Mulai
"
Baiklah anak-anak sebelum kita mulai pelajaran hari ini, kita kedatangan murid baru dari sekolah lain. Silahkan masuk dan perkenalan dirimu"
Siswa itu berjalan pelan memasuki kelas, degupan jantungnya sampai terdengar. Siswa itu sungguh gugup karena hari pertamanya sebagai murid pindahan.
"Hai, nama ku Theo Liam Nia. Panggil Theo, aku pindahan dari Sekolah Osaka di Jepang tapi tenang saja aku bisa berbahasa Korea, karena orang tua ku berwarga negaraan Korea. Mohon bantuannya, Salam kenalan dan terima kasih"
Selesai perkenalan Theo di hadapan teman kelasnya tapi tak ada respon sama sekali.
"Baiklah Theo terima kasih atas perkenalan mu. Kau boleh duduk sebelah Jay? Kemana dia?"
Suara gelak tawa dari lorong kelas membuat semua murid menoleh melihat apa yang sedang terjadi. Disana ketiga murid lelaki yang sangat terkenal menimbulkan keributan.
"Oh, hai ibu jeksi. Maaf kita terlambat lagi"
"Baiklah duduklah Jay, dan kalian berdua juga. Kau theo duduk sebelah Jay"
"Baik bu, terima kasih"
Semua mata tertuju kepada Theo yang berjalan mendekati bangku yang berada di sebelah Jay yang ikut menatapnya juga.
"Baik kita mulai pelajaran hari ini, jadi kemarin kita dari bab mana.."
"Hei, siapa nama mu? Kau murid baru disini? Kenapa pindah kesini, padahal masih banyak sekolah yang bagus. Hei kau tidak punya telinga atau kau bisu sih?"
Theo diam karena sekarang dirinya sedang gugup, Kau pikir siapa yang tidak gugup ketika kau di tatap begitu. Jantung Theo tidak sanggup, degubanya semakin kencang hanya sesekali melirik Jay di sampingnya.
"Ya sudah jika tak mau berteman dengan ku"
Dan Jay melanjutkan kegiatan belajarnya.
"Dasar anak baru yang aneh, diajak berkenalan saja tidak mau. Sombong sekali"
Ayolah Jay, bisikan mu masih bisa terdengar oleh Theo.
🕞
"Dia benar-benar aneh Jo, padahal aku hanya ingin berkenalan tapi sepertinya dia sombong tidak mau berteman dengan Ku"
"Mungkin dia takut pada mu? Kau tidak berkaca bagaimana sikap mu ketika mengajak dia berkenalan? Jam kelas Jay bodoh, ya tidak menyahut lah"
"Mungkin saja, tapi aku tidak bertemu dia tadi atau mungkin dia masih di dalam kelas?"
"Kau bercanda? Apa dia tidak kelaparan?"
"Mungkin dia membawa bekal atau sudah sarapan? Kita tidak tau teman"
"Tidak tau dan tidak mau tau"
"Kau dari dulu memang tidak asik Yasa"
Saat mereka sedang asik mengobrol, Theo berjalan kearah kantin untuk membeli minuman karena dia lupa membawa minuman.
"Bu, aku mau air mineral satu berapa harga?"
"Di depan ambil aja, lima ribu"
"Makasih bu"
Theo menyadari bahwa dia sedang di tatap oleh tiga manusia yang tadi membicarakannya.
"Hei! Kita belum berkenalan kau sombong sekali tidak mau berteman dengan ku?"
"Maaf, tadi kan masih jam pelajaran aku tidak mau di marahi"
"Siapa yang akan memarahi mu? Katakan pada ku, back to topik bagaimana siapa nama mu?"
"Theo"
"Ooh theo, aku Johan dan dia Yasa"
"Weh, Aku dulu Jo gimana sih malah ambil start. Aku Jay"
"Hai, Johan Yasa dan Jay salam kenal"
"Iiihh kau sungguh kaku seperti lab kering, aku tidak suka. Baiklah sekarang kita resmi berteman kau dan kita bertiga teman jadi kalau ada apa-apa hubungi aku. Sebentar mana ponsel mu? Kau punya ponsel kan?"
"Iya aku punya, ini.."
Jay mengetikan nomornya dan nomor kedua sahabatnya disana.
"Nah sudah, ada nomor kita bertiga di ponsel mu. Kau bisa menghubunginya oke baiklah kita pergi, terima kasih Theo"
Kedipan mata Jay berikan untuk Theo yang mana membuat jantung Theo kembali berdegub.
"Jangan sekarang, Tidak jangan sekarang Theo.."
Wah ada apa dengan Theo?
Haii aku kembali, membawa Jaeyong kali ini🥹
Semoga kalian suka yaa, jangan lupa pencet bintang ⭐️
Komen sama saran jugaa>>>
💛💛💛
KAMU SEDANG MEMBACA
[JAEYONG] KITA?
Fanfiction𝙆𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙥𝙚𝙧𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙏𝙝𝙚𝙤 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙟𝙖𝙧 𝙅𝙖𝙮 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙠𝙚𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝𝙣𝙮𝙖.