P1 : The begin

824 38 6
                                    


Fanfiction ini diangkat dari video POV yang Aku buat di Tikitok.

Aku tidak begitu handal dalam membuat narasi, jadi jika membosankan dan mengandung banyak TYPO (apalagi) kumohon maklumi.

Ku persembahkan, pada kalian kisah fiksi yang di perankan oleh karakter kesayangan kita bersama, Kim Taehyung X Jeon Jungkook.

Selamat menikmati


~~ Red Roses ~~









"Apa yang kau harapkan dari dia?! Tidak berpendidikan jelas dan berandalan. Sampah jalanan yang tidak berguna."

Taehyung merapalkan tangannya, menggenggam udara remat. Berusaha menahan emosinya yang akan meledak ketika mendengar hinaan yang di tujukan sang Ayah untuk Jungkook, Kekasihnya sehari.

Hatinya begitu sakit ingin murka namun menahan diri karena bagaimana pun orang itu adalah sosok yang paling Ia hormati.

Ayahnya sendiri.

"Jauhi dia. Jangan sampai Ayah melihat kau berhubungan lagi dengan brandal jalanan itu."

Meski ingin memberontak, Taehyung tak berani.

"AKU AKAN MELINDUNGIMU!"

Gema suara melintas dibenaknya, sebuah kalimat janji yang Ia pernah lontarkan ketika menikmati langit malam di atap perumahan sekitar tempat tinggal Jungkook.

Taehyung menyesal, membenci diri sendiri karena janji itu kini menjadi bualan semata.

"Jika kau berani melanggar perintah Ayah, Kau akan tahu akibatnya."

Ini adalah ancaman. Dan Taehyung sebenarnya tak pernah termakan, Bahkan ketika Jimin mengancam akan membunuhnya karena sudah berani merebut Jungkook.

Tapi, ketika itu keluar dari kedua belah bibir sang Ayah, Taehyung tidak memiliki pilihan lain selain pasrah. Menurut meski pun tak ingin.

Karena, Ancaman Ayahnya tidak hanya akan berimbas pada dirinya sendiri melainkan dapat membahayakan nyawa kekasihnya.

"Halo? Kau baik-baik saja?"

Nyeri bagai tersayat belati, hatinya sakit mendengar suara Jungkook. Setelah beberapa hari dirinya berusaha untuk menghindari interaksi bersama prianya, akhirnya Taehyung kalah dan tersenyum pada kelemahannya.

Karena tak perduli seberapa besar usaha untuk menghindari Jungkook, semuanya sia-sia ketika hati dan pikirannya telah di kuasai sang pujaan. Tidak ada yang bisa menghentikan. Bahkan, dirinya sendiri.

"Kau tidak membalas pesanku, juga tak menjawab panggilanku. Tidak ada kabar apa pun." Nada Jungkook di seberang telepon terdengar mendayu, mengadukan isi hati, "Apa ada alasan yang bisa kau katakan padaku mengapa kau menghindariku?"

Lantas, Taehyung tak bisa menahan diri untuk menangis. Menahan rindu untuk yang terkasih yang kini tengah mengadukan bahwa dirinya pun tengah mengalami perasaan yang sama.

"Kau tahu Aku hampir gila karena merindukanmu?"

Taehyung ingin berteriak dan menyelanya, ingin membandingkan bahwa rindunya lebih besar.

"Tch, katakan sesuatu! Kenapa diam saja? Mulutmu di perban atau di sumpal kaos kaki?"

Taehyung lepas terkekeh kecil sekali, berusaha menahan diri agar dirinya terdengar baik-baik saja.

Red Roses (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang