Rumah itu besar, Indah dan luas tapi isi nya bukannya kebahagiaan tapi melainkan kesedihan rumah megah yang di bangun sekitar 10-tahun yang lalu itu adalah saksi seberapa jarangnya tuan nya pulang dan sofa abu-abu di ruang tamu ikut menjadi saksi nyonya nya tidur setiap malam, rasa sakit dan marah hanya membuat wanita cantik itu lelah. Sang suami begitu pintar merangkai cerita sampai Ratna sulit memahami perasaan laki-laki itu
Ratna Galuh bergumam "awalnya aku kira menikah hanya butuh Cinta ternyata setelah mengenal lebih dalam dunia pernikahan yang aku butuhkan bukan hanya itu melainkan keikhlasan"
Hidup serumah dengan pria yang separuh hatinya ada di wanita lain membuat Ratna gusar, setiap malam ia menatap jam yang tertempel rapi di dinding dengan rasa takut...ia takut jika sang suami pada akhirnya tidak akan pulang untuk selama nya dan memilih berpulang ke rumah yang lain. Ribuan doa pun wanita itu ucapkan sebelum terlelap di hangatnya sofa ruang tamu.
Kini mata nya menatap pantulan tubuhnya dari kaca yang berada di depan kasur Ratna menelisik bagian tubuh mana yang membuat sang suami berpaling, tidak ada. Tubuhnya sempurna bahkan setelah melahirkan pun tubuh Ratna tetap sama tidak ada yang berubah.
"Tidak ada yang cacat" satu tetes air mata jatuh ke pipi lantaran mengingat betapa jahatnya laki-laki itu menyakiti nya, 2-tahun bukanlah waktu yang singkat dan selama itu juga Jaehan menghianati pernikahan mereka
Meninggalkan karier nya dan memilih menikah dengan Jaehan ternyata itu bentuk cobaan dari tuhan, beliau mengirim pria baik dan manis di kehidupan Ratna di saat hidupnya baik-baik saja, awalnya ia bingung kenapa tuhan sebaik itu padanya tapi setelah kejadian ini dirinya baru sadar di balik itu semua ada neraka yang ada di rumah berbentuk istana yang awalnya ia anggap surga.
Manis dan pahit semua sudah Ratna lalui selama menjadi istri seorang pengusaha bernama Jaehan Maurice hidup nya lebih berwarna setelah mengenal sosok laki-laki berwajah rupawan itu, tegas dan berwibawa adalah identik Jaehan tapi di saat sudah berhadapan dengan sang istri ia akan melembutkan segalanya yang ada di dirinya.
Ratna berharap putrinya tidak mendapatkan karma dari kelakuan papanya, ia begitu takut tuhan marah dan menakdirkan hidup sang anak sama seperti nya.
Kini ia lagi-lagi duduk menunggu kepulangan Jaehan entah sudah berapa kali mulut itu terbuka karena mengangguk, "jangan lupa pulang Jae.." Tepat pukul sebelas malam mata teduh itu mengatup dan terdengar dengkuran halus dari mulut Ratna.
*
*Wanita berparas cantik itu terbangun saat silaun cahaya menusuk matanya ia menoleh untuk melihat siapa pelaku yang membuka gorden itu
"Pulang jam berapa semalam?"
Pria yang umurnya dua tahun di atas Ratna itu tersenyum lembut kearah istrinya lalu menghamburkan tubuhnya ke dalam slimut "jam dua belas" ucap singkat Jaehan
KAMU SEDANG MEMBACA
Household Life // Jeong Jaehyun
General Fiction*DI MOHON SEBELUM MEMBACA KALIAN FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU* "apakah wanita itu tidak lebih sempurna dari aku?" Jaehan bungkam atas ucapan yang keluar dari bibir ranum sang istri, Ratna tersenyum miris melihat laki-laki yang berstatus suami nya...