Eps 4
Kapal layar tersebut sudah merapat di dermaga merekalah rombongan Raden Bagos dan pengawalnya
kini telah sampai pulau tujuan, yaitu Kerajaan RADUINGTAWANG, dimana ditempat tersebutlah Putri yang sangat cantik jelita itu tinggalPara prajurit pengawal terlihat sigap dan trampil mempersiapkan segala sesuatunya,
Mereka prajurit-prajurit pilihan bertugas mengawal putra mahkota yang akan berkompetisi dalam disebuah sayembara.Sementara itu raden Bagos yang masih saja sempat melamunkan dirinya hanyut akan bayangan-bayangan putri Seruni , kali ini ia menyadari bahwa kapalnya sudah merapat ke dermaga, maka tak hayal sudah kegugupanya pun tak lagi bisa ia sembunyikan.
"Hati-hati radeen..."
ki Bekel kembali mengingatkan raden Bagos
"Iya paman"
raden Bagos menjawabnya.
Ki Bekel yang sejak tadi memperhatikan tuanya melihat tubuh sang pangeran sempat terhuyung, rupanya kaki sang pangeran tersangkut oleh tali jangkar yang sudah diturunkan oleh prajuritnya.
Raden Bagos kembali melangkah mengikuti para prajuritnya yang sudah mulai turun dan mereka semua telah siap mengambil tugas bagianya masing-masing.Ki Bekel mengikuti langka tuanya dari belakangnya, dan ketika raden Bagos hendak menuruni anak tangga tiba tiba raden Bagos berteriak,
"Owhh... pamaaaan... !!
Ki Bekel yang sejak tadi mengawasinya dengan sigap mencoba menangkap tubuh tuanya, tetapi tidak berhasil dan..
"Blluuubbbhh.. !!
Tubuh raden Bagos jatuh terjungkal kebawah tangga hingga terjerembab dipinggir geladak kapalnya, rupanya
raden bagos tersandung lagi.Ki Bekel langsung melompat dan mendapati raden Bagos yang sedang berusaha bangun dari tempatnya terjatuh.
"Oh Jagad Dewa Batara... radeeeeen.... maafkan paman, apakah raden terlukaa.. ?"
Teriak ki Bekel disertai rasa kekawatirannya.
Raden Bagos yang merasa malu dan berusaha menutupi kegugupanya dengan seketika ia menjawab
"Tidak ada paman... saya tidak apa-apa"
Jawab raden Bagos.
" benarkah raden..?!
Ki Bekel bertanya lagi.
Ki Bekel mulai cemas karena ia melihat Raden Bagos selalu meraba kepala bagian belakangnya
Ahirnya Raden Bagos pun menjawab"Hanya kepala bagian belakangku ini agak pusing paman.."
Lalu dia meraba kepalanya dan berkata lagi,
"Ohh... sanggulku paman, sanggulku terlepas"
Raden Bagos berkata lagi.
"Tolong paman... paman betulkan lagi sanggul saya ini"
"Baiklah raden... paman akan menata ulang sanggulnya"
Jawab ki Bekel.
Sambil memeriksa sanggul raden Bagos yang lepas dan terurai.
Dengan cekatan pula ki Bekel merapikan dan menata ulang sanggul sang pangeran."Radeeen.... apakah tusuk kondenya ada pada raden?
Tiba-tiba ki Bekel bertanya.
"Tidak paman, saya tidak memegangnya, barangkali masih tersangkut dirambutku itu paman"
Jawab raden Bagos.
"Tidak ada raden... paman sudah menyisirnya, oh.. jadi apakah tusuk konde itu terjatuh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA PANGERAN DENGAN GADIS BIASA (Dalam Sejarah Putri Duyung)
Historical Fiction(Awas 👉Dewasa) Ia menarik tangannya hingga gadis itu berbalik seketika, dadanya yang padat menonjol hampir menyentuh wajahnya, Roro Suci masih terdiam terasa ada sentuhan diujung dadanya, Raden Bagos berdiri perlahan hingga tubuhnya bergesekan deng...