*Mina POV
"Kau telah membohongiku Tzuyu!" Marahku pada lelaki yang telah menjadi kekasihku selama 2 Tahun ini.
"Kau membohongi Statusmu selama ini!" Kesalku padanya.
"Aku minta maaf Mina-ya, aku tidak bermaksud membohongimu" Katanya.
"Aku hanya belum siap menceritakannya padamu" Sambungnya.
"Belum siap apanya?" Aku masih geram padanya.
"Dua Tahun cukup lama untuk kau membohongiku" Kataku menatap tajam mata indahnya yang sudah berair.
"Aku tidak ingin melanjutkan hubungan pada Pria yang sudah membohongiku. Aku teramat kecewa padamu" Kataku yang benar-benar kecewa padanya.
"Apakah kau benar-benar akan meninggalkanku?" Tanyanya.
Tes
Satu tetesan jatuh dipipiku. Jujur, sangat berat jika aku harus meninggalkannya. Tzuyu? Pria yang teramat kucintai. Satu-satunya Pria yang berhasil menakluk hatiku. Pria yang dewasa dan sederhana, Pria yang perhatian, pengertian dan selalu menunjukkan kasih sayang padaku. Pria yang selalu memberikan kebahagiaan dihidupku, Pria yang lembut dan selalu menjagaku. Aku sangat nyaman didekatnya. Ia selalu memanjakanku layaknya seorang anak kecil. Aku pikir itu sikapnya yang memang dewasa karena usianya memang sudah 40 Tahun.
Ya, aku dan Tzuyu terpaut usia cukup jauh. Dia 40 Tahun sedangkan aku 27 Tahun. Namun, itu bukan menjadi persoalan bagiku. Aku mencintainya segenap jiwa dan ragaku.
Selama 2 Tahun menjalin kasih, tidak ada problem yang terjadi diantara kita dan tidak ada rahasia-rahasia. Aku mempercayainya sepenuhnya. Aku menikmati kencanku dengan Tzuyu apa adanya. Namun, nyatanya dibalik semua itu dia membohongiku. Aku baru mengetahui kebenaran bahwa Tzuyu sudah menikah dan memiliki seorang Putri. Awalnya aku tidak mempercayai rumor itu, tapi setelah kuselidiki itu benar adanya.
Tzuyu sudah menikah, tapi sayangnya istrinya meninggal saat melahirkan Putri mereka. Jika saja Tzuyu berkata jujur maka aku sama sekali tidak keberatan dengan Statusnya. Tapi sekarang aku benar-benar kecewa padanya. Sesuatu yang diawali dengan kebohongan maka akan menciptakan kebohongan-kebohongan berikutnya. Aku Myoui Mina selalu menomor satukan kejujuran.
"Myoui Mina, apakah kamu benar-benar mau meninggalkanku?" Tanyanya lagi yang membuyarkan lamunanku.
"Apakah jika aku menceritakannya sedari awal, apakah kau akan tetap menerimaku?" Sambungnya.
Deg!
Entah kenapa ada perasaan sakit ketika aku mendengarkannya?
"Aku tidak yakin Mina-ya" Katanya.
Deg!
Lagi-lagi hatiku merasa sakit mendengar suaranya. Mengapa ia tidak yakin padaku?
"Jika aku menceritakannya, aku tidak yakin kau akan menerimaku Mina-ya" Katanya.
"Kau pasti akan menolakku secara terang-terangan. Tidak ada wanita Single yang menerima Statusku dengan mudah, apalagi aku juga memiliki seorang Putri. Mereka akan berpikir seribu kali untuk itu" Ujarnya.
"Kau berkata begitu, karena kau merasa aku membohongimu kan?" Tanyanya padaku.
Ya, Tzuyu benar. Jika ia jujur dari awal, apakah aku bisa menerimanya? dan tentunya aku juga pasti berpikir seribu kali. Dia juga benar, aku bisa menerima Statusnya karena sekarang aku merasa dibohongi. Aku menatap Pria yang didepanku ini. Wajahnya teduh, sedih dan terlihat ketakutan jika aku meninggalkannya. Aku lihat ia menghela napasnya.
"Sebelum aku denganmu, aku pernah menjalin hubungan dengan beberapa wanita lainnya. Aku jujur sedari awal, Siapa aku dan bagaimana Statusku?" Ujarnya dengan air mata yang masih membasahi pipinya.
"Kau tahu apa yang mereka katakan padaku, Mina-ya?" Tanyanya padaku, tapi aku hanya diam ingin mendengar lagi ceritanya.
"Mereka menusukku dengan kata-kata yang menyakitkan. Mereka juga tidak bisa menerima Putriku. Mereka pergi meninggalkanku" Ucapnya yang kini mengundang air matanya semakin deras. Rasanya aku juga ingin menangis.
"Setelah bertemu denganmu. Aku merasa ada sesuatu yang berbeda dari dirimu. Aku mulai mendekatimu. Sedari awal, aku ingin berkata jujur padamu, tapi bibirku seakan keluh. Aku teramat mencintaimu, aku takut kau juga meninggalkanku. Aku belum siap kehilangan dirimu. Dengan terpaksa dan egois, aku memilih membohongimu. Aku hanya butuh waktu untuk menceritakan semuanya Mina-ya" Katanya sambil menghapus air matanya.
"Tapi sekarang kau sudah mengetahuinya Mina-ya. Baiklah, sekarang aku tidak ingin lagi egois. Ini sudah menjadi resikoku. Siap atau tidak siap, aku akan menerima keputusanmu" Katanya menatap lekat mataku.
"Aku Chou Tzuyu benar adanya sudah menikah. Putriku Minju berusia 7 Tahun. Istriku Minatozaki Sana meninggal saat ia melahirkannya" Ucapnya yang membuat hatiku teriris. Aku tidak sanggup melihatnya seperti ini. Dapat kurasakan penderitaannya selama ini.
"Pergilah Mina-ya, aku melepaskanmu" Katanya lalu membelakangiku.
Tidak! hatiku berbisik tidak! Aku tidak ingin berpisah dari Tzuyu. Ini memang kebohongan besar, tapi setelah kudengar alasan darinya, dapat kusimpulkan ia hanya trauma hingga memilih cara yang berbeda. Prinsipku memang selalu menomor satukan kejujuran, tapi kejujuran yang paling utama adalah aku teramat mencintainya, sangat mencintainya dan aku juga takut kehilangannya. Aku akan memberikan kesempatan padanya. Cinta yang paling tulus adalah ketika kau harus menerima apapun Statusnya. Aku juga akan menerima Putrinya dan menyayanginya. Untuk rasa kecewa, aku akan menguburnya segera.
"Chou Tzuyu aku tidak akan meninggalkanmu" Kataku yang sudah memeluknya dari belakang.
"Aku mencintaimu dan aku akan menerima Statusmu" Ucapku tulus padanya.
Tzuyu membalikkan tubuhnya dan menghadapku. Ia langsung memelukku dengan sangat erat. Kata terima kasih selalu terucap dari bibirnya.
"Aku mencintaimu Mina-ya" Katanya. Aku tersenyum mendengar suara lembutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT (SATZU/MITZU/JITZU)
De TodoCerita hanyalah karangan Penulis. Saya berusaha memberikan karya-karya yang baik. 🍭Story tentang couple Satzu, Mitzu, Jitzu atau salah satunya. 🍭Atau mungkin hanya sekedar POV saja.