Happy Reading
~
~
~
~Siang itu Alisya entah berada dimana karena di dalam ruangan perempuan itu hanya ada Siska yang mengerjakan tugas kuliahnya dan pekerjaan kantor disana. Sedangkan yang duduk di kursi kerja Alisya adalah Gilka laki - laki itu hari ini juga membawa sebuah laptop.
"Alisya kemana Sis?" Gilka berdiri dari duduknya kemudian membawa laptop nya untuk berpindah duduk bersama Siska di sofa.
"Rapat bang, sejak pagi tadi" jelas Siska yang tidak menghiraukan Gilka di sebelahnya, ia tetap santai mengerjakan tugas kantornya dan memandang laptop di depannya.
"Kamu gak ikut dia rapat?" Gilka yang sudah duduk di sebelah Siska memandang perempuan itu dari samping dengan lekat bahkan laptopnya berada di atas meja dan tidak di sentuh lagi.
"Nggak karena semalam katanya dia udah turun tangan sendiri dengan proyek ini" kali ini Siska mendongakkan kepalanya menatap sejenak jendela ruangan tersebut kemudian duduk sedikit menyamping agar bisa memandang Gilka. "Bahkan Angger mengeluh karena semalaman tidak bisa tidur memikirkan proyek yang seharusnya dia pegang ternyata tidak sesuai dengan keinginan Alisya" Siska juga menghela nafasnya, kali ini pandangannya kosong memandang dinding putih di depan sana.
"Yap, memang sudah jika bekerja dengan Alisya karena harus sesuai dengan keinginannya dia sangat perfeksionis dalam hal pekerjaan dan tidak bisa di ragukan lagi dengan hasilnya pastinya bisa membuat proyek tersebut berhasil bukan" Siska setuju dengan apa yang di katakan oleh Gilka, tapi ada yang tidak bisa ia terima dengan keadaan perempuan itu.
"Tapi gak bisa gitu bang, jadinya kan Angger juga merasa bersalah kalau kerjaannya gak bisa sesuai dengan keinginannya. Kasihan juga Alisya yang udah ngurusin Alaska tapi juga harus kerjakan proyek yang seharusnya di kerjakan tuntas oleh kariawannya" Siska menggelengkan kepala dengan menghela nafas nya, tetapi ia juga berakhir dengan kembali mengetik dan memandang laptop nya.
"Kamu sendiri gak kasihan sama aku Sis" Siska yang mendengar itu menolehkan kepalanya kearah Gilka dengan menautkan kedua alisnya.
Sebenarnya perempuan itu tahu bahwa perasaannya berbalas, tetapi entah kenapa dirinya selalu diam dan tidak bisa seperti perempuan lain yang akan gencar mendekati laki - laki yang juga mereka sukai. Siska sangat suka dengan Gilka bahkan dia selalu mengeluh kepada Alisya yang tidak bisa mengurangi porsi perasaannya kepada laki - laki itu, bahkan perasaannya semakin bertambah besar.
"Kasihan apa?" Siska kali ini merubah ekspresi nya dengan menaikkan satu alisnya.
"Kasihan selalu nunggu kamu, kasihan karena hanya bisa gombalin kamu, kasihan karena hanya melihat punggungmu yang selalu berjalan di belakangmu dan gak bisa berjalan sejajar bersama denganmu".
Siska sedikit kaget dengan apa yang dikatakan oleh Gilka, ia tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh laki - laki itu. "Hah! Bahkan yang seharusnya bilang gitu aku Mas Gilka, aku selalu dan selalu nunggu kamu yang akan bilang bahwa 'kamu sayang aku, kamu cinta aku, kamu selalu ingin bersamaku' aku juga selalu liat punggung kamu yang jalan lebih dulu di depanku dengan kedua tangan masuk kedalam saku celana dan yang aku pikirin cuma satu kapan kamu bisa genggam tangan ku biar bisa jalan sejajar dengan mu".
Siska sangat meluap - luap dalam menyampaikan perasaannya, bahkan di akhir kata perempuan itu meniut poninya dengan memutar kedua bola matanya sangat kesal dengan Gilka yang berkata seperti itu. Ia kembali menghadap depan sana dengan tangan yang terlipat di depan dada.
Gilka yang mendengar itu terkekeh dan memandang perempuan di sampingnya dengan lekat, bahkan di dalam hati laki - laki itu sudah mengatakan 'lucu' saat melihat Siska yang marah seperti itu.
"Udah sama - sama jomblo, sama - sama jaimnya lagi gak mau bilang suka satu sama lain, sekarang marah - marah semua" kata Alisya yang masuk ruangannya dengan langkah menuju meja kerja. Di belakangnya ada Angger yang mengangguk menyetujui dengan apa yang di katakan Alisya. "Ini Ngger" Alisya memberikan proposal yang sudah di tanda tangani oleh perempuan itu, "bagus presentasimu dan juga kayaknya proyek ini akan berhasil sesuai dengan yang kamu kerjakan, selamat dan terima kasih sudah bekerja keras" Alisya menepuk dua kali bahu laki - laki itu dengan senyum lebar.
Angger yang mendengar itu menganggukkan kepala dan tersenyum, "baik Bu terima kasih banyak, kalau gitu saya permisi dulu" Angger yang akan beranjak keluar melihat dua sejoli di atas sofa tersebut, "Mas Gilka mending di tembak aja Siska kasihan selalu ngeluh terus sama saya tiap malem sampai istri saya geleng kepala denger curhatan dia" kemudian Angger benar - benar keluar dari ruangan tersebut.
Alisya tertawa mendengar apa yang di katakan oleh Angger ia bahkan menggelengkan kepala tidak percaya dengan apa yang di katakan Angger. "Aku jemput Alaska dulu bang, sana tembak Siskanya" ia berjalan keluar ruangan dengan menenteng tas dan tertawa.
Apa yang dikatakan oleh Angger dan Alisya membuat Siska malu dan wajahnya sangat merah. Ia bahkan tidak bisa berkutik dari tempatnya karena Gilka yang kali ini duduk lebih dekat dengan dirinya.
"Yaudah yuk pacaran aja kita" kata laki - laki itu yang menaruh dagunya di atas bahu Siska.
# # # #
"Mommy" teriak Alaska dan berlari kearah Alisya yang berdiri di samping mobil.
"Halo anak Mommy" Alisya berjongkok kemudian memeluk anak itu dengan erat.
"Assalamualaikum" kata Alaska yang sudah mengurai pelukannya, ia mencium punggung tangan Alisya.
"Waallaikumsalam" Alisya tersenyum dengan lebar, "gimana sekolahnya?" Kali ini Alisya sudah berdiri, ia melihat pergerakan Alaska yang sudah melepas ranselnya yang membuat perempuan itu dengan cepat membuka kunci mobil, bahkan anak itu bergerak dengan menerangkan bagaimana dirinya di sekolah hari ini.
"Baik, Alaska juga punya teman baru lagi hari ini. Kemarin Alaska cerita ke Ayah waktu di jemput sama Ayah kalau Alaska punya teman baru" anak itu selesai menutup pintu mobil bagian belakang kemudian ia berdiri di depan Alisya. "Let's go, Mom" .
Alisya menganggukkan kepala kemudian ia membukakan pintu mobil untuk Alaska, "silahkan tuan muda".
"Mom" kata Alaska yang menghembuskan nafas dengan kesal. Beberapa teman yang masih menunggu di jemput terkekeh melihat Alisya.
Sedangkan Alisya yang melihat reaksi Alaska tertawa anak itu sangat menggemaskan jika malu seperti itu. Tingkah yang di tunjukkan Alaska seperti anak yang sudah remaja kadang Alisya sedikit heran bagaimana anak itu bisa bertingkah seperti itu.
Alisya yang masuk kedalam mobil melihat di belakang bingkisan yang sampai lupa ia keluarkan, "tunggu dulu ya".
"Mom buat apa?" Alaska memegang lengan Alisya yang akan turun dari mobil.
"Mau di kasih ke temen Alaska".
"Biar Alaska aja Mom" anak itu turun dari mobil kemudian mengambil dua bingkisan yang ada di tangan Alisya. "Brandon, Ken" panggil Alaska.
Alisya yang melihat itu membuka ponsel dan merekam apa yang di lakukan Alaska, "sok cool banget jalannya" Alisya terkekeh melihat kelakuan anaknya.
Kemudian Alisya menurunkan ponselnya saat Alaska sudah berjalan kembali kearah mobil, anak itu masuk lalu menutup pintu dan menggunakan sabuk pengaman kembali.
"Good job anak Mom" Alisya kemudian menghidupkan mesin mobilnya, ia menjalankan mobil dengan jendela bagian pintu Alaska terbuka.
"Bye guys" Alaska melambaikan tangan kearah dua temannya yang bernama Brandon dan Ken, kemudian setelah benar - benar meninggalkan halaman sekolah Alisya menutup jendela tersebut.
# # # #Selamat malam semuanya, gimana kabarnya nih gaes? Semoga dalam keadaan sehat ya semua dan juga selamat malam Minggu buat kalian yang lagi keluar atau lagi di rumah aja.
Bab 13 ini, semoga dapet feel-nya kemudian semoga bisa menghibur kalian yang malming nya di rumah.
Mau bilang terima kasih buat 400 pembaca wuw 👏 kalian luar biasa semuanya, terima kasih juga yang udah mau menunggu update-nya cerita ini, terima kasih buat pembaca yang setia sama cerita ini. Kemudian selamat datang buat pembaca baru semoga kalian enjoy dengan ceritanya.
Jangan lupa juga buat share ke teman atau saudara kalau menurut kalian cerita ini menarik, terus jangan lupa juga tinggalin jejak kayak vote ceritanya dan juga coment kalau ada typo.
Terima kasih semuanya 🙏
See you di next bab ya 🤍 selamat malam Minggu semua.... 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom Alisya (Single Mom)
Novela JuvenilAlisya Karina Putri, seorang Founder dari salah satu perusahaan yang cukup ternama. Sifat-nya yang ramah dan baik kepada semua kariawan membuat dirinya banyak di sanjung dan disukai oleh staff kantornya, termasuk staff laki-laki. Tetapi tidak seteru...