Mata kecil Yoongi menatap seluruh isi rumah orang yang telah menyelamatkan hidupnya dari kematian yang hampir dibuatnya, siapa sangka orang itu justru termasuk orang yang berada, rumah yang besar, mobil yang berjejer indah di garasi, halaman yang luas dan lihatlah, semua benda dirumah ini yang terlihat sangat berkelas, jujur siapa yang tidak kagum menatap semua ke mewahan ini
"Duduklah dulu, aku akan membawakan baju ganti untukmu, agar kau tidak masuk angin" Suara pria itu membuat lamunan Yoongi menghilang
"Siapa namamu? " Tanya Yoongi pelan
Setidaknya dia harus tau siapa yang sudah menolong nya, dan mungkin bisa membantu pria itu jika dia butuh bantuan ya walaupun kalau di lihat dari segi mana pun sepertinya Yoongi tidak bisa menolong apapun, karena pria itu sudah masuk katagori sempurna, dia sudah memiliki segalanya, jadi untuk apa meminta bantuan pada orang sepertinya
"Namaku Kim Taehyung, panggil saja Tae, atau senyaman mu saja" Jawab Taehyung
Yoongi mengangguk kecil
"Kalau begitu, namaku Jeon Yoongi, ahhh salah, maksudku Min Yoongi, senang berkenalan dengan mu" Ucap Yoongi
Lagi lagi Yoongi mengatakan hal yang menyakitkan, kenapa dia harus menyebut marga itu, dia bukan siapa siapa pria itu, dia hanya kebetulan sempat bertunangan, namun semuanya sudah jadi masa lalu, dia hanya akan menjadi parasit hidup jika terus mempertahankan hubungan dengan Jungkook
"Baiklah Yoongi, mungkin kau harus mandi air hangat dan mengangganti baju basah mu agar tidak masuk angin" Ucap Taehyung
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jimin sedang sibuk menatap layar komputer di depan nya, dia baru saja kabur dari rumah sakit karena ingin bermain game di warnet, dia sudah lama tidak menggerakan tangan dan kakinya karena selama dirumah sakit dia hanya bisa duduk atau berbaring sambil menatap langit-langit rumah sakit yang begitu membosankan itu, dia harus bergerak agar dia tidak depresi karena bosan
"Ohhh astaga ternyata kau disini, apa kau tidak tahu, ibu dan ayahmu sangat khawatir" Suara seseorang terdengar samar
Jimin menoleh kebelakang dan melihat siapa yang tengah berdiri di belakang nya sambil bekacak pinggang dengan wajah yang di liputi kecemasan
"Apa mau mu? " Tanya Jimin lalu kembali pokus pada game nya
"Cepat kembali kerumah sakit, atau aku akan mati di marahi ayah mu" Suara itu sedikit meninggi
"Apa hakmu memerintah ku, kau bahkan bukan siapa-siapa ku, kau tau kan, ini hanya kebetulan saja, kebetulan aku menjadi ibu anakmu, dan kebetulan malam itu kau sedang sange dan memperko ku, se andainya kau tidak lahir saja di dunia maka aku dan Yoongi Hyung tidak harus tersakiti"
Jimin menghela nafas panjang, raut wajah nya yang tadinya sedikit tersenyum kini mendadak murung lagi, lalu tangan Jimin bergerak cepat mematikan benda yang ada di depan nya dan berjalan pergi di iringi Jungkook yang berjalan tepat di belakang nya
"Kau, kau tidak usah saja hadir di hadapanku lagi, aku benci melihatmu, aku sangat benci ingat jika kau yang menghacurkan masa depan ku, jadi ada baiknya kita tidak usah bertemu lagi" Ucap Jimin
Tak ada jawaban dari Jungkook, hanya terdengar suara gesekan daun yang tertiup angin sore, Jimin sebenarnya penasat seperti apa raut wajah Jungkook saat ini, namun, dia tidak ingin menatap pria itu, dia tidak ingin menatap semua yang sudah membunuh impian nya
"Kau tahu Kook, berkat perbuatan mu ini, kau bukan hanya merusak masa indahku bersama orang tuaku, tapi kau juga sudah membuatku menanggung malu, dan aku terpaksa harus pergi jauh membawa malu ini, aku bahkan tidak bisa masuk universitas kebanggaan ku ketika aku memiliki anak ini, apa kau tahu Kook betapa beratnya hidupku tanpa ada yang menggenggam tanganku saat itu, apa kau juga tahu betapa banyak air mata yang sudah berlalu agar aku bisa berdamai dengan ke adaan, lalu menerima fakta bahwa anak ini tidak bersalah, kau lah yang paling bersalah disini "
Jimin menghela nafas sangat panjang, wajah nya mulai memanas, air mata mulai berjatuhan dari kedua bola matanya, dia sudah lama ingin mengutarakan rasa sakit di hatinya tapi baru kali ini dia bisa keluhkan
"Jadi ku mohon pergilah, aku tidak ingin menatap atau mendengar apapun tentangmu, pergi yang jauh dan jangan kembali" Kini suara Jimin terdengar sangat tegas
"Jim... Kumohon berikan aku satu kesempatan untuk memperbaiki____"
"Tidak ada yang bisa di perbaiki, layaknya gelas pecah, tidak ada yang bisa menyatukan pecahan itu lagi, layak nya kertas yang di remas kuat, tidak ada yang bisa memperbaiki kerutan kertas itu, jadi dari pada semakin memperburuk, lebih baik tinggalkan"
Jimin berjalan cepat meninggalkan Jungkook, dia tidak ingin mendengar apapun lagi dari Jungkook, cukup sudah, anggap saja Jungkook sudah berhasil bertanggung jawab dengan mengakui semuanya, anggap saja semua sudah Jimin maafkan, dan mari memulai hidup baru tanpa menoleh satu sama lain, hiduplah dengan bahagia dengan pilihan masing-masing, Jimin yang akan menjadi single parents dan Jungkook yang kembali bergelayut pada impian nya
Semua impas, tidak ada lagi yang harus tersakiti, baik Jungkook atau Jimin, tidak ada yang akan sakit hati jika mereka tidak bertemu, itu adalah sebuah keputusan yang baik, dan itu sebuah rencana besar agar mereka di masa depan tidak mengulangi hal yang sama yang berdampak buruk bagi keduanya
Dan Jungkook, dia hanya berdiri mematung sambil memandang punggung Jimin yang berjalan menjauh, dan semakin menjauh hingga punggung itu menghilang di tengah kerumunan orang orang yang ramai menyebrang jalan
Mata Jungkook mendadak berair dan dadanya terasa sangat sesak, begitu cepatkan semuanya berakhir, apa ini sebuah karma untuknya, kehilangan Yoongi orang yang sangat dia cintai, dan juga kehilangan kepercayaan Jimin agar bisa bertanggungjawab atas anak mereka, apa rasa sakit ini akan tergantikan ketika dia menuruti kemauan Jimin agar mereka sudahi saja semua hal yang terlihat sia-sia seperti ini
"Apalagi yang tersisa untukku, bahkan aku tidak bisa menatap wajah anak ku" Lirih Jungkook
Jungkook mengepalkan tangan nya kuat, mencoba memahami semua rasa sakit yang menghampiri jantungnya
"Baiklah aku akan pergi, sepertinya benar, keberadaan ku hanya akan membuat Jimin atau Yoongi tersakiti"
Jungkook membalikan badan lalu berjalan berlawanan arah dengan Jimin, matanya terpancar aura yang kuat entah untuk bertahan hidup tanpa melibatkan siapapun atau memangada kemauan lain yang harus dia penuhi saat ini
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.______________END_______________
Setuju gak nih kalo aku bikin book 2 nya, soalnya kalo di bikin disini bakalan susah di aku nya hahaha, soalnya gak teratur
Dan satu lagi aku mau cerita, soalnya banyak yang nanya, kenapa cerita selingkuh hilang atau kemana cerita selingkuh
Aku pun tak tau :) dia menghilang begitu saja, bahkan di wp pun gak ada lagi bekasnya, terus aku harus up lagi satu satu kalo mau, tapi folder nya ada laptop jadi kapan kapan aja ya
Babay
💜💜💜💜💜

KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANT || KM || END
RomanceMenjadi korban pelecehan seksual tidak akan pernah mudah, cerita yang di alami pasti tidak akan kunjung berhenti, bahkan orang terdekat pun tidak akan mengerti rasa sakit yang dirasakan oleh korban, sekuat apapun mencoba korban pasti akan mengalami...