Chapter 6 : Book date

314 46 178
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS !!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

°°°

"Tolong jangan percaya jika Anne mengatakan tidak terjadi apa-apa dengan mata sembabnya itu. Barusan saja seorang dokter bermulut sampah mengejeknya karena belum juga hamil!"

Namjoon menatap Anne yang juga sedang menatapnya, namun sedetik kemudian senyuman mengembang di wajah tampan itu seraya sebelah tangannya perlahan mengelus lembut puncak kepala Joanne.

"Baiklah, Anna. Terima kasih."

"Sayang ..." Anne hendak menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi namun Namjoon meletakkan jari telunjuknya pada bibir ranum itu.

"Sudah menulis daftar berapa buku yang akan dibeli hari ini?" tanya Namjoon seolah mengalihkah pembicaraan seraya menginjak gas mobilnya setelah memasangkan sabuk pengaman Anne dengan sempurna.

"Sudah," Anne tiba-tiba bersemangat kemudian mengambil sebuah buku kecil dari dalam tasnya dan mulai menyebutkan judul semua buku yang ingin dibelinya. "Ya Tuhan, banyak sekali." Anne mengambil sebuah pulpen yang memang selalu ada di dalam tasnya dan hendak menghapus beberapa judul buku namun dengan lembut tangan besar itu tiba-tiba menahan gerakan tangannya.

"Kenapa dihapus?"

Anne menoleh dengan alis yang nyaris bertaut. "Terlalu banyak, Sayang. Aku seharusnya membeli paling banyak lima buku saja."

"Memangnya ada berapa?"

"Dua puluh ..." cicit Joanne yang tidak berani menatap suaminya dan lebih memilih untuk memilin kedua tangannya di atas pangkuan.

"Dua puluh?" Namjoon meraih tangan halus itu dan meremasnya dengan lembut. "Kalaupun kau meminta seluruh isi toko buku itu, aku akan membelikannya untukmu, Sayang. Apalagi hanya dua puluh buku."

"Tidak usah gombal." Anne meremas tangan Namjoon sekuat tenaga namun malah membuat pria ini tertawa semakin kuat. "Jadi aku boleh membeli dua puluh buku ini?"

"Memangnya aku pernah menolak permintaan istriku ini?"

Anne menggeleng pelan. "Tidak, meski satu kalipun."

"Then buy it, Love. Kau bahkan tidak perlu bertanya untuk membeli apapun yang kau inginkan." Namjoon mencium punggung tangan Anne dengan senyuman yang semakin lebar, bahagia karena meski Anne memiliki penghasilannya sendiri tapi istrinya ini selalu membuat Namjoon dibutuhkan, sosok dan perannya sebagai seorang suami benar-benar Joanne letakkan pada tempatnya hingga membuat Namjoon semakin mencintai istrinya ini.

The Mistake KIM NAMJOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang