Nyari Buku

4 1 0
                                    

"Sa hari ini ga bareng dulu ya, gue mau pergi sama Eljie, mau nyari buku."
"Gue temenin aja gapapa." Ucap Galaksi menutup pintu kelasnya
"Humm... Gausah deh, gue sama Eljie aja berdua, lagian juga kan lo harus futsal sama Alka." Ucap Selana menolak kemudian langsung meninggalkan Galaksi yang masih berdiam diri di depan pintu.

"Sorry jie lama, ijin sama Antariksa dulu gue ga bareng dia hehe, yuk jalan!" Ucap Selana yang kemudian mengambil helm yang diberikan Eljie.
"As always selalu ijin sama Galaksi ya lan." Ucap Eljie yang sudah siap menyalakan mesin motornya. Selana pun hanya tertawa ringan dengan jawaban Eljie. Lucu, Eljie selalu lucu dimata Selana, tolong ingatkan Selana bahwa ia pernah ditolak Eljie saat mereka SMP dulu.
"Udah? Pegangan."
Selana yang mendengar perintah Eljie pun langsung mengarahkan tangannya ke pundak Eljie, Eljie yang merasa Selana memegang pundaknya pun mengarahkan tangan Selana ke pinggangnya dan langsung menancap gas menuju toko buku. Sepanjang perjalanan keduanya hening, sibuk dengan pikiran masing-masing, sekalipun mereka mengobrol sepertinya tidak akan nyambung karena suara angin yang kencang dan juga suara klakson kendaraan yang saling bersahutan, jalanan hari ini cukup macet. Jantung Selana masih berdegup sangat cepat karena tangannya masih berada di pinggang Eljie, rasanya suara debaran jantungnya terasa ingin meledak.

Sesampainya di toko buku, Eljie memarkirkan motornya, Selana pun turun dari motor Eljie dan memberikan helmnya, Eljie menerima helm itu dan menaruhnya di spion motornya. Kini Eljie pun sudah turun dari motor, mereka berdua tengah berjalan menuju pintu masuk toko buku
"Mau cari buku apa aja Lan?" Tanya Eljie sambil merapikan rambutnya yang berantakan karena memakai helm
"Mau cari buku yang berhubungan sama jurusan gue sih, tentang marketing, gue nyoba pinjem di perpus sekolah tapi ngga ada, terus juga paling kalo nemu buku novel bumi karya tere liye gue mau beli, katanya itu seru banget tau Jie." Jawab Selana yang kini mereka sudah masuk ke dalam toko buku itu.
"Bumi? Gue ada kok dirumah, udah kelar gue baca juga, dirumah juga ada yg bulan, matahari, makanya sekarang mau beli yang bintang."
"Waw... Gue boleh pinjem ga Jie?" Tanya Selana
"Boleh, tinggal ke rumah gue aja, atau mau gue bawain ke rumah lo nanti?" Tanya Eljie
"Eh jangan, jangan. eum... Lo bawain aja besok ke sekolah, bisa ga Jie?"
"Gampang, besok gue bawain ya." Kemudian Eljie langsung ngacir mencari series lainnya yaitu bintang, sedangkan Selana mencari buku yang berhubungan dengan marketing.

Kini mereka sudah pulang dari toko buku, tentu saja Eljie mengantarkan Selana sampai rumahnya
"Makasih Jie udah nganterin, mau masuk dulu?" Tawar Selana
"Gausah deh udah malem, gue balik duluan ya Lan, hari ini seru hunting buku bareng lo, next time kita hunting buku lagi ya, see yaa." Eljie pun menancap gas menuju rumahnya.
Selana tidak bisa berhenti tersenyum, kata-kata Eljie benar-benar membuatnya terbawa hati, bagaimana Selana bisa move on kalo Eljie nya pun seperti ini. Selana pun masuk kerumahnya masih dengan senyum diwajahnya, diruang tengah terdapat Satria dan Galaksi yang tengah bermain PS nya
"Waras Sel senyum-senyum sendiri?" Tanya Satria menatap sekilas adiknya sebentar kemudian beralih ke layar televisi lagi. Galaksi yang mendengar Satria menyebut Selana senyum-senyum sendiri pun langsung mengarahkan pandangannya ke Selana, betul saja Selana terlihat penuh senyum, apakah karena Selana senang menghabiskan waktunya bersama Eljie? Galaksi sangat cemburu, tapi ia tidak menunjukkannya, ia hanya mendengus dan berkata
"Kayaknya udah ga waras bang adek lo, mending kasih obat dulu."
"Oiya, belum minum obat anaknya hari ini, Sel minum obat dulu gih ada dilemari obatnya." Satria menunjukkan jari telunjuknya ke arah lemari masih sambil tidak mengalihkan pandangannya pada layar televisi.
Selana pun mengacuhkan omongan kedua orang itu dan masuk ke kamarnya untuk mandi, ia menatap tangannya, tangan yang belum lama ini menyentuh pinggang Eljie, rasanya ia tidak ingin mencuci tangan itu, tapi tentu saja itu tidak benar-benar Selana lakukan.

Selesai Selana mandi, ia keluar mencari mama nya
"Bang, mama kemana?" Tanya Selana celingak-celinguk
"Ngedate sama papa diluar." Jawab Satria
"Gue laper, mama ga sempet masak bang?" Tanya lagi Selana memegang perutnya
"Lah tadi lu jalan sama Eljie tapi ga makan?" Tanya balik Satria
"Ngga, cuma beli buku, terus beli minum, udah sih, ga beli makan soalnya udah malem juga." Jawab Selana
"Beli aja sana makanan sama Galaksi." Suruh Satria, Galaksi yang mendengar namanya dipanggil pun menyahut
"Ayok, mau beli apa Sel?" Tanya Galaksi mengambil kunci motornya di meja dan kemudian berdiri menghampiri Selana.
"Beli nasi goreng aja deh, bentar gue pake jaket dulu." Selana sedikit berlari ke kamarnya untuk mengambil jaket. Setelah itu menghampiri Galaksi lagi
"Ayok Sa, lu nitip ga bang?" Tanya Selana pada Satria yang kini masih memainkan PS
"Kwetiaw satu, pedes."
"Oke." Selana dan Galaksi pun berjalan ke luar, menuju motor Galaksi. Galaksi menaiki motornya sendiri, kemudian menyalakan mesin motornya, memberikan helm pada Selana
"Pake helm? Kan deket Sa."
"Kita ngga tau kapan kecelakaan, lebih baik mencegah kan?" Galaksi masih memegang helm untuk Selana, kemudian diambil oleh Selana dan dipakainya, Galaksi pun memakai helm miliknya. Selana naik ke motor galaksi dan memegang pada pegangan belakang
"Pegangan Sel." Titah Galaksi
"Udah." Jawab Selana
"Mana? Ga berasa." Tanya Galaksi
"Ini udah, pegangan belakang." Jawab Selana
"Pegang pinggang gue sini, ngapain pegang belakang?"
"Yeu modus lo itu mah, udah cepet jalan, gue udah laper." Galaksi pun akhirnya mengalah dan menjalankan kendaraan bermotor itu menuju tukang nasi goreng terdekat.

Galaksi Antariksa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang