juga jatuhin handuk aku tapi nggak dibalikin lagi ke tempat semula.😤
Kesel banget.
Pengen marah, tapi pasti Papa bakalan berusaha ngademin.
Lagipula basic nya aku juga bukan orang yang pandai memberontak. Semua hanya akan tertahan di dada sampai sesak banget rasanya.Notifikasi muncul di hapeku.
Aku langsung cek, kirain dari Jeno, nggak taunya dari Mahesa. 🤧
Harusnya aku udah hafal sih.
Siapa lagi emangnya yang akan selalu muncul seperti ini kalau aku lagi kurang enak hati kaya' sekarang?Mahesa kirim foto gitu di Whatsapp.
Aku unduh, ternyata fotonya ;
KAMU SEDANG MEMBACA
RED FLAG [JENO x KARINA]
Fanfiction[COMPLETED] Kisah Karina yang pernah berjuang untuk laki-laki seperti Jeno. --- a Jenrina fanfiction by yuraxxi© --- happy reading!! bacanya gratis, bantu follow, votes, dan spam komen ya... ♡ warning [!] • bahasa non baku • random • ooc • maybe 18+...