TWELVE

3.7K 174 2
                                    
















Sebelum baca vote dulu yaa!!!































Udahhh, makasih nihh aku kasih hati💘💘💘










⚠Typo Bertebaran⚠


























Heppy Reading!!!








Jeno dan ke enam pria mesum sedang menonton bersama di ruang tengah, dengan Jeno yg sedari tadi bergerak tidak nyaman.

Mana ada orang yg nyaman dengan buttplug yg bergetar sedari tadi awal menonton. Setelah ia menyelesaikan hukumannya Jeno akan membuat pria-pria mesum ini menjadi manusia geprek nantinya (bila Jeno berani).

Jeno menahan bibir bawahnya saat huttplug itu bergetar lebih cepat dari tadi.

"Nghhh"

Suara desahan keluar dari bibir Jeno,semua arah mata menuju ke Jeno.

"Ahhh berhen.. henti nghhh"

"Kalo ingin berhenti memohon cattie" Ujar Jaemin

"Ahh ku mohon nghhh berhen~hentii ahhh"

"Panggil kita daddy" Ujar Mark sambil mengelus rambut Jeno

"Daddyy~~ Nono mohon hentikan hisk" Ujar Jeno memohon dengan tangisannya.

Uhhh seperti pertahanan mereka rubuh, bagaimana mereka bisa menolak, wajah Jeno yg merah serta ekspresi memohon ditambah lelehan air mata yg turun.

"Baiklah" Ujar Haechan

Haechan yg disamping Jeno, mengarahkan tanganmya kebelakang untuk mengambil buttplug yg terpasang di hole Jeno.

Plop

Buttplug itu sudah tak bersarang di lubang Jeno, tapi tangisan Jeno belum berhenti.

"Jahat" Lirih Jeno sambil menundukkan kepalanya agar air matanya yg keluar tak dilihat oleh ke enam mesum tersebut.

"Jangan menangis,itu kan memang hukumanmu" Ujar Chenle sambil mendekat ke arah Jeno lalu mengusap air mata Jeno.

"Tapikan tidak usah pake begituan" Ujar Jeno dalam tangisannya.

Jisung yg melihat Jeno masih menangis, ia berjalan menuju tempat duduk Jeno, dan menginstruksikan Chenle untuk minggir.

"Sudah jangan menagis,apa sakit" Tanya Jisung sambil mengusap pipi Jeno yg berlinang air mata

Jeno menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, Jisung tersenyum kecil menanggapi jawaban Jeno. Jisung pun membawa Jeno kedalam gendongan, sang empu tak memberontak ia malah mengeratkan pelukannya di leher Jisung dan menelusupkan kepalanya di dada Jisung.

Setelah memastikan Jeno nyaman, Jisung berjalan keluar dari ruang tengah.

"Mau bawa kemana bayi kita Park" Tanya Jaemin

"Dia akan tidur denganku" Ujar Jisung sambil menaiki tangga

"Chaa padahal gw belum pernah tidur ama bayi gw" Ujar Chenle kecewa.

~🌈🌈~

Jisung dan Jeno sudah sampai di kamar Jeno, Jisung menurunkan Jeno didepan pintu kamar mandi, setelah menurunkan Jeno ia berjalan menuju lemari unruk mengambil baju yg cocok dengan tubuh Jeno.

Setelah menemukan baju yg cocok ia kembali berjalan ke arah Jeno dan memberikan baju tersebut.

"Mandi dulu baru tidur" Ujar Jisung sambil mengusap pucuk rambut Jeno.

Jeno yg mendapat perlakuan seperti itu membuat jantung berdetak lebih kencang dari biasanya dan rona mereka membanjiri pipinya sampai ke telinganya.

Untuk menutupi ke saltingannya Jeno langsung masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya dengan kencang sampai menimbulkan suara dari pintu tersebut.

Jisung hanya terkekeh menganggapi tingkah Jeno yg teramat lucu baginya. Ia pun berjalan menuju lemari dan mengambil baju ia akan mandi dikamar mandi Chenle saja karna kamar mandinya sudah di gunakan oleh Jeno.

Jeno membuka pintu kamar mandi, penglihatannya tidak menemukan Jisung sama sekali,ia hanya menaikan bahunya tidak mendapatkan jawaban.

Ia berjalan menuju ranjang dan merebahkan badannya di kasur tersebut. Ia ingin menutup matanya tapi tidak bisa, sepertinya rasa kantuk belum melanda nya.

Cklek

Pintu terbuka menampakkan Jisung dengan kaos berwarna putih dan celana santai berwarna hitam dengan rambut yg masih basah.

Jisung berjalan menuju kasur ia ingin mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Jeno yg melihat Jisung kesusahan langsung mengambil alih hair dryer tersebut lalu tangannya dengan lihai membatu Jisung mengeringkan rambutnya.

Jisung hanya diam saja saat Jeno membantunya, dalam hati ia malah senang karna Jeno peduli dengannya, sepertinya Jisung sedikit demi sedikit akan mendapatkan hatinya Jeno.

Jeno meletakkan hair dryer tersebut dinakas,sedangkan Jisung ia naik ke ranjang dan merebahkan tubuhnya di sisi Jeno.

"Tidur Jen, besok lo ada kuliah pagi kan" Ujar Jisung sambil menepuk bantal di sampingnya.

"Gw gk bisa tidur" Ujar Jeno yg tanpa sadar mengerucutkan bibirnya.

"Heh"

Jeno kaget tiba-tiba Jisung menariknya, dan sekarang Jeno sudah berbaring di samping Jisung. Jisung membawa Jeno kedalam pelukannnya tangannya yg berada di punggung Jeno menepuk-nepuk punggung tersebut lembut agar Jeno tertidur.

Suara dengkuran halus keluar dari mulut Jeno,Jisung mengecup pucuk rambut Jeno lama untuk menghantarkan rasa sayangnya kepada Jeno.

Setelah puas mengecup pucuk kepala Jeno, Jisung mengeratkan pelukannya dan menyusul Jeno masuk ke alam mimpi.













Haloo gaess, maaf kalo bab ini gk sesuai ekspektasi kalian, lagian aku gak terlalu bisa kalo buat adegan yg ada anu anu nya hehe..
























Sampai Jumpa di bab selanjutnya
Babay sayangkuuuu




























Vote and Komen

Our Crescent Moon||Jeno Harem/Jeno Bottom||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang