____________________
___________
_____________________
Yanti berjalan menghampiri Queen yang masih berdiri, "terima kasih Bu Queen, terima kasih karena sudah melunasi hutang-hutang saya.""Saya melakukan ini hanya demi kebahagiaan putra saya. Mana mungkin saya membiarkan Farzan bersedih hanya karena hal sepele," ucap Queen datar.
"Apa? hutang lima ratus juta dia bilang sepele?" Batin Yanti yang merasa kaget saat mendengar ucapan Queen.
"Untuk pernikahannya kita langsungkan Minggu depan. Saya sudah menyiapkan gedung pesta untuk pernikahan mereka. Bagaimana Bu? ibu setuju?" Tanya Queen.
"Gak usah mewah-mewah Ning. Saya gak biasa soalnya," ucap Nazira.
Suara deheman seseorang berhasil membuat Nazira menoleh ke sumber suara.
"Saat membeli cincin, saya sudah menuruti keinginan kamu. Kenapa sekarang kamu tidak mau menuruti keinginan saya? saya ingin mengadakan acara yang mewah karena saya punya banyak teman. Tolong hargai keputusan saya kali ini," ucap seseorang itu yang tak lain adalah Gus Farzan.
Nazira menghela napas kemudian mengembuskannya. Gadis itu hanya bisa pasrah dengan keputusan Gus Farzan.
"Oh ya, kamu mau mahar apa?" Tanya Gus Farzan.
"Yang tidak memberatkan Gus Farzan aja," jawab Nazira.
"Lima ratus juta cukup?"
Seketika itu mata Nazira membulat sempurna saat mendengar pertanyaan dari Gus Farzan.
"Cukup." Bukan Nazira yang menjawab melainkan Yanti.
"Ibu." Nazira menoleh menatap sang ibu.
"Gak papa Ra. Masa kamu mau dibeli pake harga murah," ucap Yanti.
"Yasudah kalau begitu," ucap Gus Farzan menyetujui.
****
Setelah seminggu menunggu, akhirnya hari yang dinanti-nanti pun tiba. Hari ini adalah hari di mana dua hati yang saling mencintai akan dipersatukan oleh Allah dalam sebuah ikatan yang halal, hari yang selama ini menjadi impian keluarga Gus Syaqil karena pada hari ini, putra kedua dari seorang Muhammad Syaqil Alfariz akan menikah setelah dua puluh tujuh tahun lamanya.
Gus Farzan memang bahagia, tapi saat ini jantungnya terus berdetak kencang, keringat pun terus bercucuran membasahi wajahnya. Ia benar-benar grogi saat menjelang akad nikah.
Lelaki yang mengenakan jas hitam itu hanya duduk diam di pelaminan bersama ayah dari Nazira dan penghulu.
"Santai nak, jangan terlalu tegang." Rahman memegang tangan Gus Farzan yang terasa dingin karena sangking groginya lelaki itu.
"I-iya pak." Gus Farzan tersenyum tipis menatap Rahman.
"Sudah siap Mas?" Tanya penghulu itu.
Gus Farzan menghela napas kemudian mengembuskannya dan akhirnya mengangguk mantap, "insya Allah sudah."
Gus Farzan pun menjabat tangan Rahman dan akad nikah pun dimulai.
"Bismillahirrahmanirrahim. Ankahtuka wa zawwajahtuka makhtubataka binti Nazira Shafira Aulia alal mahri khamsumiayat milyun naqdan wamajmueatan min adawat alsalaa hallan."
"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bi mahril madzkuur hallan." Gus Farzan berhasil mengucapkan kalimat tersebut dengan satu tarikan napas. Akhirnya kegugupannya hilang saat ia selesai mengucapkan kalimat ijab kabul dengan lancar.
"Bagaimana para saksi? Ssh?" Tanya penghulu itu.
"Sah!!" Jawab riuh semua orang yang menyaksikan pernikahan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Gus Kembar
Spiritualini tentang cinta segitiga antara seorang gadis dan sepasang Gus kembar. Nazira Shafira Aulia, seorang gadis berparas cantik, memiliki mata yang indah dan tubuh yang tidak terlalu tinggi, Nazira mencintai seorang laki-laki bernama Farhan Habibie Alf...