Episode 17

1.5K 208 12
                                    

—🍺—

Setelah kepergian akagami serta Beckman, suasana pulau menjadi lebih tenang kembali seperti sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepergian akagami serta Beckman, suasana pulau menjadi lebih tenang kembali seperti sebelumnya. Para baboon mulai menunjukkan diri mereka karena sudah merasa tidak ada lagi ancaman yang di keluarkan akagami sebelumnya.

[Name] melangkahkan kakinya sambil membawa apa yang memang di perlukan. Tangannya bergerak membuka kamar tersebut, dapat terlihat orang yang dicarinya sedang sibuk sendiri dengan kegiatannya.

"kau terlihat kesusahan..."

"Huh—AKHH!" Pekikan keras dari mulut zoro terdengar jelas di telinga [Name]. Pria itu sedang mencoba membersihkan luka di matanya sendiri, tapi gagal karena kedatangan [Name] yang tiba-tiba.

[Name] menghela nafas kasar, tubuhnya bergerak menghampiri pria lumut yang kesakitan disana dan duduk di sebelahnya. Tangan [Name] bergerak menarik tangan zoro tapi dengan cepat pria lumut itu menghempaskannya dan memundurkan diri pelan.

"Apa maumu?"

"Pertanyaan goblok macam apa itu? Tentu saja membersihkan lukamu, matamu itu akan terkena infeksi jika tidak di obati."

Zoro memandang sinis wanita dihadapannya sekarang, pria ini sama sekali belum percaya dengan setiap hal yang dibicarakan [Name]. Terlebih hal tersebut diluar konteks latihannya. "Tidak perlu, pergi sana."

"Hoo berani juga kau menyuruh tuan rumah disini..." [Name] memincing sinis membalas tatapan zoro dengan kesal. Memang benar, mereka tidak bisa sekali saja punya satu pemikiran yang sama.

Mendengar sindiran yang dilakukan [Name], berhasil membuat zoro mendecak kesal dalam duduknya. Sialan memang, lihat saja jika taka no me kembali dia akan mengadukan semua penganiayaan putrinya itu. Tapi memangnya taka no me akan membelanya? Orang itu kan musuhnya!

"Bagaimana pendapatmu tentang hakinya paman shanks?" Tanya [Name] tenang sambil mulai mengobati lengan zoro.

Pria lumut itu hanya diam belum mau menjawab pertanyaan [Name]. Dirinya tidak memberontak seperti biasanya dan membiarkan wanita itu mengobati lukanya begitu saja. "Bukankah itu sudah jelas? Bagi seorang yonkou, itu adalah haki yang hebat..."

"Begitu ya, benar juga paman shanks memang selalu terlihat hebat..."

Keheningan terjadi diantara keduanya, sepertinya ini pertama kali mereka punya topik pembicaraan lain selain saling menyalahkan atau mencaci. [Name] berhenti begitu saja setelah selesai mengobati lengan zoro, wajahnya terangkat dan menyuruh pria itu untuk berbalik menghadapnya.

"Tingkat haki milik paman shanks memang berbeda. Itu termasuk hebat untukmu karena hanya menerima luka di mata saja..."

[Name] tersenyum getir di tengah ungkapannya. Tangannya bergerak menyentuh mata zoro yang terluka dan mengobatinya perlahan. Seperti dugaannya sebelumnya, mata pria lumut itu terluka parah. "Kurasa mulai sekarang kau harus belajar melihat dengan satu mata..."

One Piece | Roronoa Zoro x Reader | ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang